NINE

22 5 2
                                    

Semua diam, mata mereka menatap Aksa penasaran dengan jawaban lelaki itu. Aksa tampak menelan ludahnya panik, matanya melirik satu persatu temannya.

"Siapa Sa?" tanya Ara penasaran

Masih dengan diam, semua sabar menunggu. Karena sebelumnya belum ada yang berani bertanya tentang kisah percintaan Aksa sekalipun Hesam dan Ciyo.

"Gue nunggu nih, siapa?" Hesam penasaran

"Lo pernah suka sama siapa?"

"Anak mana Sa?"

"Berondong? Satu angkatan? Anak kuliahan?"

"Atau lo suka sama tante?"

"Jangan bilang istrinya satpam, wah parah lo," Hesam belum bisa diam

"Siapa Sa?" Ara bertanya lagi

Butuh waktu lima menit hingga Aksa menjawab. Dan itu tidak sesuai dengan harapan teman-temannya

"Gak ada," jawab Aksa

"Ah, payah lo beneran gak pernah naksir cewe," Hesam kecewa

"Udah udah lanjut, Yo"

Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul delapan malam, mereka telah menyelesaikan permainannya dengan tawa polos tanpa ada paksaan.

Sedekat itu jarak antara cafe dengan lingkungan rumah mereka sampai tak perlu menaiki kendaraan untuk bisa sampai sana. Seperti biasa Ciyo sudah belok di persimpangan pertama hingga menyisakan Aksa, Hesam dan Ara mereka bercakap ringan sambil menikmati udara malam dan langit yang cerah.

"Sa, gimana kaki lo udah enakan?" tanya Ara ingat

"Mendingan," balas Aksa

"Kira-kira lo bisa ikut tanding?" tanya Ara lagi

"Semoga,"

"Emm, semoga ya," balas Ara bingung

Sampai di depan rumah Aksa, mereka berhenti sejenak dan memperhatikan gerbang yang tiba-tiba terbuka dan sebuah mobil sedan hitam keluar dari sana.

"Mau kemana ma?" tanya Aksa

"Mau makan di luar, kamu mau ikut?" jawab mama nya dari balik jendela mobil

"Aksa udah makan," balas Aksa

"Yauda kalau gitu, jangan lupa kunci pintu ya mama pulang agak malem kayak nya," ucap mamanya

"Hati-hati tante," Hesam tampak melambaikan tangannya sebelum mobil itu melaju

"Yaudah Sa kita balik ya," pamit Hesam

"Ati-ati," balas Aksa

"Kunci pintu Sa," Ara mengingatkan lagi, Aksa hanya menjawab dengan senyum dan mengangguk kecil

Ara dan Hesam kembali melanjutkan perjalanan pulangnya, ternyata rumah Hesam tak terlalu jauh dari Ara hanya terselang lima rumah dan itu membuat Hesam merasa senang. Entah kenapa

"Mama nya Aksa sering makan di luar ya?" tanya Ara penasaran

"Sering, mamanya Aksa cewe karir jadi ya gitu waktunya gak cukup cumen buat masak sarapan atau makan malem," jelas Hesam

"Papa nya?" tanya Ara masih penasaran

"Lebih sibuk lagi, kadang pulang kadang enggak,"

"Kasian dong ya Aksa kaya kurang kasih sayang gitu, jarang kumpul bareng,"

"Makannya itu, kadang gue juga bingung kenapa si Aksa gak cari pacar aja, seenggaknya kan dia bisa dapet kasih sayang dari pacarnya," pikir Hesam

"Bener juga kenapa ya?"

AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang