Soonyoung, anak paling terkenal sekolah bergengsi, yaitu Pledis Highschool yang juga sekaligus anak yang termasuk paling ganteng di sekolah. Dia paling lemah cuma sama Lee Jihoon seorang pokoknya. Kena kepret sama guru matematika yang katanya kalau sudah marah kaya singa betina keinjak ekornya itu juga masih bisa Soonyoung hadapi seorang diri.
Beda cerita kalau Jihoon yang marah. Lelaki mungil paling disayangnya itu kalau sudah marah akan diam. Mogok bicara. Soonyoung mana tahan kalau tidak bicara sama Jihoon.
Kaya sekarang, Jihoon lagi mogok bicara sama Soonyoung karena sudah berapa kali Jihoon kasih tahu untuk tidak berkelahi. Kemarin Soonyoung kepancing, katanya gara-gara ada yang mengejek Jihoon tidak ada bagus-bagusnya. Soonyoung paling tidak suka kalau sudah ada yang mengejek Jihoonnya seperti itu.
Apa? Jihoonnya?
Padahal jadian juga belum, tapi Soonyoung selalu mengklaim si manis itu miliknya. Setiap ditanya kapan mau nembak, bilangnya nanti cari waktu yang tepat.
Diambil sama yang lain aja nangis sejagad raya kamu, Soonyoung.
"Jihoonie, jangan marah lagi, dong..." Rajuknya seraya menarik-narik jas sekolah Jihoon yang masih belum bergeming dari tempat duduknya.
"Jihoonie, lihat aku dulu. Jangan buku terus yang kamu perhatikan, aku juga butuh perhatian dari kamu."
Nihil. Jihoon sama sekali tak acuh.
"Jihoonie..."
"Wonwoo–ya, apa kamu dengar? Kaya ada suara orang bicara enggak, sih?"
Soonyoung yang mendengar itu benar-benar tidak habis pikir pada Jihoon. Dia langsung mencebikkan bibirnya sambil natap Jihoon kesal banget.
"Ya sudah, aku pergi saja!" Dan Soonyoung benar-benar pergi.
Soonyoung pergi dari ruang kelas Jihoon seraya mendumal tentang si lelaki manis itu yang masih terus saja marah pada Soonyoung. Akhirnya ia menghela napasnya menyadari kelelahan yang ia alami dan kegagalan untuk membujuk Jihoon.
Belum sempat langkah kakinya masuk ke ruang kelasnya, ia melihat tiga orang lelaki menyeret seseorang. Penasaran, ia mengikuti mereka. Ternyata mereka berhenti di bagian belakang sekolah yang sepi. Jinyoung, ia adalah lelaki yang kini tengah dipukuli oleh tiga orang tersebut.
Kim Jinyoung, salah satu anak pendiam di sekolah mereka, tetapi namanya tidak pernah absen dari peringkat sepuluh besar di angkatan mereka. Namun, menurut berita yang beredar, lelaki bernama Jinyoung itu sering menjadi korban bullying karena ia masuk ke sekolah bergengsi tersebut karena beasiswa.
Tanpa pikir panjang, lelaki bermarga Kwon itu melayangkan satu tendangan di punggung salah satu pelaku perisakan itu. Tanpa basa-basi, mereka langsung mengepung Soonyoung yang saat itu hanya seorang diri. Jinyoung sudah beberapa kali terkena pukulan dari mereka ketika ingin membantu Soonyoung, alhasil Jinyoung dan Soonyoung sama-sama terluka akibat perkelahian itu.
Soonyoung dengan tenaga yang tersisa sedikit itu bangkit untuk menolong Jinyoung yang masih memegang perutnya yang kesakitan akibat terkena tinjuan dari mereka.
"Biar aku bantu," kata Soonyoung.
"Terima kasih."
"Enggak masalah, aku juga senang membantu kamu."
"Tapi, kamu jadi luka."
"Enggak masalah, luka masih bisa sembuh."
Mereka berdua pergi ke unit kesehatan sekolah mereka untuk diberikan pengobatan oleh petugas yang tengah berjaga. Namun, berita soal penyerangan itu telah menyebar ke satu sekolah dengan begitu cepatnya. Tak luput pula dari Jihoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
STRAWBERRY SHORT CAKE | SoonHoon
FanficEdisi duet maut dan lainnya Disclaimer: Seluruh Karakter milik Tuhan YME, pribadi dan Pledis Entertainment selaku agensi. Semua isi dari fiksi ini adalah hasil dari tulisan penulis. Adapun jika ada kesamaan nama, tempat atau alur cerita, itu adalah...