Siwon dan Yoona kembali ke kamar mereka yang sebelumnya karena Darren menangis. Saat masuk seisi kamarnya penuh dengan orang.
"Kalian berdua kemana saja? Meninggalkan Darren seorang diri di kamar, kamu tahu itu bahaya tidak Siwon?" ngomel Tuan Choi
Sedangkan Yoona segera menghampiri Darren yang sedang memeluk Sejeong.
"Sayang, mianhae. mommy membuatmu takut" ujar Yoona dan ia segera mengambil alih Darren.
"Aku pikir mommy sudah pergi lagi" ia menangis sambil memeluk erat mommynya. Sedangkan yang lain semua pada bubar.
"Kamu ikut tidur di kamar eomma lagi tidak?" tanya Nyonya choi pada siwon
"Tidak," ujarnya
"Mentang-mentang sudah baikan, tidak mau tidur di tempat eomma lagi" ujarnya
"Eomma,,"
"Ayo yeobo kita kembali" ujar Tuan Choi dan setelah semuanya pergi, Siwon menghampiri mereka.
"Daddy nakal" Darren memukul Siwon saat melihat Siwon mendekati mereka. "Aku sudah berbaik hati membujuk mommy, daddy malah membawa mommy pergi"
"Sayang, daddy hanya ingin membuatkanmu adik" ujar Siwon dan Yoona melemparinya dengan bantal
"Tidur di sofa" ujar Yoona dan Darren tertawa
"Mom, jangan mau sama daddy"
"Ne, tadi mommy hanya tidak mau membangunkanmu untuk membuka pintu, jadi kami tinggal di kamar lain" ujar Yoona dan Darren mengangguk, ia lalu mencium Yoona
"Bisakah kita bertiga tidur disini mom?" tanya Darren dan Yoona mengangguk,
"Ayo dad, sini" ajak Darren dan dengan senang hati Siwon segera menghampiri mereka. ia lalu mencium putra dan istrinya bergantian.
***
Yoona memeluk Siwon, saat Darren sudah tertidur dan Siwon masih belum menutup matanya, ia tidak bisa tidur, banyak hal ingin ia bicarakan dengan Yoona. maka ia memilih menikmati angin malam di balkon kamar mereka.
"Kenapa tidak bisa tidur oppa?" tanya Yoona, ia masih memeluk pinggang suaminya dan menyandarkan pipinya di punggung suaminya
"Oppa tidak menyangka akan bertemu dengannmu disini" ujar Siwon. ia berbalik dan memeluk istrinya "Oppa mengira tidak akan pernah bisa melihatmu lagi. dan oppa menyesali apa yang oppa lakukan padamu selama ini"
"Aku mengira oppa sudah bahagia dengan Tifanny dan anak kalian" ujar Yoona
"Oppa membohongimu, Tifanny tidak pernah berhubungan dengan oppa lagi, ia hamil dan itu anak suaminya. Suaminya membutuhkan uang, dan oppa berjanji akan memberikannya dengan syarat ia harus membantu oppa membuatmu salah paham. Oppa saat mengetahui penyakit oppa, yang ada dipikiran oppa hanya membuatmu pergi tanpa tahu apapun, setidaknya kamu tidak akan menangis lagi karenaku"
"Oppa berjanjilah, jika ada apapun oppa harus memberitahuku. Jangan membiarkan aku menjadi orang terakhir yang tahu" ujar Yoona dan Siwon mengangguk
"Sayang, maafkan oppa. oppa mengira semua akan mudah jika kamu tidak tahu apapun, nyatanya oppa membuatmu lebih terluka. oppa minta maaf"
Yoona memeluk erat suaminya
"Aku tidak marah padamu oppa"
"Gomawo sayang, aku bersyukur mendapatkanmu sebagai istriku. Kamu sungguh hadiah terbaik yang Tuhan berikan untukku, oppa mencintaimu"
"Nado oppa"
Siwon mengecup singkat bibir istrinya
"Jeongmal saranghae"

KAMU SEDANG MEMBACA
Break Up
FanfictionAku tidak pernah mencintaimu, aku menikahimu itu hanya sebatas terpaksa. Aku terpaksa bertanggung jawab atas benih dalam kandunganmu, aku tidak memiliki sedikit pun rasa padamu. Jika saja bukan karena putraku, aku tidak akan menahanmu lebih lama dis...