[7] Both of Us

2.7K 554 130
                                    

"Buruan masuk Yuna, udah aman," ujar Ryujin setelah melihat sekeliling koridor.

Ryujin dan Yuna sedang berada di depan pintu kelas Lia. Mereka ingin mengambil buku tugas Lia seperti yang mereka lakukan waktu pertama kali. Kelas 11-1 sedang kosong karena kelas itu sedang ada pelajaran olahraga.

Yuna membuka pintu kelas itu dan melangkah masuk. Ia mendekati bangku Lia dan mencari sesuatu di kolong meja atau di tasnya.

"Mau ngapain lo!!" seru seorang siswa dari balik kursi paling belakang.

Yuna terkejut lalu menoleh ke belakang dan mendapati Kai yang sedang ganti baju. Refleks ia menutup matanya. "Lo ngapain disitu?!"

Tadi Kai disuruh untuk mengumpulkan tugas ke ruang guru. Jadi ia telat mengikuti pelajaran olahraga. Karena kelas sudah tidak ada orang, ia memilih berganti baju disana saja karena malas ke ruang ganti.

Kai menyelesaikan ganti bajunya dan berjalan menghampiri Yuna. Ia menatap Yuna dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Jantung Yuna berdegup kencang. Bagaimana kalau ia ketahuan dan kena hukuman? Ini kan niatnya Ryujin, ia hanya membantu saja.

"Lo mau ngintip gue ya?!" selidik Kai.

Yuna menghela napas lega karena ternyata Kai tidak menyadari apa yang ia lakukan. Tapi apa katanya? Mengintipnya?! Menyadari itu ia melebarkan matanya. "Apa? Ngintip lo?! Gak lah, jangan ge er ya, lo!" bantahnya.

Kai menaikkan sebelah alisnya. "Terus, mau ngapain? Lo bukan anak kelas ini kan?"

Skak mat! Yuna mengalihkan kontak mata dengan Kai. "Gu-gue mau-gue salah masuk kelas."

Setelah itu Yuna berjalan setengah berlari keluar kelas 11-1 meninggalkan Kai.

"Cewek mesum," umpat Kai.

"Ayo cepet pergi dari sini," ajak Yuna seraya menarik tangan Ryujin yang masih berdiri di depan kelas 11-1.

"Mana tugasnya Lia? Lo gak ngambil?" tanya Ryujin melihat Yuna tidak memegang apa-apa. "Lo gimana sih?"

Yuna menghentikan langkahnya. "Gue hampir ketahuan, Ryujin. Tadi masih ada orang di dalem," ungkapnya.

"Hah?! Masih ada orang?" Ryujin mengerutkan kening.

Yuna mengangguk, cemberut. "Udah mana tadi orang itu lagi—ah udahlah lupain aja."

===>•<===

"Liaa! Sebelah sini," panggil Chaeryeong yang sedang duduk bersama Kai.

Lia mencari sumber suara dan mendapati Chaeryeong yang melambai kearahnya. "Duduk disana yuk, kak," ucapnya pada Yeji dan Yeonjun.

Kedua kakak kelasnya itu mengangguk lalu berjalan mengikutinya. Lia, Yeonjun dan Yeji baru selesai kumpul OSIS untuk acara pekan olahraga yang akan dilaksanakan dua hari lagi.

"Kak Yeji, besok mau makan di restoran jepang yang baru buka itu gak?" tanya Chaeryeong sambil mengunyah makanannya.

"Yang di sebrang Ethereal School itu kan?" sahut Yeji lalu Chaeryeong mengangguk.

"Mau, tapi besok gue sibuk." Yeji memajukan bibirnya. "Mau nyiapin buat pekan olahraga, kalau gak bantuin nanti gue diamuk ama dia." Ia melirik Yeonjun yang sepertinya tidak mendengar ucapannya itu.

"Yahh, oke deh, lain kali aja," ujar Chaeryeong.

Chaeryeong memang cukup dekat dengan Yeji. Mereka jadi sering bertemu karena sama-sama teman dekat Lia.

"Kita boleh duduk disini gak?" tanya Ryujin pada lima orang yang tengah makan malam itu.

"Duduk aja," jawab Yeonjun kemudian Ryujin dan Yuna duduk di kursi yang kosong.

Hidden Truth [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang