Siwon tidak mau memakan apapun setelah tahu apa yang dilakukan Yoona untuknya. Eommanya terus membujuknya sambil menangis. Lalu Tuan Im datang menjenguknya, ia juga baru tahu jika putrinya melakukan hal begitu untuk suaminya.
“Aboenim mianhae” ia berusaha turun dari ranjangnya dan berlutut di depan mertuanya.
“Siwon a, berdirilah” Tuan Im membantu Siwon untuk kembali ke tempat tidurnya. Ia menangis.
“Aku sudah kehilangan putriku, kamu harus menjaga dirimu, setidaknya ada ginjal putriku di dalam tubuhmu. Kamu harus menjaganya dengan baik”“Aboenim maafkan aku. Aku bukannya melindungi Yoona tapi aku membiarkan dia mengorbankan dirinya untukku. Aku tidak pernah bisa memaafkan diriku sendiri” ia tetap berlutut dan menangis di depan mertuanya
“Siwon, jangan begitu. Kamu masih memiliki Darren, kamu harus menjaga cucu aboeji dengan baik. Yoona juga tidak akan tenang disana jika melihatmu begini”
“Daddy, daddy wae?” tanya Darren yang baru masuk dan melihat daddynya duduk di lantai sambil menangis.
Darren menghampirinya dan memeluknya, Siwon juga segera memeluk putranya itu. ia menangis sementara putranya tidak tahu apapun.
“Maafkan daddy. Maaf” ujar Siwon dan ia memeluk erat putranya.
***
Setelah keluar dari rumah sakit, ia meminta Sehun untuk mengantarnya ke tempat Yoona. Sehun mengantar Siwon ke tepi laut karena dari Seulong, ia tahu jika abu yoona hanya ditaburkan ke laut.
Siwon berjongkok disana, ia memegang besi pembatasnya dan menangis.
“Yoong a, kenapa kamu begitu egois sayang? Mengapa kamu pergi dan membiarkan oppa sendirian disini?” ia memeluk tiang itu “Apakah kamu tidak berpikir bagaimana oppa hidup tanpa kamu? Lebih baik oppa yang pergi maka tidak akan ada yang tersakiti, mengapa kamu begitu kejam meninggalkan oppa”
Ia lalu terduduk disana, menangis, ia tidak peduli jika ada orang lain melihatnya. Sedangkan Sehun menunggunya di dalam mobil.
“Yoong, maafkan oppa. Maaf. Seumur hidupmu oppa tidak pernah baik padamu, oppa selalu melukaimu. Mianhae” ujar Siwon
“Yoong, inikah caramu menghukum oppa? Membiarkan oppa hidup dalam penyesalan seumur hidup? Yoong, oppa mencintaimu, sangat mencintaimu” ia berbicara seorang diri, dia tampak begitu kacau. Tanpa peduli hujan mulai turun membasahi bumi, ia masih duduk disana membiarkan tubuhnya basah oleh hujan. Sehun membawa payung dan menutupi tubuh hyungnya, ia takut kondisinya hyungnya kembali drop seperti saat ia tahu tentang yoona malam itu. itu sebabnya ia berada di rumah sakit dalam waktu yang cukup lama.
***
Siwon tiba di rumah, ia segera mengurung diri di dalam kamar. Saat masuk dan melihat foto pernikahan mereka yang terpasang di atas ranjang mereka, ia kembali menangis. Lalu ia mengambil bantal Yoona, memeluknya dan mencium bau yoona yang masih tersisa di bantal itu.
“Aku merindukanmu yoong” bisiknya, bantal yoona basah dengan air matanya. Ia menangis hingga tertidur.
Sehun membuka paksa pintu kamar dengan kunci serap yang dia dapati di ruang kerja Siwon. melihat hyungnya tertidur dengan lelap, ia menutup kembali pintu kamar. Lalu ia meminta ahjumma untuk membuatkan makanan untuk hyungnya.
Sejeong masih menemani Darren, Sehun menghampirinya.
“Mianhae” bisik Sehun, ia merangkul Sejeong
“Gwenchana, lagian kita tidak mungkin berbahagia diatas penderitaan Siwon oppa dan eonni” ujar Sejeong, Sehun menunda rencana pernikahan mereka yang seharusnya diadakan dua bulan lagi. Baginya Yoona sudah seperti noona kandungnya, ia tidak bisa berpesta disaat noonanya baru saja meninggal.
“Lalu bagaimana dengan baby kita?” tanyanya, ia memegang perut Sejeong yang mulai membuncit, wanita itu sudah menggandung selama dua bulan. Dan baru beberapa hari yang lalu, ia menyadarinya.
