Chapter ini chapter terpanjang dari yang lain, bacanya pelan-pelan aja:>
[🌟]
.
.
Pagi ini seluruh murid Ethereal High School sedang berbaris di lapangan sekolah untuk menerima arahan sebelum berangkat ke tempat perayaan hari jadi sekolah.
"...Setelah ini silakan kalian masuk ke dalam bus sesuai dengan kelas masing-masing. Semoga perjalanannya berjalan dengan lancar. Sekian dari bapak, sampai ketemu lagi nanti malam," ujar kepala sekolah mengakhiri pesan-pesannya.
Seluruh murid langsung membubarkan barisan dan segera menuju bus kelas mereka masing-masing.
"Ayo, Ryujin," ajak Yuna pada Ryujin yang masih diam di tempat.
"Lo duluan aja, Yun. Gue mau ke toilet dulu," kata Ryujin.
"Ya udah, gue duluan. Jangan lama-lama, ya." Yuna berbalik badan dan mengikuti rombongan kelasnya.
Ryujin juga langsung pergi ke toilet dengan berjalan cepat. Sebenarnya ia sudah menahannya sejak sedang baris tadi.
Ia keluar dari toilet perempuan setelah lima belas menit di dalam sana. Ia cukup lama di sana karena banyak yang mengantri. Sampai-sampai ia heran berangkat aja belum tapi kenapa sudah banyak yang ke toilet?
Ryujin berjalan ke parkiran bus dan mencari bus yang tertempel nama kelasnya. Ketika pandangannya menangkap kertas bertuliskan 11-3 tertempel di bagian depan bus dengan segera ia masuk ke dalam sana.
"Ryujin, kamu dari mana aja?" tanya Madam Lily yang duduk di barisan paling depan. "Udah kumpul semua tinggal kamu."
"Maaf, Madam. Saya dari toilet, ngantri juga tadi," jawab Ryujin.
"Ya udah. Cepat kamu duduk, sebentar lagi berangkat."
"Iya, Madam."
Ryujin berjalan di antara jok-jok di dalam bus. Ia melihat Yuna sudah duduk bersama dengan Ahn Yujin, teman sekelas mereka. "Yuna, lo gak duduk sama gue?"
Yuna hanya nyengir tanpa dosa pada Ryujin. "Hehe, iya. Tadi lo lama sih, yang lain pada rebutan tempat duduk juga," sahutnya.
"Oh, ya udah. Gue cari yang kosong aja," kata Ryujin tidak terlalu memedulikannya lalu mencari kursi yang masih kosong.
Ryujin menemukan kursi yang masih kosong di barisan kedua dari belakang. Setelah melihat siapa orang yang masih duduk sendiri itu Ryujin memutar bola matanya malas.
Kenapa harus sama dia?
"Gue duduk di sini, ya," ujar Ryujin pada orang itu.
Menyadari kehadiran seseorang, Beomgyu melepas earphone yang terpasang di telinganya. "Hm? Kenapa, Ryujin?" tanyanya.
"Gue mau duduk di sini," ulang Ryujin yang masing berdiri di samping kursi itu.
"Oo Oooh, mau duduk? Bilang dong," sahut Beomgyu heboh. "Mau di pojok apa pinggir?" tanyanya lagi.
"Pojok aja."
Mendengar itu Beomgyu bangun dari duduknya dan membiarkan Ryujin lewat untuk duduk di pojok.
Mobil kelas 11-3 akhirnya mulai berjalan dan akan sampai di tujuan sekitar empat jam lagi.
"Tumben mau duduk sama gue," ucap Beomgyu dengan senyuman khasnya setelah duduk lagi di kursi bagian pinggir.
"Cuma ini yang kosong," tutur Ryujin. "Lo juga, tumben gak sama Taehyun."
Muka Beomgyu langsung berubah masam. "Ck, dia sama Soobin. Ada temen baru yang lama ditinggal," gerutunya walaupun hanya bercanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Truth [√]
FanfictionTentang pertemuan dua orang yang sama-sama rapuh, sama-sama menyembunyikan kepedihannya dengan caranya masing-masing. Hingga akhirnya saling melengkapi dan menguatkan satu sama lain. Juga tentang suka duka kisah cinta dan persahabatan sepuluh remaja...