Sisi Lain Yang Dingin

7.8K 1.3K 65
                                    

Seisi rumah berjejer rapi sepanjang Chenle melangkah. Semuanya mengenakan seragam mereka dengan rapi dan berdiri begitu tegap.

Chenle berhenti tepat di lobby. Jisung berdiri di kirinya, sementara di kanannya berdiri Bibi Han dengan seragam kepala pelayan resminya. Seragam yang tidak Chenle sukai karena jelas sekali seragam itu membuat Bibi Han kewalahan setiap kali bergerak.

Biasanya Bibi Han tidak memakainya karena perintah Chenle berhubung Tuan dan Nyonya Besar Zhong tidak ada di rumah.

Chenle juga tidak menyukai kancing kerah Jisung yang sangat jelas mencekiknya. Chenle lebih suka melihat kerah Jisung yang dua kancingnya dilepas.

Orang tuanya menyiksa seisi rumah.

Chenle tidak suka.

Mobil hitam memasuki wilayah rumah dan berhenti di lobby. Pertama, seorang wanita dengan pakaian putih bersurai coklat gelap turun dan memberikan senyumnya pada Chenle. Namun Chenle hanya diam.

Kemudian seorang pria menyusul. Wajahnya begitu datar, tapi Jisung bisa lihat itu tidak seberapa datar jika dibandingkan dengan raut wajah Chenle sekarang.

"Chenle, kau tidak ingin memeluk mama?"

Chenle tetap diam di tempatnya. Membuat wanita itu yang menghampirinya.

Sebuah elusan diberikan pada Chenle. Tapi Chenle tidak bisa merasakan apapun. Tidak kehangatan seperti elusan yang Jisung berikan padanya.

"Selamat datang." Chenle berucap singkat ketika ayahnya berdiri di samping ibunya.

Jisung membungkuk sopan pada kedua majikannya. Namun menertawakan mereka atas sikap yang Chenle berikan pada mereka dalam hati.

Tuan dan Nyonya Besar Zhong pun melangkah masuk diikuti oleh Chenle dan Jisung di belakang mereka. Para staff rumah pun membungkuk pada majikan mereka.

"Chenle." Nyonya Besar Zhong berhenti melangkah dan mengulurkan tangannya pada Chenle. Tampaknya mengajak anaknya untuk bergandengan tangan.

"Tidak, Lele ingin jalan dengan Paman Ji saja." Anak itu menyingkirkan tangan ibunya dari hadapannya dengan pelan. Kemudian menggandeng tangan Jisung.

Nyonya Besar Zhong tampak terkejut untuk sesaat, tapi berusaha menutupinya. Sayang sekali Jisung melihatnya.

Mungkin Chenle bersikap jahat pada orang tuanya. Tapi mengingat anak itu ditinggal hampir setahun penuh oleh orang tuanya, Jisung tidak merasa terganggu.

"A-ah, kalau begitu tidak apa."

Sementara Nyonya Besar Zhong merasa canggung, Tuan Besar Zhong tidak membuka mulutnya sama sekali. Pria itu hanya terus melanjutkan langkahnya, meninggalkan istri serta anaknya di belakang.

"Chenle, kau bermain dulu dengan Asisten Park. Mama dan baba ingin beristirahat."

Wanita itu pun pergi menyusul suaminya.

Chenle menarik jas yang dipakai Jisung. "Paman Ji." Anak itu memanggil dengan nada manja terselip.

"Ya, tuan muda."

Chenle mengangkat tangannya dan Jisung yang mengerti mengangkat anak itu dan menggendongnya.

"Kemana kita pergi, tuan?"

"Um, kamar Lele saja." Chenle membenamkan wajahnya pada bahu Jisung. "Lele tidak mau lihat baba atau mama."

Our Days [JiChen | ChenJi] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang