FIFTEEN

19 5 0
                                    

"Jadi gimana?" tanya Ara setelah lama mereka bungkam

"Apa?" Aksa tak ingin menoleh, permainan di handphone nya lebih menarik perhatian

"Ya elo,"

"Apaan?"

"Gini deh, biodata lo aja," Ara mempermudah

"Buat apaan sih? Lo lagi nyari anak hilang?" bingung Aksa sambil menaruh handphone nya mulai tak selera

"Kan tadi udah di kasih tau kalo gue it--"

"Iya iya gak usah di ulang," kesal Aksa

"Yaudah kalo ngerti, mulai dari nama lengkap,"

"Berasa jadi tersangka," gumam Aksa

"Sa.."

"Iya, nama gue Aksa Gibara," ucap Aksa malas

"Gibara?"

"Nama keluarga gue,"

"Maksudnya?" Ara belum mengerti

"Gita mama gue, Bastian kakak cowok gue, Raffi papa gue,"

"Kakak? lo punya kakak?" tanya Ara pura-pura tak mengetahui

"Udah meninggal waktu gue masih kelas dua sd," Aksa berucap dengan mata yang tak lepas dari pandangan Ara

"Maaf kalo boleh tau kenapa?" tanya Ara ragu

"Kecelakaan," balas Aksa seadanya

"Em maaf ya gue jadi ngingetin lo ke sana lagi," Ara tampak tak enak

"Gak papa,"

"Gue tanya lagi boleh?" Ara ragu untuk bertanya lagi

"Apa?"

"Sebelum gue pindah lo duduk sama siapa?" tanya Ara penasaran

"Sendiri,"

"Beneran? Masa lo duduk sendirian dari kelas satu," Ara tak percaya

"Udah pindah,"

"Siapa?"

"Orang lah,"

"Iya tau Sa, maksud gue siapa? Cewek kah? Atau cowok?"

"Cewek,"

"Lo deket sama dia?"

"Lumayan,"

"Namanya siapa?" Ara benar-benar penasaran

"Gak penting juga kali lo tau namanya, gak bakal kenal,"

"Sa kan gue udah bilang kalo gue pen--,"

"Cinta, namanya Cinta," potong Aksa

Ara tersenyum, ia beranjak dari kursinya menuju palang besi di depannya. Ia menatap langit biru yang mulai berubah warna kekuningan, udara sore ini sangat sejuk untuk bersantai seperti sekarang ini. Ara balikan badannya dan bersandar pada palang, gadis itu menatap Aksa lekat dengan senyum manis dan juga Aksa yang balas menatap Ara aneh.

"Sahabat lo?" tanya Ara kini senyum miring

"B-bukan," Aksa gugup

"Seriusan bukan? Kok foto itu nunjukin kalian bertiga deket banget sama Cinta?" Ara menunjukkan dengan dagunya foto pada Album yang entah sejak kapan terbuka

"I-iya namanya juga teman, kalo lo di foto juga gak kalah rusuh," timpa Aksa

"Sampe di bikin album segala?" Ara masih belum yakin

AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang