Break Up - 7

4.6K 348 28
                                    

Siwon berjongkok di depan istrinya yang sedang duduk di ranjang mereka. Ia menghapus air mata istrinya.

"Jangan dengarkan eomma" ujarnya pelan, ia memegang tangan yoona

"Eommunim memang begitu membenciku tapi dia tidak pernah mengatakan hal yang tidak benar. Jadi jawab aku apa semua ini benar?" Tanya Yoona lagi dan ia menatap mata suaminya.

Siwon hanya diam, ia tidak tahu bagaimana cara menjelaskan pada yoona.

"Semua ini karenamu" ia mendorong Siwon dan memukul pria itu. "Semua ini pasti karena kamu memaksa menggugurkan kandunganku saat itu"

Siwon hanya diam membiarkan istrinya memukulnya. Yoona tetap saja memukulnya walaupun Siwon tidak melakukan perlawanan.

Siwon memeluk wanita itu saat pukulannya mulai melemah.

"Aku membencimu," ujarnya lagi.

"Semua ini terjadi saat kamu melahirkan Darren" ujar Siwon, ia duduk di samping yoona sambil memeluk istrinya itu "Kamu mengalami pendarahan hebat saat itu dan dokter mengatakan kemungkinanmu untuk kembali mengandung sangat kecil"

"Lalu tahun lalu kamu kembali mengandung, aku sangat khawatir. Dokter mengatakan akan sangat berbahaya, apalagi kamu tidak pernah melakukan pengecekan rutin lagi. Aku memutuskan menjadi orang jahat, demi keselamatanmu" ujar Siwon lagi dan Yoona masih menangis dalam pelukannya.

Yoona mengangkat kepalanya dari dada Siwon, wajahnya basah karena air matanya. Siwon segera menghapus air matanya.

"Jangan menangis lagi, kita sudah memiliki Darren dan itu sudah lebih dari cukup" ia membelai lembut rambut istrinya "Ayo sekarang kamu mandi dulu, lalu kita berkemas. Besok kita pindah ke rumah baru kita, kita memulai hidup baru"

Yoona menatapnya

"Demi darren, setidaknya demi putra kita, kamu berilah aku kesempatan sekali lagi" ujar Siwon dan Yoona mengangguk. Setidaknya pria itu tidak sejahat yang ia pikirkan selama ini. Dan ia akan menjalani kehidupannya bersama Siwon.

"Gomawo" ujar yoona dan ia masih tidak bisa menghentikan air matanya.

"Sayang, jangan pedulikan apapun yang orang katakan. Setidaknya suamimu tidak peduli dengan apapun kekuranganmu, orang lain bukanlah masalah" ujar Siwon lagi "Jika kamu masih berdiri disini dan menangis. Oppa yang akan memandikanmu"

Yoona memukul Siwon yang memasang tampang mesumnya.

***

Lalu keduanya mulai menyusun pakaian ke dalam koper.

"Eommunim pasti akan marah" ujar yoona

"Yoong, jangan pedulikan eomma. Dia akan mengomeli semua orang yang ia sayangi. Lihatlah dia tiap hari memarahimu sama seperti oppa dan sehun, itu tandanya eomma menyayangimu" ujar Siwon "Jika eomma benar membencimu, ia tidak akan peduli padamu"

"Tapi eommunim mendukungmu membawa wanita lain kesini"

"Kamu tidak tahu eomma memukulku dengan sapu setiap tifanny kesini"

"Ia bahkan memukul Sehun karena membelaku" ujar yoona

"Eomma tidak suka kamu hanya pasrah saat aku berbuat jahat padamu, ia mau kamu seperti dia memiliki kekuatan untuk melawan"

Yoona meneruskan melipat baju dan memasukkan ke dalam koper, pintu kamar mendadak terbuka.

"Siwon, apa yang sedang kamu lakukan?" Tanya nyonya choi, ia yang membuka pintu kamar putranya itu.

"Kami akan pindah eomma" ujar Siwon

"Apa dia mengajakmu pindah?" Tanya nyonya choi lagi

"Eomma, jika bukan keinginanku, tidak ada siapapun yang bisa mempengaruhiku. Tidak eomma dan tidak juga yoona" ujar siwon

Break UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang