Dokter menolak Yoona, karena membutuhkan dua buah ginjal dan itu hanya bisa diambil dari pasien yang meninggal karena kecelakaan. Bukan berarti bisa mengambilnya dari orang hidup seperti Yoona. Sedangkan yoona terus memohon.
"Yoong, kami semua menginginkan kesembuhan Siwon. Tapi bukan berarti appa mengijinkan kamu mengorbankan diri untuknya" ujar Tuan Choi, ia menghampiri menantunya yang terus menangis dan memohon.
"Aboenim, tolong ijinkan aku"
"Lalu bagaimana dengan darren?"
"Aboenim, aku mohon"
"Tidak yoong, masih ada cara lain untuk mendapatkan pendonor. Tapi itu bukan kamu"
"Yoong, jangan" ujar nyonya choi
"Tapi Siwon oppa membutuhkannya" ujar Yoona, nyonya choi meraihnya dalam pelukannya.
"Kita semua akan mencari cara lain untuk menyembuhkannya. Tapi bukan dengan kamu mengorbankan dirimu, jika kamu menyayangi suamimu, kamu juga harus mengingat putramu. Jika tanpamu, bagaimana bisa putramu melanjutkan hidup"
Darren yang sejak tadi bersama sejeong, wanita itu mengajak darren keluar supaya tidak mendengar apapun. Lalu ia meminta kembali dan segera menghampiri mommynya yang sedang menangis.
"Mom, kenapa menangis? Apa mereka jahat pada mommy?" Tanya Darren, ia menghapus air mata Yoona "Ayo kita pulang saja"
Yoona meraih darren dalam pelukannya. Bagaimana pun sekarang ia hanya memiliki seorang darren sebagai penguatnya.
"Darren, mommy tidak bisa pulang. Daddy sedang sakit. Darren pulang sama aunty saja ya" ujar Yoona, ia menghapus air matanya. Walaupun Siwon akan memiliki anak dari tifanny, ia tidak akan meninggalkan pria itu begitu saja dalam keadaan sakit.
"Mom,"
"Mommy harus temani daddy. Darren ikut aunty dan uncle saja ya" ujar yoona dan akhirnya darren mengangguk. Putranya besok memiliki ujian, jadi ia harus meminta bantu Sehun atau sejeong untuk mengurusnya. Sedangkan ia sendiri akan menjaga Siwon di rumah sakit.
***
Siwon dipindahkan ke ruang perawatan. Ia sudah selesai cuci darah dan ia belum sadar. Yoona duduk di sampingnya, ia terus menangis. Tubuh suaminya lebih kurus dari biasanya. Ia mengira suaminya tidak berselera makan karena dirinya. Nyatanya pria itu sakit parah.
"Oppa, begitu tidak percayakah kamu padaku sampai kamu menutupi semua ini. Menyembunyikannya dariku, membiarkanku tampak seperti orang bodoh yang tidak tahu apapun. Kamu kesakitan dan aku juga tidak tahu" ujar yoona, ia memegang tangan Siwon yang tidak diinfus. "Aku mencintaimu, tidak peduli bagaimana pun kamu memperlakukanku, aku mencintaimu sejak dulu"
"Yoong,," yoona segera menatap ke Siwon yang sudah terbangun dan sedang menatapnya bingung. "Mengapa kamu disini?"
"Suamiku sakit, apa aku tidak boleh disini?" Tanya Yoona
"Aku baik-baik saja" ujar Siwon
"Sampai kapan kamu akan terus menipuku?" Yoona menangis, ia melepaskan tangan Siwon "Baik jika kamu memang tidak ingin memberitahuku, aku menyerah. Aku tidak akan memaksa untuk tahu apapun lagi"
Siwon hanya diam dan yoona terus menangis.
"Aku tidak akan peduli padamu lagi dan jika suatu hari nanti kamu mati kesakitan, aku berjanji tidak akan menangis untukmu. Aku akan membencimu mulai saat ini" ujarnya dengan cepat dan ia masih terus menangis
Siwon meraihnya dalam pelukannya.
"Mengapa mengatakan hal yang tidak bisa kamu lakukan?" Tanya Siwon dan Yoona menangis dalam pelukan suaminya yang masih berbaring.
KAMU SEDANG MEMBACA
Break Up
FanficAku tidak pernah mencintaimu, aku menikahimu itu hanya sebatas terpaksa. Aku terpaksa bertanggung jawab atas benih dalam kandunganmu, aku tidak memiliki sedikit pun rasa padamu. Jika saja bukan karena putraku, aku tidak akan menahanmu lebih lama dis...