tujuhbelas | rohis kok pacaran

55 13 0
                                    

Lidya sudah bangun dari setengah jam yang lalu. Hari ini libur ia berniat untuk joging keliling kompleks mumpung udara masih segar.

Gadis itu sudah siap dengan pakaian olahraganya. Celana training hitam dipadukan dengan jaket abu-abu dan kerudung instan warna senada hingga menutup dada,dan jangan lupakan sepatu sneakers bertali rainbow tentunya.

Ia mengambil handphone nya dengan case baru berwarna biru langit dengan gambar lolipop besar yang menempel disana.

Ia menyalakan data seluler untuk sekedar memeriksa beberapa pesan takut ada yang penting pikirnya.

Namun ada satu notifikasi instagram yang membuat kening Lidya berkerut.

adnanrahmannn_ send you a voice note

Lidya bertanya-tanya untuk apa pria yang sering dipanggil 'mas es' itu mengirimnya sebuah pesan suara?.

Akhirnya Lidya mengakhiri rasa penasaran nya dengan mendengarkan catatan suara itu,berharap bukan suara mbak kunti yang sedang tertawa yang Adnan kirim.

Meskipun Lidya anak rohis yang bisa dibilang ibadahnya tidak pernah bolos,kecuali sedang palang merah. Tetap saja ia takut.

Pernah sekali saat itu Lidya dan teman-temannya sedang naik kereta menuju Merak.mereka berencana akan pergi ke pulau kecil dekat pelabuhan Merak Banten. Teman-teman nya sudah tau jika Lidya takut akan hantu meskipun hanya gambarnya saja, namun bukan teman Lidya jika tidak jahil.

" Lid, liat deh vidio ini lucu banget loh " ucapnya saat itu.

Lidya menurut tanpa curiga pada temanya, saat sudah melihat Lidya menjerit ketakutan sambil melempar handphone milik temannya itu tanpa sadar.

Bukan main, Lidya menjadi pusat perhatian satu gerbong kereta karena jeritanya. Ditambah air mata Lidya yang tak henti-hentinya mengalir menambah bisik-bisik squad emak-emak disana.

Sepanjang perjalanan Lidya masih sesegukan sekali-kali memukul bahu temanya sambil berkata bahwa ia benci pada temanya. Saat itu Lidya bertekad jika ia bertemu lagi dengan temanya itu ia akan memberikannya bunga beserta pot nya lalu ia lemparkan ke wajahnya.

Oke,kembali lagi pada Adnan. Lidya mendengarkan suara tersebut dengan seksama. Ia bersyukur bukan suara mbak kunti namun suara seorang wanita paruh baya yang pernah Lidya tolong saat itu,tak lain tak bukan adalah bu Ayu, ibunda dari 'mas es' nya.

Bu Ayu meminta Lidya untuk datang ke rumahnya untuk menemaninya memasak dan sebagai ucapan terimakasih Ayu pada Lidya juga.

Lidya menimang-nimang keputusannya akan datang atau tidak,ajakan Ayu berupa undangan yang tak baik jika ditolak.

مَنْ دُعِيَ فَلْيُجِبْ

"Barangsiapa yang diundang, hendaklah ia memenuhinya."

لَوْ دُعِيْتُ إِلَى كُرَاعِ شَاةٍ َلأََجَبْتُ، وَلَوْ أُهْدِيَ إِلَيَّ ذِرَاعٌ لَقَبِلْتُ.
"Jika aku diundang untuk menghadiri jamuan makan kaki kambing, pasti aku akan penuhi, jika aku dihadiahi lengan kambing, pasti aku terima."

Sumber: https://almanhaj.or.id

Namun jika ia datang, tak baik bagi kesehatan jantungnya akan sering sekali berdetak kencang. Kan tidak etis bila Lidya datang kesana membawa dokter spesialis jantung.

Ah peduli amat dengan jantungnya, ia akan datang ke rumah Adnan sendiri.toh ia kan diundang oleh bundanya bukan Adnan,dan alamat rumahnya pun tidak jauh hanya 15 menit kurang lebih perjalanan nya.

lidyakhalidaaa_
: Waalaikumsallam tante, Lidya masih libur kenaikan kelas kok. Tante bisanya kapan? Lidya siap aja dateng hehe

Pelangi Untuk Lidya (Completed✔️) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang