Hilang

11.4K 1.7K 51
                                    

Jisung melirik jam tangannya. Seharusnya Chenle sudah berdiri di depannya, menyapa sambil menunjukkan gigi-gigi putihnya, tapi anak itu belum menampakkan diri.

Jisung berdiri seraya menyisir kerumunan anak dengan matanya, mencari Chenle. Tapi Jisung tidak menemukan tuan mudanya. Dengan cepat Jisung menggerakkan kakinya menuju kelas Chenle.

"Permisi, apa Tuan Muda Zhong di sini?"

"Semua anak TK-B sudah keluar, termasuk Chenle. Anak itu bahkan keluar pertama."

Sial.

"Terima kasih."

Jisung menghela nafasnya kasar.

Chenle hilang.

Anak kecil berkulit seputih salju itu hilang. Jisung akan mengutuk dirinya sendiri jika sesuatu terjadi pada Chenle.

"Kau di mana manis?"

Kakinya melangkah mengitari gedung TK Chenle. Jantungnya berdebar tak terkendali dan matanya terasa panas. Sampai titik dimana Jisung merasa lelah, dia pun berhenti. Chenle tidak ada.

"Tuhan..."

"Paman Ji!"

Jisung menoleh dan memandangi Chenle yang berlari dengan kaki kecilnya. Syal yang Jisung berikan melingkar rapi pada leher anak itu.

"Paman Ji, lihat, Lele menangkap kupu-kupu!"

"Kau dari mana saja hah?!"

"P-paman Ji..."

"Bagaimana jika kau diculik?! Apa kau tidak memikirkan keluargamu?! Tidak... Apa kau tidak memikirkanku?! Aku sangat takut jika kau hilang dan tidak kembali!"

Chenle tidak bisa bersuara, tubuhnya bergetar dan matanya terasa panas. Chenle bisa menahan tangis awalnya, namun ketika Jisung berlutut dan memeluknya erat, isakannya keluar begitu saja.

"Hiks, hiks. P-paman Ji, jangan menangis... J-jangan marah pada Lele... Huaaaa!"

Jisung mengusap air matanya. Bodohnya dia, kenapa dia memarahi Chenle. Chenle hanya anak kecil yang memiliki rasa penasaran yang besar, anak kecil ini tidak bersalah.

"Maafkan saya, tuan. Saya yang salah."

"Huaaa! Hiks, hiks. Lele minta maaf Pa— hiks, Paman Ji. Hiks, hiks."

Butuh beberapa saat sampai Chenle berhenti menangis, sampai air mata Jisung berhenti mengalir. Ketika ketenangan sudah memdamaikan mereka, Jisung membawa Chenle dalam gendongannya.

"Paman Ji, Lele lapar."

"Apa yang tuan inginkan?"

"Ayam goreng."

Jisung tersenyum kecil. "Baiklah, ayo kita beli ayam goreng, tuan."

Our Days [JiChen | ChenJi] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang