.
.
Mata Chaeryeong membulat. "Loh? Kok sama? Taehyun juga bilang gitu ke gue."
"Kalian udah datang?"
Sebuah suara mengalihkan perhatian Chaeryeong dan Kai. Sontak mereka memutar kepala ke sumber suara dan menemukan Taehyun dengan Yuna di sebelahnya.
"Kenapa kalian—" Kai menunjuk dua orang yang baru datang itu dengan heran.
Chaeryeong mengernyit. "Tolong jelasin kalian sebenernya ada apa?"
Mereka berempat duduk saling berhadapan di meja empat kursi. Taehyun berhadapan dengan Chaeryeong dan Kai berhadapan dengan Yuna. Suasana terasa sangat canggung. Belum ada yang membuka suara.
Yuna menggigit bibir bawahnya gugup. "Sebelumnya gue mau minta maaf sama kalian."
"Gue juga, Chaeryeong, Hueningkai. Gue minta maaf udah bohongin kalian," tambah Taehyun dengan sorot mata kecewa.
"Bohong tentang apa?" Chaeryeong memandang Taehyun dan Yuna meminta penjelasan.
Taehyun menghirup napas panjang. "Gue sama Yuna mau tunangan."
Chaeryeong menganga dengan kening yang berkerut. Tak sanggup berkata saking terkejutnya.
"Apa? Tunangan?" Kai mendecih. "Kalau kalian saling suka bilang dari awal nggak usah pura-pura."
"Enggak gitu, Kai. Ini bukan kemauan kita," jelas Yuna. "Ini perjodohan. Orang tua gue dan Taehyun yang ngejodohin."
"Perjodohan bisnis lebih tepatnya." Taehyun tersenyum miris. "Gue sama Yuna gak bisa nolak sembarangan. Orang tua kita punya kesepakatan bisnis di balik ini."
Ucapan Yuna dan Taehyun berhasil membuat Kai dan Chaeryeong terdiam paham.
"Kapan kalian tunangannya?" tanya Chaeryeong.
"Belum tau. Mama papa bilang secepatnya," jawab Yuna pelan.
***
Yuna memandangi pantulan dirinya di cermin panjang yang ada di kamarnya. Dress berwarna baby blue itu terlihat sangat cocok ditubuh cewek itu. Ia mencoba tersenyum walaupun kilatan sedih sekaligus kesal masih terpampang jelas di sorot matanya.
Hari ini adalah hari Minggu, sebulan sebelum liburan semester. Yuna disuruh pulang ke rumah oleh mamanya. Baru sejam sampai di rumah, ia dikejutkan oleh mama dan papanya. Mereka mengatakan kalau Yuna akan dijodohkan dengan anak dari salah satu rekan bisnis sang papa. Tentunya Yuna langsung menolak dan merengek tidak mau namun hal itu tak membuahkan hasil.
Parahnya lagi keluarga orang yang dijodohkan dengannya akan datang ke rumah siang ini. Dan sampai sekarang kedua orang tuanya belum memberitahu siapa orang yang akan dijodohkan dengannya. Tolong! Rasanya Yuna ingin kabur saja dari rumah.
Yuna keluar dari kamarnya dan berjalan menuruni anak tangga setelah mamanya datang memanggil. Ia tiba di ruang tamu bertepatan dengan kehadiran sepasang suami istri dengan putra laki-laki yang seumuran dengannya.
Ketika tatapan Yuna bertemu dengan laki-laki yang seumuran dengannya itu matanya terbelalak. "Taehyun?!"
"Yuna?!" Reaksi Taehyun sama terkejutnya dengan Yuna.
*
"Gue gak nyangka ternyata lo orangnya, Hyun." Yuna memandang langit senja dengan datar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Truth [√]
FanfictionTentang pertemuan dua orang yang sama-sama rapuh, sama-sama menyembunyikan kepedihannya dengan caranya masing-masing. Hingga akhirnya saling melengkapi dan menguatkan satu sama lain. Juga tentang suka duka kisah cinta dan persahabatan sepuluh remaja...