Siswa-siswi Ethereal High School tengah memadati mading sekolah yang disana tertempel urutan peringkat perangkatan hasil ujian tengah semester.
"LIAAA!" teriak Chaeryeong melihat Lia yang baru datang.
"Apaan sih Chaer? Sampe teriak-teriak segala."
"Lo peringkat pertama seangkatan," jelas Kai yang daritadi berdiri di samping Chaeryeong.
Lia menatap Chaeryeong dan Kai tak percaya. "Hah? Serius?"
"Serius lah, liat aja sendiri," jawab Chaeryeong.
Lia segera melihat urutan peringkat itu dan melihat namanya tertulis di urutan pertama angkatan kelas 11. Sungguh Lia benar-benar senang hari ini.
"Keren juga si Lia."
"Wah gila sih, Lia akhirnya ngalahin Ryujin juga."
"Tahtanya Ryujin keambil cuy."
"Lia makin pinter aja deh."
"Eh? Ryujin turun peringkat?"
Banyak siswa-siswi yang membicarakan Lia dan Ryujin setelah pengumuman peringkat. Bagaimana tidak? Lia dan Ryujin adalah rival kalau soal kepintaran bahkan sejak mereka SMP. Tetapi yang jadi peringkat pertama selalu Ryujin, Lia selalu jadi nomor dua.
Ryujin sedang berada di kelas bersama Yuna. Suasana kelas tampak sepi karena hampir seluruh siswa sedang berada di dekat mading.
"Udah-udah Ryujin, mau sampe kapan begitu." Yuna menenangkan Ryujin yang sedang menggerutu sendiri.
Brak
Ryujin menggebrak meja. "Pokoknya, gue gak akan biarin Lia ngalahin gue lagi!"
===>•<===
Disisi lain dua kelompok pelajar dari sekolah yang berbeda sedang tawuran di jalan yang sepi.
"Maju lo semua!" tantang Soobin pada lawannya.
Tanpa aba-aba dua kelompok pelajar itu saling menyerang satu sama lain. Ada yang saling tonjok, melempari batu, dan bahkan ada yang membawa pisau.
Bugh
Ada seorang siswa yang menonjok Soobin hingga sudut bibirnya berdarah. Saat Soobin ingin menyerang balik tiba-tiba ada beberapa polisi yang datang entah darimana.
Para pelajar itu sebisa mungkin kabur menjauh dari polisi. Soobin sudah bersiap untuk kabur namun orang yang tadi, menonjoknya lagi hingga Soobin terjatuh dan membuat polisi dengan mudahnya menangkap Soobin.
"WOYY BANGSATT TUNGGU PEMBALESAN DARI GUA!!" teriak Soobin pada orang yang tadi menonjoknya dan berhasil kabur dari polisi itu.
===>•<===
Para pelajar yang tertangkap sudah tiba di kantor polisi.
"Panggil orang tua kalian!" seru seorang polisi kepada para pelajar.
Mau tidak mau para pelajar itu menelpon orang tua mereka. Sedangkan Soobin hanya berdiam diri.
Polisi itu menunjuk Soobin. "Kamu! Panggil orang tua kamu."Soobin berdecak. "Pak, bapak mau saya kasih berapa? 10 juta? 20 juta? Saya kasih, pak. Asalkan saya dibebasin sekarang."
"Maaf kami tidak menerima uang seperti itu. Cukup panggil orang tuamu."
Dengan terpaksa akhirnya Soobin menelpon Namjoon, sekretaris papanya. Karena kalau ia menelpon papanya pasti ia akan diamuk. Lagi pula papanya itu sangat sibuk tidak mungkin bisa datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Truth [√]
FanfictionTentang pertemuan dua orang yang sama-sama rapuh, sama-sama menyembunyikan kepedihannya dengan caranya masing-masing. Hingga akhirnya saling melengkapi dan menguatkan satu sama lain. Juga tentang suka duka kisah cinta dan persahabatan sepuluh remaja...