Break Up - 2

5.5K 404 18
                                    

Yoona menjemput Darren, setibanya di sekolah. Ia melihat Darren sedang bersama seorang anak kecil.

"Darren" panggil Yoona

"Mommy sudah datang?" Darren menghampiri mommynya "mom, bolehkah kita menunggu sebentar lagi disini?"

"Kenapa?"

"Itu Karen, dia teman Darren. Ia sedang sedih"

"Wae? Apa Darren yang membuatnya sedih?"

"Aniy mom. Tadi kami disuruh mengambar keluarga, tapi ia hanya menggambar dia bersama eommanya. Lalu semua orang menertawakannya".

"Kenapa?"

"Dia mengatakan tidak memiliki appa maka ia ditertawakan mom"

"Sayang, kamu juga ikut tertawa?"

"Aniy, aku mengatakan padanya aku juga hanya memiliki mommy dan aku baik-baik saja" ujar Darren

***

Yoona dan Darren baru pulang setelah jam 8 lewat. Darren sudah terbiasa mengerjakan tugas, makan dan tidur siang di toko Yoona. Ia tidak menyukai grandmanya, karena wanita itu suka memarahi mommynya. Dia paling menyayangi unclenya karena unclenya yang paling baik pada mommynya.

Saat tiba di rumah, semua orang sudah sibuk sendiri. Yoona mengurus Darren untuk membersihkan diri lalu tidur. Baru ia kembali ke kamarnya.

Siwon sudah berbaring di ranjang dan melihat yoona masuk, ia berpura-pura tidur. Lalu Darren masuk, ia lupa meminta tanda tangan yoona siang tadi.

"Sayang, mengapa belum tidur?" Tanya yoona, ia terkejut dengan kehadiran Darren di kamarnya.

"Aku mau suruh mommy tanda tangan ini" ujar Darren

"Bukankah biasanya daddy yang tanda tangan? Letakkan di samping tempat tidur daddy saja. Besok pagi setelah daddy tanda tangan, mommy akan memasukan ke tasmu" ujar Yoona

"Aniy mom. Mulai sekarang harus mommy yang tanda tangan"

"Wae?"

"Aku bahkan susah mencari daddy. Dia belum bangun saat kita berangkat dan sudah tidur saat kita pulang. Kadang daddy juga belum pulang saat kita pulang, aku rasa daddy tidak menginginkanku lagi" ujarnya

"Sayang, tidak boleh bicara begitu. Daddy bisa sedih jika mendengarkannya" ujar Yoona

"Mom, sebenarnya memiliki mommy saja sudah cukup" ia memeluk Yoona. "Aku juga tidak masalah kalau hanya tinggal dengan mommy"

"Sayang, mommy akan marah jika kamu bicara seperti ini lagi. Daddy akan sedih jika kamu tidak menyayanginya"

"Apa daddy menyayangiku? Menyayangi mommy?" Tanyanya, pertanyaan Darren membuat hati Siwon seperti ditusuk. "Dia menyayangi aunty jahat itu. Daddy akan menciumnya tapi ia tidak mencium mommy. Dia itu tidak menyayangi aku dan mommy"

Air mata yoona mengalir. Anak kecil berusia 5 tahun ini berbicara seperti orang dewasa yang mengerti segalanya.

Yoona tidak sengaja melihat Siwon membuka matanya.

"Darren, itu daddy belum tidur" ujar Yoona "Pergi mintalah tanda tangannya"

***

Setelah Darren keluar, Yoona pun mengeluarkan bantal dan selimut dari dalam lemari, ia menatanya di sofa di ujung kamar mereka.

Siwon masih duduk bersandar di tempat tidur mereka.

"Aku dengar dari aboeji, kamu sudah melunasi pinjamanmu padanya" ujar Siwon

"Aku juga mengirimkan ke rekeningmu beberapa bulan ini. Uang yang aku minta darimu dulu" ujar Yoona, dulu saat pertama kali ia bertemu dengan Siwon. Ia yang menjual dirinya pada pria itu dan meminta sejumlah uang untuk membebaskan oppanya dari penjara. Itu alasan Siwon memandang rendah dirinya dan ia tidak menyalahkan Siwon atas apa yang pria itu lakukan padanya. Pria itu berhak marah.

"Oppamu masih belum ada kabarnya?" Tanyanya, sejak tiga tahun yang lalu, mereka tidak pernah berbicara seperti ini.

Yoona memilih menggeleng, ia dan oppanya berhubungan baik sejak dulu. Hanya saja ia tidak ingin pria ini berpikiran negatif tentang dia dan oppanya. Mereka orang kaya akan selalu berpikiran kalau semua orang miskin akan mengambil uang mereka untuk membantu keluarganya.

"Apa kamu tidak ingin mencarinya?"

"Siwon ssi,, aku merasa canggung membahas sesuatu tentang keluargaku. Lagian kamu tidak pernah peduli padaku" ujar Yoona

"Anggap saja aku terlalu kepo" Siwon kembali berbaring

"Kamu tidak perlu mempedulikanku. Tapi Darren, kamu jangan mengabaikannya. Dia akan sedih"

"Kamu tidak perlu mengajariku mengurusi anakku"

Yoona hanya mengangguk, lalu ia berbaring di sofa membelakangi Siwon.

"Apa tidur di sampingku bisa membuatmu kudisan?" Tanya Siwon

"Aku hanya tidak ingin tidur di tempat bekas wanita lain" ujar Yoona "Lagian aku sudah terbiasa tidur disini,"

"Sebaiknya kamu jangan masuk lagi ke kamar ini"

Yoona berdiri, ia menyimpan kembali bantal dan selimut ke dalam lemari. Siwon menariknya dengan kesal saat Yoona akan keluar. Ia menghimpitnya ke pintu.

"Kamu tahu mengapa aku tidak bisa mencintaimu dan lebih memilih wanita lain?" Ujar Siwon

"Aku tidak butuh tahu alasan orang untuk tidak menyukaiku" ujar Yoona

"Jika saja kamu bersikap manis, aku pasti akan mencintaimu"

"Sejak awal aku sudah tahu pernikahan kita hanya terpaksa dan Darren lah alasan kita bertahan sampai saat ini. Aku tidak suka memaksa orang menyukaiku. Aku hanya akan baik pada orang yang juga baik padaku. Jika saja kamu tidak mengantarkan pisau untuk membunuh anakku, aku bersedia menjadi istrimu yang patuh. Tapi tidak sekarang, aku masih bertahan hanya karena Darren" ujar Yoona

"Kamu tidak perlu terus mengingatkanku masalah itu" ujar Siwon, ia memukul pintu di samping yoona dengan keras.

"Kamu dengar sendiri apa yang Darren katakan, dia hanya butuh aku, jika kamu menginginkan wanita lain. Kamu bisa ceraikan aku. Aku akan membawa Darren pergi" ujar Yoona, ia menatap Siwon dengan tajam, tidak ada lagi tatapan memohon seperti tiga tahun yang lalu. Perasaannya telah selesai, ia membangun benteng yang kuat untuk menangani pria sekejam siwon.

"Kamu bisa pergi, tapi Darren tidak akan ikut denganmu. Dia darah daging keluarga choi" ujar Siwon "kamu tahu uang akan mengatur segalanya kan?"

Yoona mendorongnya menjauhinya.

"Kamu pria jahat"

"Kamu yang memaksaku menjadi jahat" ujar Siwon

***

Siwon sudah berada di meja makan pagi-pagi. Darren yang baru turun pun terkejut melihat daddynya sudah duduk disana.

"Morning dad" sapanya

"Morning boy" balas Siwon, Darren duduk di samping Siwon. Yoona sedang menyiapkan bubur ayam untuk Darren. Bukan ia yang memasak, ia hanya menyajikan untuk Darren.

"Mom, punya daddy?" Tanya Darren

"Mommy ambilkan" yoona tanpa mengatakan apapun lagi, ia kembali masuk ke dapur untuk mengambil lagi. Kebetulan ia melihat Sehun, ia juga membawakannya.

"Hari ini daddy yang antar kamu ke sekolah" ujar Siwon pada Darren

"Lalu mommy?" Tanya Darren

"Mommy biar tetap sama uncle saja. Soalnya tempat kerja mereka satu arah" ujar Siwon

"Biasanya uncle juga bisa mengantar aku dan mommy. Walaupun sekolahku tidak searah dengannya, ia tidak akan mengatakan membiarkan aku pergi dengan daddy" ujar Darren "Apa seharusnya aku memanggil uncle saja dengan sebutan daddy?"



TBC

Break UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang