[25] After Those Truth

2.2K 418 107
                                    

Sudah lama sejak terakhir kali kesepuluh remaja itu berkumpul bersama. Kini hubungan mereka semakin merenggang satu sama lain. Semuanya diawali dari mereka yang mengetahui bahwa Yuna dan Taehyun akan bertunangan hingga Lia yang ternyata di-bully oleh Ryujin selama ini.

Tentunya mereka sangat terkejut dan tak menyangka akan kebenaran itu. Ya, mereka terlalu apik berbohong sampai teman-teman yang lainnya terkelabui dengan mudah.

Setelah hampir seluruh murid tahu bahwa Ryujin selama ini mem-bully Lia mereka langsung tidak suka pada Ryujin. Benar kata Soobin, keadaan sekarang benar-benar berbalik.

Ryujin membuka pintu lokernya yang dalamnya lebih terlihat seperti tempat sampah. Setelah mengambil buku yang diperlukan ia pun segera menutup pintu loker dengan keras—tidak memedulikan lokernya yang sudah dijadikan tempat sampah oleh siswa-siswi lain.

Ryujin berjalan sendirian menuju kelasnya. Entah sejak kapan terakhir kali ia bersama Yuna. Sekarang mereka tidak sedekat dulu karena terlalu sibuk dengan urusan masing-masing. Yuna yang menjadi lebih murung dan Ryujin yang memang menghindar dari orang-orang sejak ia jadi bahan bully-an siswa-siswi Ethereal High School.

"Eh, Ryujin, ada contekkannya gak tuh di botolnya," ledek seorang siswi yang melihat Ryujin membawa sebuah botol minuman kemasan.

"Apa-apaan sih lo?" sahut Ryujin setelah botolnya direbut paksa oleh siswi itu.

"Baguslah, gak ada." Siswi itu mengembalikan botol itu pada Ryujin dengan cara dilempar.

"Bukan gue yang ngejebak Lia pake ginian ya!" seru Ryujin.

Siswi itu tertawa sarkas. "Semua orang udah tau kali, kenapa lo gak ngaku aja sih?"

"Iya, gak tau malu banget."

"Udahlah lo keluar aja dari sekolah. Gak pantes orang kayak lo sekolah disini."

"Mencemari nama baik sekolah aja lo."

"Gue kira lo orangnya baik tapi ternyata kayak gini aslinya."

"Muka dua dasar!"

Ryujin hanya diam ketika siswa-siswi mulai mengerubunginya dan melontarkan kata-kata hinaan padanya. Dengan cepat ia melangkah menerobos kerumunan lalu masuk ke kelasnya.

Sesampainya di kelas ada seseorang yang duduk di bangku Ryujin. Orang itu tengah sibuk mengelap coretan-coretan hinaan di meja Ryujin.

"Awas, Beomgyu."

Beomgyu mendongak. "Eh, lo udah dateng? Sebentar, sedikit lagi bersih," ujarnya sambil tersenyum lalu kembali mengelap meja.

"Biarin aja, gak usah dibersihin."

"Tanggung ini sedikit lagi, Ryujin."

Ryujin merampas lap yang dipegang Beomgyu lalu melemparnya ke lantai alhasil membuat cowok itu terkejut. "Awas! Gue bilang gak usah dibersihin!"

Ryujin kesal kenapa Beomgyu masih saja peduli padanya setelah mengetahui sifatnya yang sebenarnya.

"Kenapa? Gue cuma mau bantuin lo," kata Beomgyu sembari bangkit dari duduknya.

"Lo bisa gak sih gak usah peduliin gue lagi, Beomgyu?!" pekik Ryujin hingga pusat perhatian teman sekelas tertuju padanya dan Beomgyu.

"Gak bisa," lontar Beomgyu.

"Harus bisa," balas Ryujin lalu duduk di kursinya.

"Ryujin tolong jangan begini terus," ucap Beomgyu pelan. Di saat ia ingin menolong Ryujin selalu saja ditolak oleh cewek itu seperti sekarang.

Hidden Truth [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang