Sidang demi sidang dilalui mereka dengan baik. Kiran sudah bulat berpisah, keputusan nya tak tergoyahkan. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh pihak pengadilan agama pun nyatanya tak merubah pendirian Kiran. Zaky masih berharap tentu saja. Namun harapannya kembali sia-sia.
Zaky selalu memperlakukan Kiran dengan baik saat sidang bahkan pria itu menunggu, menggandeng dan mencium pucuk kepala Kiran sebelum mereka duduk di kursi masing-masing sebelum sidang dimulai.
Hal itu membuat hakim dan panitera merasa aneh, karena jarang sekali ini terjadi, mereka melihat suami yang tampak masih sangat menyayangi isterinya namun mengajukan gugatan cerai. Walau Zaky mengungkapkan semua masalah yang terjadi hingga dia menerima permintaan istrinya untuk di cerai, tapi biasanya perempuan cepat luluh jika di perlakukan lembut seperti itu.
Hingga akhirnya setelah beberapa bulan melakukan sidang, tiba juga Zaky di pembacaan ikrar talak nya. Yah setelah ini resmilah perceraian mereka secara agama dan hukum. Sebelum mengucapkan itu, kembali Zaky menghampiri Kiran memeluk erat istrinya dan mengecup pucuk kepala Kiran lama sebelum status mereka resmi berubah. Mungkin ini salah satu pembacaan ikrar talak yang paling menyentuh, air mata ikut menetes di pipi Zaky saat ia mengucapkan ikrar talak nya. Dia tak rela tapi semua sudah sangat terlambat.
Sedih sekaligus lega terasa di dada Kiran saat semuanya selesai. Kini dia sudah bisa melangkah melanjutkan hidupnya yang baru. Kejadian kemarin adalah pengalaman berharga di hidupnya agar bisa menjadi pribadi baru yang lebih baik lagi. Suasana perceraian yang cukup mengharukan akhirnya selesai. Mereka sudah resmi berpisah, akta cerai mereka akan jadi beberapa hari kemudian.
Disinilah sekarang Kiran berada, membantu usaha rumah makan ibunya yang sangat ramai pengunjung ini. Sudah lama ibu ingin menyerahkan usaha ini ke putrinya, namun sayang hubungan mereka memburuk pasca Kiran menikah. Sekarang ibu hanya akan membimbing Kiran guna siap dilepas untuk memimpin restoran ini dengan kemampuannya sendiri.
Rumah makan dengan menu tradisional khas Nusantara yang diminati berbagai kalangan baik orang tua maupun anak muda. Yah tak selamanya menu kekinian akan memuaskan hasrat makan mereka, karena nyatanya menu rumahan lah yang tak akan pernah bosan untuk dinikmati kapanpun dan dimanapun. Apalagi di tunjang dengan rasa yang enak dan harga terjangkau.
Saat ini Kiran sedang mengunjungi supplier rumah makan ibunya, dia ingin berkenalan juga mengenalkan diri kepada para supplier bahwa Kiran adalah calon pemilik baru restoran ibunya. Setelah perbincangan yang cukup hangat itu berakhir, Kiran memutuskan undur diri. Hingga akhirnya saat perjalanan pulang Kiran merasa haus dan memutuskan untuk singgah di salah satu minimarket.
Saat masuk Kiran kaget mendapati Adelina, selingkuhan Zaky dulu sedang bekerja sebagai kasir di sini. Tanpa sungkan Kiran mengambil air mineral kemasan dan bergerak menuju Adel yang ternyata masih tercengang melihat kehadiran nya disini.
"Hai Adel." Sapa Kiran
"Mba Kiran." Balas Adel gugup.
"Santai Del." Ujar Kiran sambil tersenyum tipis.
"Bisa kita ngobrol sebentar mba?" Pinta Adel.
"Emang boleh kamu ngobrol sama saya saat jam kerja?" Tanya Kiran.
Adel menjelaskan kepada Kiran bahwa shift nya sebentar lagi berakhir. Kiran bersedia menunggu hingga akhirnya mereka memutuskan untuk berbicara di kafe tak jauh dari Minimarket tersebut.
"Aku mau minta maaf sama mba, aku terlalu bernafsu ingin memiliki bang Zaky sampai menghalalkan segala cara." Ujar Adel saat mereka duduk dikafe ini.
Kiran memandang perempuan didepannya. Wajahnya yang putih mulus dulu, sekarang terlihat memerah karena beberapa jerawat memenuhi pipi kiri dan kanannya. Tak ada lagi make up full coverage, pakaian modis dan tas mahal ala wanita kekinian seperti sebelumnya. Tampilan Adel terlihat sederhana, entah seberat apa masalah yang dia hadapi sampai penampilannya berubah drastis seperti ini.
"Kenapa kamu kerja jadi kasir disini?" Tanya Kiran penasaran.
"Mba mungkin tahu berita viral itu. Setelah berita viral itu menyebar, aku dipecat. Apartemen yang aku tempati itu hadiah dari suami siri aku. Iya, pria itu suami aku." Ujar Adel sambil melirik Kiran melihat reaksi di wajahnya.
"Ohh jadi kamu.. Wah, saya gak nyangka kamu seperti ini Del." Decak Kiran.
"Aku butuh uang untuk menunjang hidup dan penampilan aku mba. Aku pikir jika bang Zaky serius aku mau minta cerai dengan suami siri aku, tapi nyatanya rencana aku hancur berantakan. Setelah dipecat, di usir, tabungan aku dibekukan akhirnya aku tinggal disini. Dengan tabungan pribadi dan pesangon yang tak seberapa, aku ngekos sambil mencoba hidup baru disini.
Mungkin inilah cara Tuhan membalas semua kesalahanku. Maafin aku mba, aku menyesal telah menjadi wanita yang buruk. Sekarang bukan cuma orang tua dan saudara aku yang marah dan kecewa, tapi hampir semua orang yang tahu mencela dan mencemooh ku. Aku tak punya muka untuk kembali ke sana, di sini orang-orangnya baik, bisa menerima aku."
Kiran hanya diam mendengarkan, yah baginya sudah cukup tangan Tuhan bekerja memberi balasan yang setimpal atas perbuatan jahat mereka kepadanya. Ia tak perlu menambah balasan atas nama dendam dengan menjadi jahat juga bukan. Lagipula semua sudah masa lalu, ia sudah move on sekarang.
"Jangan lakukan kesalahan yang sama lagi Del, hidup kamu dan keluarga mu taruhannya. Aku sudah memaafkan kalian. Jadi hiduplah dengan damai dan tenang disini. Oh iya, aku dan Zaky sudah resmi bercerai." Ucap Kiran.
"Yah, siapa tahu kamu mau mencoba mendekatinya lagi, sudah tak jadi masalah sekarang." Tambahnya sambil menaikkan bahu, sebelum akhirnya pamit pergi.
Adel hanya terdiam, nyata nya ucapan terakhir Kiran sedikit menumbuhkan niat baru dihatinya lagi. Namun segera ia tepis niat itu, dia sudah tak punya muka untuk berhadapan dengan Zaky juga orang tuanya. Biarlah sekarang dia menikmati masa penebusan dosa nya.
Kiran lega, satu persatu masalah yang dihadapinya terselesaikan dengan baik. Dia sudah semakin mantap melangkah. Perceraian dengan Zaky bukanlah akhir dari segalanya, bahkan ini adalah awal dari hidup baru nya, beruntung Tuhan masih mengijinkan dia tetap sehat, bernyawa, bernafas dan menikmati hidup dengan baik sekarang.
Kiran tersenyum sambil memejamkan matanya pelan hingga tak sadar mobil yang dikendarai nya sedikit melenceng dari jalur. Suara klakson dari arah berlawanan menyadarkan nya beruntung mobil yang mereka bawa sama-sama tak melaju kencang jadi sebelum tabrakan terjadi masing-masing mobil membanting setir kearah kiri sebelum berhenti.
Kiran masih terdiam mencerna apa yang pernah terjadi padanya, kilasan kecelakaannya tunggal itu pelan hadir namun sebelum ia tenggelam dalam pikirannya ketukan di jendela menyadarkan nya.
Tuk.. tuk.. tuk..
Kiran segera membuka pintu mobil seraya menguatkan diri menghadapi amarah pemilik mobil yang hampir ditabraknya itu.
"Maafkan saya, saya sedikit melamun tadi. Saya akan membayar semua biaya perbaikan mobilnya jadi.."
"Kiran."
Suara itu menyentak kesadaran Kiran, lalu ia mengangkat wajahnya yang tertunduk tadi, menatap pemilik suara dengan wajah kaget yang kentara.
"Rizal."
Nyatanya semesta masih menyimpan kisah yang belum selesai. Akankah ada babak baru di kehidupan Kiran setelah ini, namun apapun yang terjadi ini semua ketetapan Nya, bukan kebetulan.
---- Tamat -----
Akhirnya selesai juga, sumpah jari aku pegel, karena ngetik semua cerita disini pakai hp bukan laptop, jadi kebayang kan susahnya. Hihihi
Makasih buat yang baca cerita aku sampai akhir. Memang konsepnya endingnya di sini dari awal kayak gini, maaf kalau gantung dan gak sesuai ekspektasi kalian.
Kalau mau yang happy ending bisa baca kelanjutannya di karyakarsa ya, @deviracatty. Kemarin ada beberapa orang yang beruntung bisa beli seharga 2k aja karena aku salah taruh harga dan baru juga punya akun di sana. Hihihi.
Buat yang gak pingin beli di sana aku juga jual PDF nya sendiri, harganya sama ya 25k. 😁
Untuk sekuel, sumpah sampe sekarang belum kepikiran alurnya. 😆
Jangan lupa follow akun aku biar bisa tahu informasi cerita-cerita baru aku lainnya. Makasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesempatan Kedua
RomanceTerbangun dan kembali ke masa lalu tak pernah ada di pikiran Kiran. Bagaimana bisa? Tapi mungkin inilah kesempatan yang Tuhan berikan untuknya. Kesempatan kedua untuk Ia mengubah jalan hidupnya. Tanpa ada Zaky, suami yang berselingkuh itu di dalam h...