[27] Accident

2.4K 426 193
                                    

Cuma mau ngingetin, siders muncul dong~~

Oh iya satu lagi, siapin hati kalian, hehe




.

.





Esok harinya sepulang sekolah.

"LIAA!"

Sang pemilik nama menoleh ke belakang untuk mencari tahu siapa yang memanggilnya. "Kak Yeji?"

Yeji menyusul Lia yang sudah tiba di depan gedung asrama putri. Karena hari sudah sore, semua siswa-siswi rata-rata kembali ke kamar asrama masing-masing.

"Kenapa teriak-teriak sih, Kak?"

Yeji hanya terkekeh tanpa dosa. "Lo ke mana aja? Dari pagi gue nggak ngeliat lo."

"Tadi gue di kelas terus, keluar pas makan siang doang."

"Ooh, pantesan." Yeji manggut-manggut mengerti. "Oh iya, kemarin lo jadian sama Yeonjun, ya?" tanyanya heboh.

Kening Lia berkerut. "Lo tau dari mana?"

"Dari mana lagi? Dari Yeonjun lah. Ciee~~ selamat ya kalian."

"Gue nggak jadian sama Kak Yeonjun," sanggah Lia.

"Gak jadian? Lo gak usah bohong sama gue, deh," balas Yeji yang masih tak percaya.

"Gue gak bohong. Emang Kak Yeonjun gak bilang ke lo, Kak?"

Yeji menggeleng pelan. Sejak tadi pagi ia dan Yeonjun tidak membicarakan hal ini. Sedangkan kemarin memang Yeonjun bilang padanya kalau ia ingin menembak Lia makanya Yeji tahu. "Kenapa gak lo terima, Li?" tanyanya penasaran.

"Gue gak pernah ada perasaan apa-apa ke Kak Yeonjun. Gue cuma anggap dia sebagai temen deket gak lebih. Kemarin gue juga nyangka kalau ternyata Kak Yeonjun suka sama gue."

"Coba deh lo buka hati lo buat dia sekali aja, Yeonjun tuh suka banget tau sama lo—"

"Apa lo baik-baik aja, Kak?" potong Lia.

"Hah? Baik-baik apa?"

"Apa lo baik-baik aja ngomong gitu ke gue?"

"Ma—maksud lo apa sih, Li? Gue gak ngerti."

"Lo udah lama suka sama Kak Yeonjun, kan?" tanya Lia to the point.

Yeji melebarkan matanya kaget kemudian tertawa datar—berusaha tampak biasa. "Yeonjun? Enggak lah ya kali gue suka sama Yeonjun."

"Jujur aja deh, Kak. Gue tau kok."

Yeji akhirnya diam karena bingung harus menjawab apa lagi.

"Gue bener kan?" tanya Lia memastikan.

Yeji menghela napas pasrah. "Iya... gue suka sama Yeonjun. Tapi— gimana lo bisa tau?"

"Gue kan udah lama kenal sama kalian terus kita juga sering bareng," jawab Lia. "Dari gerak-gerik lo ke Kak Yeonjun itu udah keliatan jelas kalau lo suka sama dia. Kenapa lo bohongin perasaan lo sendiri sih?"

Yeji menunduk menatap ke bawah. "Gue pikir Yeonjun itu sukanya sama lo dan ternyata dugaan gue emang bener. Gue begini karena gue cuma... gak mau ganggu kalian aja."

Lia menatap Yeji tak percaya. Jadi, dirinya ini yang menjadi sebab Yeji menyembunyikan perasaannya pada Yeonjun? Lia menjadi merasa bersalah akan itu. "Tadi gue udah bilang kan kalau gue gak ada perasaan apa-apa ke Kak Yeonjun. Jadi, sekarang lo gak perlu ngebohongin perasaan lo lagi, Kak."

Hidden Truth [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang