[28] Reveal

2.1K 391 98
                                        

Malam itu, saat dua orang satpam sekolah sedang berpatroli, mereka dikejutkan oleh seorang siswa yang tak sadarkan diri dengan genangan darah di sekitar kepalanya. Ya, siapa lagi kalau bukan Yeonjun.

Satpam itu pun berinisiatif untuk mengecek rooftop gedung aula karena tubuh Yeonjun berada di dekat gedung itu. Sesampainya di rooftop, sang satpam menemukan Soobin sedang duduk terdiam seperti manekin.

Soobin tak sadar kalau dirinya sudah melamun selama dua puluh menit setelah Yeonjun jatuh tadi. Ia tidak tahu harus berbuat apa karena tiba-tiba pikirannya menjadi kosong. Bahkan untuk kabur dari tempat kejadian pun tak terpikirkan olehnya. Jadilah ia hanya diam melamun di atas sana.

Yeonjun yang sudah sekarat itu langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Dengan khawatir, Madam Sora selaku guru yang sangat dekat dengan Direktur Choi segera menelpon beliau untuk memberi tahu kabar buruk ini.

Di kediamannya Jaehyuk terkejut sekaligus panik setelah mendengar kabar dari Madam Sora. Dengan didampingi oleh Namjoon, ia pun segera melesat menuju kawasan Ethereal School.

Kini Soobin seperti tengah disidang. Kali ini berbeda dengan yang biasanya ketika ia dipanggil ke ruang BK. Sekarang, tepatnya di ruang meeting para guru, Soobin duduk di tengah-tengah dengan para guru yang jumlahnya kurang lebih sepuluh orang duduk di sekitarnya.

Wajah-wajah para guru itu terlihat pasrah pasalnya sudah satu jam mereka terabaikan oleh Soobin. Ya, mereka sedang menginterogasi siswa itu namun sejak tadi-bahkan sejak Soobin ditemukan oleh satpam di rooftop-ia belum bersuara sama sekali.

Sejak tadi Soobin hanya duduk diam dengan tatapan kosong. Cowok itu terlihat sangat kacau. Pakaiannya banyak debunya, wajahnya dipenuhi dengan luka lebam dan lecet ditambah lagi rambutnya yang acak-acakan. Bahkan cowok itu sekarang lebih terlihat seperti orang yang yang tidak memiliki jiwa.

"Soobin, tolong jelaskan apa kamu melihat Yeonjun sebelum ia jatuh? Atau apa kamu bertemu dengan dia sebelumnya? Kalau kamu memang tidak tau apa-apa tinggal bilang gak tau. Jangan diam aja kayak gini," ujar salah seorang guru selembut mungkin. "Kalau kamu begini terus kamu bakal terus dicurigai, Soobin."

"Ayo cepat bicara Soobin, sebelum masalah ini jadi lebih serius, " tambah seorang guru yang sudah geregetan. "Kamu tidak lupa kan kalau Yeonjun itu anak Choi Jaehyuk, direktur sekolah kita."

Tatapan Soobin langsung berubah, dari kosong menjadi menatap guru itu dengan tajam. "Saya juga anak Choi Jaehyuk," ketusnya.

Entahlah, Soobin sudah tidak peduli mau seluruh guru ataupun seluruh warga sekolah tahu kalau ia adalah anak Choi Jaehyuk. Ia juga tidak peduli papanya akan semarah apa nanti. Saat ini Soobin tidak bisa berpikir jernih jadi ia pasrahkan saja semuanya.

Guru-guru menjadi bingung harus senang atau malah sebal karena akhirnya Soobin bicara juga. Mereka semua-kecuali Madam Sora-mengira kalau tadi Soobin sedang bercanda.

"Soobin, kamu jangan bicara yang aneh-aneh. Kita di sini sedang serius bertanya sama kamu bukannya untuk bercanda."

Soobin menatap para guru tak percaya. "Bercanda?" Ia kemudian tertawa sarkas. "Maaf, Sir, Madam, saya juga gak bercanda, saya serius."

Di saat para guru masih tak percaya pada kata-kata Soobin, Madam Sora mengisyaratkan mereka untuk merapat. Kemudian Madam Sora memberitahu mereka perihal Soobin adalah anak Choi Jaehyuk juga.

Para guru menganga tak percaya mendengarnya sedangkan Soobin menyunggingkan senyum miring melihat reaksi mereka. Setelah itu para guru pun langsung kicep, tak ada lagi yang berbicara kepada Soobin. Mereka memilih diam karena takut salah bicara lagi dan juga tidak mau terkena masalah.

Hidden Truth [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang