Hari ini Lidya ditugaskan untuk membimbing kelas 11 untuk pelantikan pengurus baru PMR. Ia heran kenapa harus dirinya yang selalu ditunjuk untuk mengarahkan degem degem untuk peresmian serah terima jabatan bulan depan. Ia juga sudah melepaskan jabatannya namun mengapa masih saja disuruh-suruh.
Ditengah kegiatanya menjelaskan alur kepengurusan kepada adik kelas tiba-tiba pintu Uks diketuk oleh seseorang.
Sontak semua mata tertuju pada pintu masuk yang menampilkan segerombolan pria yang sering mabal di luar uks.
"koyo, koyo..!" teriaknya tak jelas seperti pedagang asongan di depan anak kelas 11.
Lidya menatap datar gerombolan pria itu namun dibalas dengan senyum menggoda oleh salah satu yang bisa dibilang ketua genk.
"Assalamualaikum calon ibu dari anak-anak ku" ucapnya sambil mengedipkan sebelah matanya pada Lidya.
Gadis itu menjawab salam tanpa terdengar seperti berbisik dengan mempertahankan wajah datarnya.
"ish bebep aku galak banget sih, serem deh jadinya" Lidya memutar bola matanya malas meladeni anak nakal seperti mereka yang sama sekali tidak Lidya kenal namun menganggap nya sebagai kekasihnya.
Lidya berjalan menuju pintu medekati pria nakal tadi.
"permisi ya, jangan ganggu" ucap Lidya penuh kelembutan agar mereka tidak mengganggunya yang sebetulnya ingin segera menyelesaikan tugas ini."kamu nyuruh aku jangan ganggu tapi kamu gangguin aku terus" ucap ketua genk itu membuat dahi Lidya berkerut. Kenal saja tidak mengapa Lidya bisa sering mengganggu nya?.
"kamu tiap hari gangguin pikiran aku tau" tambahnya dengan wajah dramatis yang mengundang temannya berkata 'cieee'pada Lidya.
Gadis itu memejamkan mata menahan emosi yang hendak meledak. Namun ia harus tetap menjaga wibawanya didepan adik kelas.
"eits tunggu!" ucap pria yang menggoda Lidya tadi menahan pintu yang hendak ditutup oleh Lidya. "aku sakit jantung,soalnya kalo deket kamu suka duar duar aja"
Blammm..!
Lidya membanting pintu karena kesal mendengar gombalan receh pria tadi. Kelas 11 yang hadir dibuat kaget akibat suara yang ditimbulkan. Ternyata mantan Ratu PMR mereka itu sadis jika sedang marah.
"maaf yah ada iklan dulu tadi." " sekarang kalian baca program kerja kalian sesuai dengan Unit yang telah dibagi, kakak ada pelajaran abis ini. Assalamualaikum"
"Waalaikumsallam.." jawab mereka kompak.
Setelah Lidya pergi dari Uks banyak kelas 11 yang membicarakan nya.
"gile, kak Lidya galak juga"
"ukhti-ukhti garang"
"CCS, cantik-cantik serem"
Dan masih banyak lagi namun tak diambil pusing oleh Lidya."biar malaikat Rakib sama Atid aja yang nilai keburukan Dya, mereka harusnya diem aja!" gerutu Lidya yang masih bisa mendengar bisikan-bisikan adik kelasnya.
******
Bel pulang sudah berbunyi sejak 15 menit yang lalu. Lidya dan keempat sahabatnya sedang menunggu waktu ashar di mushalla sekolah. Hari ini pun bimbel diliburkan.
Adzan ashar berkumandang memanggil para umat untuk segera menghadap pada Rabb-Nya.
"ada rapat apa sih Din?" tanya Husnul setelah mereka selesai shalat.
"kan mau ada LPJ bulan depan"
(laporan pertanggung jawaban)Mereka terus membicarakan rapat rohis namun Lidya terus mengecek handphone nya yang sudah beberapa kali berbunyi menampilkan panggilan dari sang Mamak disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi Untuk Lidya (Completed✔️)
Fiksi Remaja"Dya sekarang gasuka sama pelangi!" Ucapnya tak bisa dibantah. Namun pria didepannya ini hanya mengangkat sebelah alisnya kemudia bertanya sangat singkat. "kenapa?" Gadis itu mengembuskan nafas lelah "kalo sifat kakak dingin kayak gini,Dya harusnya...