"Ra ayo, atau mau Aksa beliin mie?" Ciyo mengajak Ara ke kantin, dari tadi gadis itu cemberut karena keinginannya tak di turuti
"Kok gue sih," balas Aksa malas
"Lo gak laper?" tanya Hesam yang ikut berkumpul di meja
"Laper," balas Ara polos
"Manja banget," Aksa berdiri dari kursinya meninggalkan Hesam Ciyo juga Ara
"Mau nasi goreng?" tawar Hesam
"Jangan bilang nasi goreng, pusing gue dengernya," timpa Ciyo
Setelah dibujuk akhirnya Ara mau ikut, mereka bertiga mencari keberadaan Aksa dan dengan secepat dan semudah itu Aksa di temukan.
"Sa entar abis istirahat kita latihan," Hesam berkata saat telah duduk
"Hemm," balas Aksa sedang makan
"Panas dong Sam," protes Ciyo
"Namanya juga siang ya pasti panas," jawab Hesam
"Nanti aja pulang sekolah," pinta Ciyo
"Yo bentar lagi, lo harus ngerti itu," balas Hesam lagi
Kini Ciyo yang malah tampak bad mood, Ara coba mencairkan suasana dengan menawarkan teraktiran dan itu cukup berhasil.
"Widih siomay, kesukaan gue ini," senang Hesam
Mereka berempet kembali diam menghabiskan makanan. Ara mulai tau salah satu kebiasaan yang memang seharusnya ia terapkan dari dulu.
"Gue sendiri dong di kelas?" gumam Ara pada Aksa yang berjalan di sampingnya
"Cumen tiga orang yang izin," balas Aksa
"Lama gak?"
"Apanya?"
"Latihannya?"
"Gak tau,"
"Yaudah, nih tadi gak ada kembalian," Ara menyodorkan satu botol air mineral pada Aksa
"Terus aja gak ada kembalian, makasih," terima Aksa
Akhirnya sampai di depan kelas, Ara masuk sendiri sedangkan tiga temannya yang lain langsung pergi menuju lapangan.
Suasana di lapangan ternyata cukup ramai, karena banyak diantara kelas yang gurunya tidak masuk, membuat para pemain basket menjadi pusat perhatian.
Latihan yang biasa mereka lakukan terus di coba, posisi, pertahanan, kode, juga screen yang penting mereka hafal juga mereka lakukan. Tidak hanya Aksa, Hesam dan Ciyo yang banyak di teriaki oleh para siswa tapi juga para senior yang tak kalah eksis. Menjadi anggota basket sepertinya salah satu cara untuk bisa terkenal di sekolah ini.
"Kita coba tanding, bagi dua," perintah pelatih
Hesam, Iqbal, Raja, Rian, Wira
Aksa, Ciyo, Yoga, Angga, Diat
Pertandingan pelatihan ini dimulai, Hesam dan Aksa sama-sama menjadi sayap di tim nya belum ada yang mampu membuka skor pertama setelah dua menit pertandingan. Sorakan-sorakan kecil terdengar di setiap balkon juga lorong, ini baru latihan belum lagi jika benar-benar bertanding mungkin lagu yang biasa terputar saat pertandingan akan tenggelam oleh sorakan-sorakan itu.
"Wow..... AKSA...."
"Masuk....."
"Aksa..."
"Huh....masukin Sa..."
Teriakan itu terdengar saat Aksa sedang mengambil ancang-ancang dari luar setengah lingkaran untuk mencetak tiga angka
"Wuuuu...AKSA...."
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA
Teen FictionKisah cinta remaja yang terjebak dalam kata teman dan sahabat. Tidak peduli akan adanya status, selagi nyaman itu tidak masalah. . . . Ara anak pindahan yang tiba-tiba bergabung dalam rangkulan hangat tiga cowok dan membuat dua diantara mereka berte...