"Camping? Sejak kapan lo demen camping?" tanya boby bingung.
"Glamping bob... Yuk gak usah ribet deh..." jawab shani
"Glamping apaan si?" tanyanya tolol
"Di camping ground nya udah disiapin gitu tendanya, tempatnya udah bagus, udah siap semuanya tinggal bawa badan aja gitu.. Beda gak kayak camping biasa yang cuma disediain tempat doang..."
"Tempatnya di?"
"Lembang Bandung " jawab shani"Tapi pas banget bareng tanggal briel mau ke Jakarta lagi"
"Ntar kita jemput aja dia di bandara terus kita langsung bawa dia ikut aja ,gimana?" senyum shani
"Bisa sih... dia Interviewnya kan senen..."
"Nah""Veranda juga ikut yuk!" ajak shani ke veranda yang sedang malas tiduran di atas sofa apartemenku.
"Hmmm......" jawabnya lemah
"Devan mana ve? Kok sabtu-sabtu gini ada di apartemen gue?" tanyaku menyelidik.
"Devan lagi ribet katanya ada karyawan kantor bokapnya yang kena kasus, jadi bolak balik ke polisi dia"
"Kasus apaan?"
"Pemerkosaan gitu katanya"
"Ih serem" celetuk bobyDan formasinya pun lengkap sudah. Glamping. Dulu aku beberapa kali camping ketika masih mahasiswa. Namun bukan yang seperti ini. Tempatnya kulihat sangat mewah, ada restorannya. Dan camping groundnya benar-benar tertata rapih, dengan banyak tempat bermain yang cocok jika membawa keluarga.
Jadi Aku, shani,boby , dan veranda yang berusaha mengajak devan, serta ditambah briel rencananya akan pergi Glamping du akhir minggu ini . Glamour camping.
Shani dan veranda mendadak ribut, bertukar ide, tentang makanan apa saja yang harus dibawa, mengingat ada tungku barbeque disiapkan disana. Mereka bicara tentang perdaging-dagingan yang terdengar enak sekaligus sehat, jauh dari ide mi instan dan popmie yang diusulkan boby.
Aku sekaligus senang, masa-masa badaiku dengan shani kemarin sudah lewat. Dan dengan cara seperti ini dia bisa jadi lebih nyaman, karena teman-teman kami jadi bercampur. Sudah bisa kubayangnya betapa konyol dan lucunya pasti briel depan shani nanti.
Sudah diputuskan. Kami berangkat Jumat tengah malam, sampai subuh/pagi ke tempat itu, lalu menginap semalam, dan minggu siang berangkat kembali ke Jakarta .
------------
"Kemis malem besok lo temenin gue ya, belanja buat kemping-kempingan itu" ajak veranda
"Mana bisa... Gue pasti sama shani..."
"Ajak dia lah... Gue gak bisa bareng sama si anak mami itu kemis ini, kemaren urusan ini, terus rapat itu lah... Apa dia cuma mau ketemu gue kalo lagi sange aja ya..."
"Bahasa lu ve.."
"Bodo""Ngapain beli gituan sih?" tanyaku ke veranda
"Penting tau"
"Sampah mah entar masukin ke kantong kresek aja"
"Eh, entar amburadul, harus tau beli trash bag khusus buat sampah" ketus Anggia menjawab pendapatku."Kalian berdua kaya suami istri lagi berantem deh.." tawa shani
"Apaan sih" kesalku sambil malas mendorong keranjang belanjaan. Karen hanya tersenyum saja mendengarnya."Mendingan lo sama shani kawin aja deh cepetan vin jangan kayak gue... Punya pacar tapi jadi susah ketemunya. Kalo besok dia gak jadi ikut awas aja.... Kalo lagi oral gue gigit" balas veranda mendengar celetukan shani
"Hahahahaha...." shani tertawa mendengarnya.
"Ve ya ampun bahasa..."Shani bergelayut di lenganku malu-malu. Rambut panjang nya ditutupi hoodie warna abu-abu polos, dengan t shirt print khasnya dan skinny jeans. Dipadu dengan ankle boots yang tampak maskulin.
"Ve mau masuk majalah atau talent iklan nggak?" tanya shani mendadak sambil mengambil beberapa barang dari shelf di swalayan itu.
"Nggak, males" jawab shani sambil memeriksa checklist di handphonenya.
"Serius pasti laku deh..."
"Ogah"
"Kalo mau gue bilangin Mbak rachel..."
"No"
"Lumayan bayarannya loh..."
"Tau kok"
"Makanya yuk..."
"Jadi model buletin gereja yang bayarannya kaya surga bagi aja gue aja gak mau" jawabnya asal sambil melihat handphonenya berkali-kali.
![](https://img.wattpad.com/cover/212719622-288-k17825.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bastard
RomanceTentang aku bajingan yang beruntung Mengambil cerita dari sudut pandang orang pertama "aku" adalah vino pria patah hati yang selalu teringat akan kisah lalu nya . Vino X Shania Vino X Veranda Vino X Anin Vino X Shani Vino X gracia