Rusa Kecil Menggemaskan (2)

8.2K 1.4K 35
                                    

Dua hari yang lalu Chenle menunjukkan kostum yang akan dipakainya untuk dramanya. Jisung belum sempat melihat Chenle dalam balutan kostum tersebut, tapi menurut Bibi Han yang melihat Chenle terlihat sangat manis.

Hari ini adalah hari besar untuk Chenle, kali pertamanya tampil di depan banyak orang. Jadi tidak heran ketika anak itu kehilangan nafsu makan karena merasa gugup.

"Perut Lele rasanya aneh. Lele tidak mau makan."

Anak itu menolak ketika Jisung menyendokkan sesendok nasi dan sup. Namun sudah menjadi kewajibannya untuk memastikan rutinitas Chenle berjalan dengan baik. Jisung membujuk anak itu sebaik mungkin agar setidaknya memasukkan lima sendok nasi ke dalam perutnya.

"Perut Lele aneh Paman Ji."

"Tapi tuan muda harus makan."

"Tidak mau."

Beruntung sekali Bibi Han masuk ke ruang makan dan menengahi permasalahan mereka.

"Tuan muda bersiap-siap saja. Asisten Park, sudah kubuatkan makanan kesukaan Tuan Muda Zhong. Kau tinggal pastikan saja tuan muda melahap bekal ini setelah dramanya selesai."

Tidak ingin membuang waktu, Jisung pun mengambil kotak bekal setelah berterima kasih pada Bibi Han. Lalu memanggil Chenle yang sudah siap dengan keperluannya.

Jalanan masih bisa dibilang sepi, mungkin karena mereka berangkat lebih pagi dari biasanya. Jisung sangat bersyukur karena tidak ada halangan sampai sekarang, karena biasanya sesuatu bisa terjadi di hari penting seperti ini.

"Lele-ya!"

Jisung yang menggandeng Chenle pun ikut menoleh walau bukan dirinya yang dipanggil. Seorang anak dengan kulit yang sedikit gelap berjalan sendiri dengan tas besar di punggungnya.

Jisung tahu anak ini.

"Haechan?"

"Oh? Jisung hyung?" Anak itu berhenti tepat di depan Jisung dan menatapnya dengan bingung.

"Jisung hyung kenal Chenle?"

"Paman Ji asisten pribadi Lele, yang sering Lele ceritakan." Chenle menjawab.

Jisung membiarkan kedua anak itu berceloteh ria sementara dirinya mencari seseorang yang semestinya sudah satu paket dengan anak bernama Haechan ini.

"Johnny hyung!" Jisung memanggil seraya mengangkat tangannya yang menganggur.

"Park Jisung?"

🐥

"Aah, begitu. Tadi aku bingung sekali, kukira anak itu anakmu. Astaga..."

Jisung hanya mengendikkan bahunya, tidak memusingkan perkataan seniornya ini.

Keadaan menjadi hening dan lampu kelas dimatikan. Jisung pun memfokuskan perhatiannya pada panggung, menantikan kehadiran Chenle di sana.

Setelah drama berjalan sekian lama, Chenle belum juga muncul. Kaki Jisung menghentak kecil pada lantai, salah satu gestur yang menunjukkan bahwa dia tidak sabar.

"Hohohoho!"

Tidak tahu bagaimana jalan ceritanya, tapi ketika Jisung mendengar tawa khas santa, dirinya langsung mempersiapkan diri. Tak lama kemudian, rusa-rusa santa pun muncul.

Chenle ada di sana, memimpin rusa-rusa lain mengantarkan hadiah dari santa. Jisung hanya bisa mematung melihat anak itu, terlalu menawan untuk dikomentari.

"Berhenti melihatnya seperti itu."

Jisung menoleh sesaat pada Johnny yang menyikutnya pelan. Tangan Jisung bergerak menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "A-apa maksud hyung?"

"Berhenti menatapnya seolah dia adalah segalanya bagimu." Johnny menoleh dan memberikan seringainya pada Jisung.

Jisung terdiam, tapi tidak lama kemudian kembali membuka mulutnya.

"Tapi aku tidak tahu harus menatapnya seperti apa lagi, hyung."

Dan Jisung membuat Johnny terkejut dan tidak bisa berkata-kata.


Our Days [JiChen | ChenJi] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang