Warning: M–preg
***
Di dalam apartemen yang berdesain minimalis dengan luasnya lebih dari cukup untuk ditinggali oleh berdua itu kini tampak sunyi. Terdapat seorang lelaki yang kini tengah tersenyum memandang sebuah kertas yang berisikan kabar baik untuk keluarga kecilnya. Senyumnya itu tidak pernah luntur sejak tadi pagi ia bertekad untuk memberitahu kabar baik ini pada suaminya ketika pulang bekerja nanti.
"Anda tengah mengandung dengan usia kandungan yang menginjak tiga minggu," tutur dokter yang masih sangat Jihoon ingat dua hari yang lalu.
Jihoon benar-benar senang kala itu. Ia pikir keadaannya yang sering mual dan muntah-muntah itu adalah sakit biasa, tetapi ia merasa aneh kenapa sakitnya itu terus berkelanjutan di tiap harinya dan tubuhnya tidak sesegar biasanya, bahkan cenderung jadi lebih cepat lelah dibandingkan sebelum-sebelumnya. Tenyata ini penyebabnya. Ia hamil.
Sebenarnya Jihoon sudah ingin memberitahu kabar menyenangkan ini pada Soonyoung ketika ia pulang bekerja, tetapi saat itu Soonyoung menolak karena ia pulang tengah malam dan berkata bahwa ia ingin langsung istirahat. Jihoon tidak ambil pusing atas kejadian itu karena Soonyoung memang butuh istirahat.
Keesokan paginya, Jihoon lagi-lagi tidak memiliki kesempatan untuk mengucapkan barang sepatah kata pun. Soonyoung pergi dengan hanya meninggalkan satu kecupan singkat di bibir Jihoon dan di keningnya. Soonyoung bilang dia harus segara menyiapkan segala bahan untuk rapat dengan para petinggi dari perusahaan yang ingin bekerja sama dengan perusahaan mereka. Lagi-lagi Jihoon tidak ambil pusing akan kejadian itu. Jihoon memang dituntut harus mengerti dengan seluruh kesibukan Soonyoung. Jihoon tidak menuntut harus Soonyoung harus selalu ada untuknya mengingat suaminya itu juga banting tulang bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk kehidupan mereka.
Senyum indah di bibir Jihoon kembali merekah ketika mendengar bunyi pintu terbuka. Ia bangkit dari sofa ruang tengah dengan wajah yang menatap ke arah suaminya dengan begitu cerah.
Berbanding terbalik dengan Jihoon, lelaki yang menjadi kepala rumah tangga itu terlihat muram. Wajahnya datar dengan matanya yang menatap dingin ke arah Jihoon. Ditambah lagi dengan kemejanya yang gulung sebatas siku, kancing kerah yang ia buka dengan dasinya ia longgarkan, dan jas hitam yang berada di tangannya. Pegangannya pada jasnya mengerat ketika Jihoon menghampirinya. Mungkin jika tidak dengan wajahnya yang datar, Soonyoung akan terlihat atraktif. Namun, kali ini justru terlihat menyeramkan bagi Jihoon. Senyum cerah yang tadinya terpancar indah di wajahnnya pun kini pudar dan tergantikan dengan raut kebingungan dicampur dengan ketakutan jika Soonyoung akan meledakkan emosinya nanti.
"Biar aku simpan jasmu," ucap Jihoon yang berupaya untuk mengambil jas yang berada di genggaman Soonyoung, tetapi Soonyoung malah menghindarinya.
"Tidak perlu," balasnya ketus.
Lelaki itu melangkahkan kakinya guna mempersempit jarak mereka dan sedikit menunduk guna menatap tepat ke arah manik Jihoon yang kini menatapnya dengan tatapan bingungnya. Walaupun Jihoon tahu kalau Soonyoung tidak akan pernah main tangan padanya, tapi tetap saja ia takut kalau suaminya ini sudah marah. Soonyoung adalah pria yang ceria, aktif, dan juga lembut. Dia selalu memberikan afeksi-afeksi yang terkadang membuat Jihoon risih, tetapi ia suka sekeras apa pun ia menolak. Namun, sekalinya Soonyoung marah sangat menyeramkan, contohnya seperti sekarang.
"Aku—" Perkataannya terpotong akibat terdengarnya suara keras yang membentur lantai rumahnya. Soonyoung melemparkan jasnya kuat-kuat ke lantai dengan penuh emosi. Jihoon seketika menutup matanya ketika suara itu menyapa indera pendengarannya.
Soonyoung pun berkacak pinggang dan menghela napasnya dengan kasar. Lelaki itu memundurkan langkahnya dan menatap ke arah lain dengan ekpresi wajah yang mengeras. Tak lama ia menggeram dengan mengacak rambutnya hitamnya. Sementara Jihoon kembali terkejut mendengar suara suaminya yang menggeram marah. Jujur, Jihoon masih bingung apa penyebab dari suaminya marah seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
STRAWBERRY SHORT CAKE | SoonHoon
FanfictionEdisi duet maut dan lainnya Disclaimer: Seluruh Karakter milik Tuhan YME, pribadi dan Pledis Entertainment selaku agensi. Semua isi dari fiksi ini adalah hasil dari tulisan penulis. Adapun jika ada kesamaan nama, tempat atau alur cerita, itu adalah...