"Ra mau pulang bareng?" tawar Hesam
"Jangan mulai lo," gerutu Aksa tiba-tiba
"Gak ngerti gue sama lo, ganggu terus,"
"Lah kok jadi gue,"
"Ya iyalah siapa lagi, Ciyo?"
"Gue emang tempatnya salah," keluh Ciyo
"Udah-udah jangan pada ribut ih kebiasaan, gue udah di jemput Sam lo pulang aja bareng Aksa," Ara buka suara
"Besok-besok modal, malu ntar kalo udah punya pacar nebeng mulu," kesal Hesam lagi-lagi gagal pulang bareng Ara
"Lo gak ikhlas di tebengin?" tanya Aksa
"Ikhlas kok, buruan ah,"
Aksa menarik seragam Hesam spontan saat temannya itu melajukan motor secara tiba tiba. Ara dan Ciyo yang melihat kekesalan Hesam kaget, untung Aksa cepat berpegangan. Dasar Hesam.
Ciyo memilih menemani Ara di depan gerbang menunggu jemputannya datang. Ara dan Ciyo terkadang tertawa kala obrolannya mulai tak waras, apapun menjadi topik pembicaraan mereka saat ini mau itu daun yang jatuh, ban gerobak yang berputar, kelakson tukang ice cream, sampai kontak telfon Aksa yang hanya berisi keluarga besar.
"Yo, lo udah lama kan temenan sama Aksa?" tanya Ara kini bertanya serius
"Dari orok malah,"
"Berarti lo tau dong kebiasaan buruk Aksa?"
"Banyak,"
"Apa aja?"
"Ya itu orangnya mood mood-an"
"Lo tau kenapa?"
"Dulu sih gak gitu, tapi waktu masuk SMA jadi gitu, puber kali," Ciyo menaikkan pundak tak yakin
"Ada lagi?"
"Tidur nya malem banget, pernah nih waktu gue nginep di rumahnya mata si Aksa kuat melek sampe jam tiga pagi terus tidur terus bangun lagi jam enam pagi sampe malem lagi gak tidur, parah sih," takjub Ciyo bercerita
"Anak malam," Ara menggeleng heran "Apa lagi?"
"Bucin banget sama mie instan, padahal dia tau sendiri kalo lebih dari dua kali makan mie perutnya langsung keram, gak ada kepoknya emang,"
"Serius? Pernah keram?" tanya Ara
"Bukan pernah lagi Ra, sering bolak-balik rumah sakit gara-gara mie, kalo di marahin sama mama papa nya alesannya selalu lupa gak inget kalo tadi udah makan mie, gitu aja terus,"
"Lagi?"
"Pelit, liat aja setiap hari nebeng mulu sama Hesam padahal dia punya motor sendiri, kalau mau si Aksa bisa bawa mobilnya ke sekolah, tapi ya itu pelit gak mau ngeluarin uang buat beli bensin,"
"Masa sih? Kira gue Aksa emang gak bisa bawa motor jadi nebeng terus," Ara terkekeh tak percaya
"Jangan mau kalo di ajak pulang bareng Aksa, bawa motor mobilnya gila, bisa setengah idup lo kalo nebeng sama dia," terang Ciyo
"Eh tapi gak bakal juga sih lo nebeng orang dianya juga nebeng mulu," Ciyo dan Ara tertawa bersama sampai tak sadar ojek jemputan Ara sudah datang.
Malam semakin larut, Ara belum bisa tidur pikirannya terus bersiap untuk besok. Entah kenapa Ara sangat penasaran ingin pergi ke rooftop, ia ingin tau kegiatan apa saja yang Aksa lakukan jika membolos. Apakah seindah itu di atas sampai full lima jam pelajaran Aksa betah berdiam di sana?
10.07
"Sa jadi kan?" tanya Ara membereskan bukunya
"Apa?"

KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA
Ficțiune adolescențiKisah cinta remaja yang terjebak dalam kata teman dan sahabat. Tidak peduli akan adanya status, selagi nyaman itu tidak masalah. . . . Ara anak pindahan yang tiba-tiba bergabung dalam rangkulan hangat tiga cowok dan membuat dua diantara mereka berte...