“Kita bisa menikah di kantor sipil tanpa melakukan pesta” ujar Sejeong
Sehun mengangguk, ia bersyukur memiliki wanita seperti sejeong, ia tidak pernah menuntut apapun dan ia selalu mengerti dirinya.
“Saranghae” bisik Sehun
“Nado” balas Sejeong “Aku temani darren tidur dulu ya oppa” ujarnya lagi dan Sehun mengangguk, ia sedang menunggu masakan ahjumma untuk hyungnya.
***
Di dalam kamar Darren, anak kecil itu memeluk sejeong.
“Aunty, gomawo” ujarnya pelan, matanya berkaca-kaca
“Gwenchana sayang. Aunty akan melakukan apapun untukmu, kamu jangan bersedih lagi ya” ujar Sejeong
“Aku merindukan mommy” ia memeluk dengan erat Sejeong, sejak kecil, dia tidak pernah sehari pun terpisah dari Yoona, ia akan tidur setelah memeluk mommynya. Dan sebulan ini terasa begitu berat untuknya.
“Kita akan menemukan mommy” ujar Sejeong, ia juga bersedih melihat Darren
“Aunty berbohong, uncle berbohong. Semua orang berbohong pada darren. Darren tidak akan bisa melihat mommy lagi, mommy sudah pergi ke surga” ia menangis, ia melepaskan pelukan sejeong dan mengambil baju yoona yang ia letakkan di bawah bantalnya, ia memeluknya “Aku tidak akan bisa bertemu mommy lagi kah aunty?” ia menangis
“Daddy belum tahu mommy pergi ke surga, aunty dan uncle tidak boleh beritahu daddy ya, nanti daddy akan sedih” ujarnya pada Sejeong
Tanpa mereka sadari Siwon berdiri di depan pintu kamar Darren juga ikut menangis, lalu ia masuk ke dalam dan meminta sejeong untuk tinggalin dia bersama Darren. Melihat darren, ia sadar ia masih memiliki seseorang yang harus ia lindungi. Hadiah peninggalan Yoona yang terbaik.Sejeong keluar meninggalkan keduanya.
“Daddy,” ia segera memeluk Siwon, ia tidak ingin menangis di depan daddynya. Tapi ia tidak kuat.
“Menangislah sayang, jika menangis membuatmu lega” ujar Siwon, ia berusaha kuat di depan putranya.
“Daddy,”
“Kamu merindukan mommy?” tanya Siwon dan Darren mengangguk “Daddy juga merindukannya, maafkan daddy tidak menjaga mommy dengan baik”
Darren berdiri, ia memeluk erat leher daddynya.
“Daddy jangan bersedih lagi, mommy akan kembali” ujarnya, ia berusaha menghibur daddynya.
Siwon dan Darren mereka berdua menangis bersama sampai akhirnya tertidur.
***
Setengah tahun berlalu, Siwon masih hidup dalam penyesalan. Ia akan menangis diam-diam seorang diri. Begitu juga darren, ia tidak akan menangis di depan Siwon lagi. Siwon mulai bekerja di perusahaan aboejinya, ia menutup usaha lamanya.
Keduanya sedang sarapan, seperti biasanya mereka akan meletakkan foto Yoona di atas meja makan yang terhidang piring dan juga makanan. Mereka akan makan bertiga setiap hari.
“Ahjumma, jangan menaruh makanan untuk mommy lagi” ujar Darren, ia meminta ahjumma hanya menaruh dua piring, miliknya dan daddynya.
“Darren” tegur Siwon
“Dad,” panggil Darren, ia mengambil foto Yoona dan menyimpannya di dalam tas. “Mulai hari ini kita hanya makan berdua, jika pun bertiga itu bukan bersama mommy lagi”
Siwon menatap putranya yang tampak ingin mengatakan sesuatu.
“Mommy dulu memintaku untuk menerima aunty tifanny sebagai mommyku, saat mommy meninggalkan kita, aku tidak bisa terima daddy menikah lagi. Tapi sekarang aku sudah bisa merelakan mommy. Mommy akan marah jika aku tidak memenuhi permintaannya” ujar Darren
“Tidak akan ada orang yang menggantikan mommy di hati daddy, daddy tidak akan menikah lagi walaupun mommymu sudah pergi” ujar Siwon, ia meninggalkan meja makan. Dia tidak mungkin berbahagia lagi tanpa Yoona disisinya. Ia berjalan menuju mobilnya sambil menghapus air matanya.
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
Break Up
FanficAku tidak pernah mencintaimu, aku menikahimu itu hanya sebatas terpaksa. Aku terpaksa bertanggung jawab atas benih dalam kandunganmu, aku tidak memiliki sedikit pun rasa padamu. Jika saja bukan karena putraku, aku tidak akan menahanmu lebih lama dis...