Break Up - 14

2.8K 266 34
                                    

Yang sabar ya bacanya.. 🤗🤗

Yoona bersikap seperti biasanya, ia menyiapkan keperluan Siwon dan juga menemaninya sarapan di meja makan. Bedanya ia tidak mengatakan apapun lagi sejak tadi malam. Matanya tampak sembab karena kebanyakan menangis tadi malam.

"Ahjumma, nanti kita berangkat sekalian saja ke pasar. Setelah aku mengantar Darren, aku antar ahjumma" ujar Yoona

"Ahjumma bisa pergi dengan ahjushi saja" ujarnya

"Ahjushi sudah aku suruh kembali mengantar jemput aboenim. Dia tidak akan kesini lagi"

"Kenapa?" Tanya Siwon

"Aku hanya ingin berlatih membawa mobil lagi. Sudah terlalu lama aku tidak membawa mobil" ujar Yoona

"Tapi bahaya,"

"Darren sudah selesai, ayo kita berangkat mom" ujar Darren

"Aku yang antar kalian saja" ujar Siwon

"Dad, mommy bisa membawa mobil dengan baik" ujar Darren, ia membawa mommynya keluar dari sana.

***

Sehun menemui Yoona di butiknya,

"Sehun, sejeong hari ini tidak masuk. Kamu mencarinya?" Ujar yoona saat melihat sehun duduk di dalam butiknya. Sehun dan sejeong berkencan sejak kembali dari jepang diliburan tahun lalu.

"Aku mencarimu noona"

"Ada apa sehun a?"

"Aboeji dan hyung bertengkar kemarin, aku tidak tahu kenapa tapi tampaknya hyung datang meminjam uang pada aboeji" ujar Sehun

"Sehun a, aku tidak tahu dia mengapa. Hanya saja, dia memintaku untuk tidak ikut campur masalah keuangannya"

"Kalian bertengkar?"

Yoona menggeleng.

"Lalu?"

"Sehun a, jika kamu mau tahu sebaiknya tanyakan langsung padanya saja" ujar Yoona

"Baiklah noona" ujar Sehun, ia lalu pergi.

***

Sehun mendatangi hyungnya setelah tadi ia menjemput darren dan mengantarnya ke butik yoona. Darren tidak mau ikut ke kantor daddynya jadi Sehun terpaksa mengantarnya ke tempat mommynya lebih dulu.

"Hyung,"

"Kenapa?"

"Aku rasa ada yang aneh dengan istri dan putramu"

"Mereka kenapa?"

"Darren mengatakan ia tidak mau mommynya sedih, jadi ia tidak mau datang kesini"

"Aku dan mommynya bertengkar. Mungkin dia dengar"

"Apa yang kalian ributkan?"

"Aku menginginkan anak kandungku" ujar Siwon

"Kamu gila hyung. Jika darren bukan anakmu, lalu siapa dia?"

"Kamu tidak dengar golongan darahku dan yoona tidak cocok dengan punyanya"

"Golongan darah bisa saja berbeda, tapi genmu tidak akan hilang, jika tidak percaya hyung bisa memeriksa dna kalian" ia mengeluarkan table golongan darah yang ia pelajari selama ini.

"Aku tidak mengerti" ujar Siwon

"Hyung, kamu pikir begitu mudah langsung mendapatkan seorang bayi yang baru lahir untuk menggantikan bayimu?" Ujar Sehun

"Maksudmu?"

"Saat dokter mengatakan bayi kalian tidak bisa diselamatkan, tapi ia masih bernafas walaupun lemah lalu aku berusaha menyelamatkannya. Dan ia berhasil aku selamatkan. Lalu saat hyung menggendongnya. Aku melihat hyung begitu menyayanginya, aku memutuskan tidak mengatakan apapun karena aku rasa bukan masalah lagi" ujar Sehun

"Jadi?"

"Ne dia putra kandungmu dan noona" ujar Sehun

"Baguslah, setidaknya yoona memilikinya"

"Kalian bisa berbaikan, hyung bisa minta maaf pada noona" ujar Sehun

"Tidak semudah itu, kamu jangan mengatakan apapun pada yoona" ujar Siwon

"Hyung tampak aneh"

"Aku hanya ingin ia hidup lebih baik dan itu pasti tanpaku,," ujarnya

***

Yoona baru saja selesai menyelesaikan laporan keuangannya. Salah satu staffnya masuk ke ruangannya dan mengatakan ia kedatangan tamu.

Ia keluar dari ruangannya dan melihat Tifanny.

"Aku sedang sibuk" ujarnya, ia sedang tidak ingin bicara dengan siapapun.

"Aku tidak akan datang kalau bukan masalah penting"

"Kita tidak ada masalah yang perlu kita bicarakan"

"Aku tidak ingin kamu cap sebagai pelakor yang merebut suamimu. Dan aku bukan orang yang menghabiskan uang suamimu. Dia yang memberikannya padaku" ujarnya, ia tadi menerobos masuk ke dalam ruangan yoona.

"Berhenti meminta ayah mertuamu untuk menggangguku" ujar tifanny

"Aku tidak melakukan hal memalukan seperti itu. Jika kamu memang menginginkan Siwon, ambil saja"

"Benarkah?"

Yoona mengangguk

"Bukankah kamu sudah mengandung anaknya? Aku akan mengajukan cerai padanya, jadi kalian bisa bersama"

"Bukan itu hanya itu yang aku mau" ujarnya

"Lalu?"

"Aku menginginkan anakku kembali" ujarnya

"Maksudmu?"

"Aku mau darren,,"

"Apa maksudmu tifanny-ssi??"

"Kamu tidak penasaran mengapa suamimu terus memberiku uang?"

"Itu bukan urusanku, yang menjadi urusanku adalah kamu mengatakan menginginkan putraku"

"Dia bukan putramu, kamu sudah tahu itu kan? Karena kamu sudah tahu Siwon oppa menghentikan kiriman uang bulanannya. Selama ini ia memberiku uang karena aku tahu itu bukan anakmu, dan aku tahu siapa eommanya. Ia memintaku tutup mulut dan kemarin setelah kamu tahu, ia mengirimiku cek senilai 500juta won supaya aku pergi setelah melahirkan anakku ini dan memberikannya padamu sama seperti dulu aku memberikan darren padamu" ujar tifanny

Yoona menangis

"Aku sudah memiliki dua orang anak dari oppa"

Yoona menatapnya dan wanita itu juga menangis.

"Yoong, aku mohon kembalikan putraku, aku akan pergi dari hidup kalian" ujar Tifanny,

"Kamu bisa memiliki siapapun tapi aku mohon jangan darren, biarkan dia tetap menjadi anakku. Aku akan bercerai dengan oppa"

"Yoong,,"

"Aku mohon ya tifanny"

"Jika kamu seperti ini lagi, aku akan memberitahu darren siapa dia sebenarnya" ujarnya

"Aku mohon,," ia rela berlutut demi mempertahankan Darren.

Tifanny berjalan keluar dan ia melihat darren berdiri di depan pintu menatapnya. Ia lewat begitu saja dan mengeluarkan ponselnya.

"Aku sudah melakukan apa yang kamu katakan, bisakah aku cairkan ceknya sekarang?" Ia menghapus air matanya.





TBC

Break UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang