FOUR

33 7 0
                                    

"Ruang guru sebelah mana?" tanya Ara saat mereka berempat sedang berjalan menuju kelasnya.

"Samping perpus," balas Hesam polos

"Yang logis dong Sam kalo ngasih tau, gue anak baru nih gak usah ngajak ribut dendam lo sama gue, gak ikhlas lo bayarin mie instan?" protes Ara

"Yaudasi buka aja GPS lo, cari di mana perpus nah sampingnya pasti ruang guru," balas Hesam makin ngawur

"Hesam gue serius tau, lo mau nganter gak sih?" sebal Ara

"Enggak,"

"Ish...Yo anter yuk," pinta Ara pada Ciyo

"Sama gue aja, sekalian ada perlu," sambar Aksa

Kemudian Aksa berjalan duluan tanpa ada aba-aba meninggalkan temannya, Ara berlari kecil mengikuti Aksa dari belakang sambil mencoba mensejajarkan langkah mereka.

"Lah kok jadi sama Aksa sih," kecewa Hesam

"Salah lo sendiri ngajak ribut dulu, makannya jadi cowo jangan sok jual mahal," balas Ciyo kemudian melanjutkan langkahnya menuju kelas

Bel terakhir adalah hal yang sangat ditunggu oleh para siswa, parkiran seakan langsung sepi seketika saat gerbang mulai di buka mungkin hanya sisa beberapa yang masih stay.

"Kalian gak pulang?" tanya Ara melihat temannya masih duduk manis sibuk dengan handphone mereka

"Kita ada ekskul hari ini," jawab Hesam

"Oh yaudah gue duluan ya,"

"Eh Ra gue ikut.." Ciyo buka suara

"Mau kemana, minggu kemarin lo udah kabur, jangan bikin hukuman lo makin nambah," cegah Hesam

"Nurut aja," Aksa buka suara, kemudian pergi sambil menggantungkan tas di bahu kanannya

Ara hanya menatap bingung tak ingin ikut campur masalah cowok, kemudian ikut pergi meninggalkan Ciyo juga Hesam

"Sa..." panggil Ara dari belakang

Aksa menghentikan langkahnya berbalik dan menunggu Ara yang berlari kecil ke arahnya

"Apa?" tanya Aksa

"Enggak cumen manggil,"

Ara dan Aksa kemudian melanjutkan langkahnya pelan

"Lo mau kemana?" tanya Ara kemudian

"Latihan,"

"Emang kalian bertiga bawa ekskul apaan?"

"Basket,"

"Wish keren, kaptennya siapa? biasanya nih yang namanya kapten basket pasti ganteng,"

"Hesam,"

"Wah serius Hesam? cocok sih, tapi kenapa gak lo aja Sa menurut gue cocok juga kok malah lebih ganteng lo," Ara tersenyum enteng sesudahnya

Aksa menoleh ke samping, kaget mendengar pendapat Ara tapi ia berusaha untuk tidak peduli.

"Sa gue boleh nanya gak?" Ara kembali mencari topik

"Apa?"

"Lo bad boy gak?"

"Hah, enggak lah gue anak baik-baik,"

"Dingin gak?"

"Mayat kali dingin,"

"Sayang banget padahal gue suka sama cool bad boy,"

"Hah?" Aksa kaget mendengarnya, tapi ia tak ingin salah paham

AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang