TWENTY-SIX

11 4 0
                                    

Semalam selepas kali pertama Hesam mengetahui Bara membuat pagi Ara hari ini di suguhi banyak pertanyaan.

Padahal semalam Hesam sempat mengobrol dengan Bara saat ia dan bunda masuk. Tapi pagi ini lelaki itu masih saja mengoceh tak jelas di sampingnya disela sarapan pagi mereka.

Yang lain tak terganggu sama sekali dengan sikap Hesam, hanya Ara yang merasa terganggu saat ini. Sampai piring bersih tak tersisa satu nasipun Hesam masih saja berisik menanyakan ini itu.

"Ra, kenalin gue sama Bara dong" pinta Hesam

"Kemarin malem kalian ngobrolin apa aja hah?" aneh Ara mendengar Hesam yang masih minta di kenal kan

"Ngomongin lo," balas Hesam kemudian tersenyum di sampingnya

"Gak ada kerjaan,"

Tidak seperti yang terencana, bundanya akan pulang besok siang karena pekerjaan yang menuntut. Mau tak mau ini malam terakhir mereka di sini.

Rencananya nanti malam akan ada bakar-bakar juga acara kembang api. Jadi hari ini mereka memilih untuk dirumah menonton film yang ada sambil menunggu malam datang.

"Kemana?" tanya Ara saat melihat Aksa berlalu didepannya dengan pakaian rapih

"Nyari minimarket, mau ikut?" tawar Aksa menghentikan langkahnya

"Ikut dong," sahut Ara, kemudian berdiri dan mengekor di belakang meninggalkan Hesam yang sedari tadi menganggunya

"Gue juga ikut," ucap Hesam ikut mengekor

"Eh jangan-jangan lo jaga rumah aja, temenin tuh Ciyo kasian gak ada temennya," tolak Ara berhenti saat di depan pintu

Gadis itu meraih lengan Aksa yang ikut berhenti saat ia melarang Hesam kemudian cepat menariknya sambil berlari, bermaksud menghindari Hesam yang berniat menganggunya.

Larian mereka cukup jauh dan melelahkan, sampai Ara berhenti untuk mengambil napas dan melepas tangannya dari Aksa.

"Kenapa harus lari sih?" tanya Aksa yang juga ikut kelekahan

"Kalo Hesam ikut malah ganggu,"

"Ganggu apa?"

"Gangguin kita," Ara tersenyum saat itu sampai matanya tenggelam oleh pipinya yang mengembang

"Yang ada lo tukang ganggu," koreksi Aksa

Minimarket disini tak terlalu jauh tempatnya dari rumah Ara, hanya di depan jalan utama. Aksa ingin membeli sosis juga saus untuk acara bakar-bakar nanti malam, karena saat dilihat dikulkas hanya ada daging dan beberapa minuman.

"Sa lo tau gak?" ucap Ara di sela perjalanan

"Gak,"

"Semalem yang lo bukain pintu itu Bara tau,"

"Oh,"

"Oh doang?"

"Ya terus?"

"Lo gak penasaran apa?"

"Enggak,"

"Ish, nanya kek, atau apa kek"

"Lumayan,"

"Hah lumayan apaan?" bingung Ara

"Lumayan ganteng," ucap Aksa jarang-jarang

"Gantengan lo kali,"

"Masa?"

"Heem, kemana-mana malah,"

"Iya sih, gue emang ganteng," sahut Aksa kemudian ia mempercepat lengkapnya meninggalkan Ara

AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang