FIVE

28 6 0
                                    

Pagi ini Ara diantar ojek yang akan menjadi antar jemputnya selama sekolah. Embun pagi masih banyak menggenang di atas dedaunan, semalam hujan turun cukup deras sampai-sampai selokan depan rumah Ara hampir saja membudal.

"Pagi Ciyo," sapa Ara saat hanya melihat Ciyo yang ada di kelas

"Pagi Ra, oh iya ntar habis istirahat gue duduk bareng lo ya," ucap Ciyo sambil merapikan buku-buku yang ia simpan di kolong meja

"Aksa?" tanya Ara bingung

"Empat jam ini lo duduk sama Aksa entar sama gue, katanya sih tu anak mau bolos abis istirahat," jelas Ciyo

"Hah bolos, emang abis istirahat pelajaran apa sampe harus bolos segala?"

"Indo,"

"Kenapa harus bolos?"

"Gak tau sih, udah kebiasaan minta bolos,"

"Katanya anak baik-baik, taunya bandel juga," ucap Ara pelan sambil menaruh tas nya

Sebelum bel masuk Ara pergi ke kantin untuk membeli air mineral sendiri, ia berniat makan di kelas nanti karena bundanya membawakan kotak bekal. Tapi ternyata tidak hanya air yang Ara beli ia juga membeli satu kotak susu coklat karena tadi kantin belum ada kembalian.

"Ara lo dari mana aja?" tanya Hesam cepat saat Ara baru saja duduk

"Kantin, kenapa?" tanya Ara santai

"Enggak nanya aja,"

"Modus aja terus modus..." celetuk Ciyo keras

Hesam menggeleng untuk mengelak sedangkan Ara hanya tersenyum sudah mulai terbiasa dengan teman-temannya ini

"Eh Aksa belum dateng?" tanya Ara baru sadar

"Bentar lagi, tunggu guru dateng ntar Aksa ngikut di belakangnya," ucap Hesam memberi tahu

"Hah?" Ara bingung

"Sebenernya tu anak udah dateng dari tadi bareng gue, tapi biasalah jadwal mood," terang Hesam lagi

Ara mengangkat halisnya sebelah tak mengerti, saat bel berbunyi Ara mengeluarkan alat tulis juga bukunya kemudian menunggu guru yang akan mengajar di jam pertama

"Pagi semua," sapa guru lelaki yang datang bersama Aksa di belakangnya

"Pagi pak.." seru semua siswa

Aksa duduk dan menaruh tas nya di atas meja, kemudian mengeluarkan barang yang sekiranya ia butuhkan. Lelaki itu diam tak tersenyum ataupun menyapa, matanya dingin, mulutnya kaku, matanya menatap tanpa fokus, seperti mayat.

"Sa.." panggil Ara pelan

"Sa lo dari mana, katanya udah sampe dari tadi bareng Hesam kok masuk kelasnya telat sih?"

"Sarapan dulu?" tanya Ara terus yang masih belum ada respon dari Aksa

"Sa, nih gue beliin susu coklat tadi gak sengaja kebeli," Ara menyodorkan susu coklat yang ia beli ke depan Aksa

Aksa menoleh, menatap Ara dingin "Lo aja yang minum,"

"Gue alergi coklat, jadi buat lo aja," jelas Ara

"Ngapain dibeli?" Aksa masih dingin

"Kan gak sengaja kebeli,"

"Gak jelas," Aksa mengembalikan pandangannya

"Ra buat gue aja," Ciyo berbisik dari belakang.

Hesam juga Ciyo dari tadi menguping yang Ara dan Aksa bicarakan jaga-jaga takut ada kejadian yang tidak mengenakan.

AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang