Tut.. Tut...
" hallo assalamualaikum lid,ada apa? "" Waalaikumsallam izaa,emm..itu.. Loh.. Anu.."
Ucap lidya dengan gugup dan terbata." lu kenapa sih, kok gagap gitu? "
" itu lohh jaa.. "
" ya apaan? " kesal izza dengan mendesak lidya bicara.
"kalokakranggamintanomorhpgimana?" lidya berucap layaknya kilat namun tidak jelas.
" hah?! Lu ngomong apaan cepet banget sih ,coba pelan-pelan "
Lidya menghela nafas panjang
" kak rangga minta nomor HP dede " cicitnya." terus lu kasih? "
" belum.. "
" kalo belum berarti mau? "
Lidya menggeleng " ngga tau juga "
" terus lu jawab apa pas dia minta nomor hp lu? "
" kata dede minta ke izza aja kan kakak sekontak sama izza, tapi dia nolak katanya ' ngapain minta ke orang lain kalo yang punya nya ada?' "
Izza menghela nafas panjang.
" gw sih terserah elu lid kalo emg dia pengen ya kasih aja, tapi kalo dia minta hati lu jangan dikasih.apalagi ngajak pacaran, big no! "" hati dede kan cuman satu,gabisa dibagi apalagi soal perasaan " entah kenapa lidya jadi melow.
" lah ni bocah baru 2 hari deket sama cowok udah bucin gini "
Lidya malah menunduk melihat ke arah perutnya yang rata
" perut dede masih rata ngga gede kok jaa "
" itu buncit lidyaa,gw bilang nya bucin, budak cinta, c-i-n-t-a cinta "
" ohh.. "
" iyaa, yaudah gw tutup yaa "
" iya makasih banyak ya, assalamualaikum.. "
" hmm, Waalaikumsallam "
Tut.. Tut..
--------
Waktu telah menunjukkan pukul 16.00. Lidya berjalan menuju meja belajarnya,dilihatnya jadwal pelajaran yang tertempel di dinding. Besok adalah hari senin lidya teringat pelajaran bahasa indonesia ternyata ada tugas yang telah bu Ani berikan untuk membuat puisi.para siswa bebas memilih tema,judul maupun gendre asalkan senin besok sudah dikumpulkan dan dibacakan di depan kelas.
Lidya mulai menulis diatas buku bersampul biru tersebut.
"rasa yang hadir"
Datangmu hanya sekejap
Namun sudah membubuhkan harap
Kamu hanya mengirim pesan
Hati ini malah tak karuanRagamu kian jauh
Buat hatiku rapuh
Perhatianmu kian hilang
Rinduku malah tak terbilangAku tak ingin kau beranjak
Apalagi menambah jarak
Tidurku jadi tak nyenyak
Dadaku kian sesak~Lidya khalida larasati
Lidya memang pandai dalam menyusun sajak puisi, jadi tugas ini mudah saja bagi lidya untuk diselesaikan. Saat ia menaruh alat tulis nya terdengar ketukan pintu kamarnya.
Tok! tok! tok!..
" dek..mamah boleh masuk? "ternyata laras sang ibu yang hendak menemui lidya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi Untuk Lidya (Completed✔️)
Fiksi Remaja"Dya sekarang gasuka sama pelangi!" Ucapnya tak bisa dibantah. Namun pria didepannya ini hanya mengangkat sebelah alisnya kemudia bertanya sangat singkat. "kenapa?" Gadis itu mengembuskan nafas lelah "kalo sifat kakak dingin kayak gini,Dya harusnya...