kamu bukan kasur tapi aku nyaman #19

1.4K 107 8
                                    

Terlihat seorang wanita yang mungkin sudah menunggunya dengan lama. Karna kini jam sudah menunjukkan pukul 23.00. Terlihat wajahnya yang sangat capai hingga ia tertidur di sofa.

Aku merunduk meratapi wajah wanita itu dengan sendu. Semua rasa bersalah kembali muncul berkecambuk di dalam pikiran dan hati ku. Dengan tenang aku mencoba untuk mengelus pipi wanita itu dan mengusap kepalanya dengan lembut. Seketika wanita itu membuka matanya yang terlihat merah. Mungkin karna sudah sangat ngantuk. Dan ini memang sudah waktunya untuk beristirahat.

"Abi.. " Ucapnya kaget. Namun wajah khas bangun tidurnya membuat wajahnya menjadi lucu.

"Astaghfirullah aku ketiduran.." Sambung wanita itu sambil merubah posisinya menjadi duduk. Kemudian mencium punggung tangan ku. Sementara aku hanya tersenyum.

"Aku hangatin makanannya dulu ya.." Ucap wanita itu lagi sambil berdiri. Namun ku tahan agar dia tetap di sampingku..

"Ga usah.. Kamu aku antar ke kamar aja ya.. Badan kamu butuh istirahat.." Jawab hafidz dengan lembut.

"Tapikan kamu belum makan.." Ucap hana.

"Kamu udah makan?" Bukannya merespon ucapan hana hafidz malah menanyakan hal lain. Dan di balas gelengan oleh hana.

"Kan aku nungguin kamu.. Ga mungkin lah aku biarin suami aku makan sendirian.."

Deg.. Seketika hati ku hancur mendengar ucapan wanita itu.. Ia rela menunggu ku dan menahan rasa laparnya hingga larut malam. Sedangkan aku sudah makan bersama dengan wanita lain.

"Yaudah ayo kita makan.." Ucap hafidz sambil tersenyum dan merangkul hana berjalan ke arah meja makan.

"Kamu duduk.. Aku aja yang hangatin.." Ucap hafidz. Ketika sudah sampai meja makan.

"Jangan.. Kamu kan cape.." Jawab hana.

"Kamu juga cape kan.. Udah kamu duduk aja.." Ucap hafidz.

"Yaudah deh.. Jangan sampe gosong ya..." Jawab hana sambil tersenyum.

"Siap laksanakan.." Ucap hafidz hingga membuat hana tertawa.

Kemudian aku pun memulai menghangatkan makanan satu persatu. Hingga kini makanan sudah tersaji rapi di atas meja makan. Lalu menyiapkan makanan untuk hana seperti hana yang setiap hari menyiapkan makan untukku.

"Terima kasih bapak.." Ucap hana sambil tersenyum.

"Sama sama ibu.." Jawab hafidz yang juga ikut tersenyum.

Lalu hana dan hafidz pun makan bersama. Memang tempatnya tak romantis seperti dinner dinner pada umumnya. Namun aku merasa sangat bahagia melihat wanita itu terus tersenyum kepada ku. Dan dia lah yang selalu menghangatkan suasana hingga aku selalu merasa sangat nyaman saat di dekatnya.

Setelah makan dan merapihkan sisa makanan. hafidz pun berniat untuk menebus kesalahannya tadi. Mengajak hana menonton film bioskop ala rumah.

"Besok kamu libur kan ay?" Tanya hafidz.

"Libur.. Kenapa?" Tanya hana.

"Sekarang ngantuk ga? Aku mau ajak kamu nonton.." Jawab hafidz.

"Nonton bioskop?" Tanya hana dengan mata membinar senang.

"Iya.. Tapi ala rumah aja ya.. Nanti kita nonton pake layar proyektor aja di ruang keluarga.." Jawab hafidz.

"Kuyy.. Seru nih.. " Ucap hana sangat senang. Kemudian menarik tangan ku ke arah ruang keluarga.

Sesampainya di ruang keluarga aku pun langsung mensetting sampai ruangan itu seperti di bisokop. Namun sebelum menonton aku meminta izin sebentar untuk mandi.

👣👣👣

Sementara hana..
Sambil menunggu hafidz membersihkan badannya. Aku pun mengambil beberapa cemilan kecil dan minuman untuk menonton. Setelah semua siap. Aku kembali duduk di sofa lipat yang sudah ku rubah menjadi sofa panjang seperti kasur.

Aku pun membuka handphone ku yang terus terusan berbunyi. Entah ada pesan dari siapa malam malam seperti ini.

Terlihat ada notif pesan masuk sebanyak 5 pesan. Dari nomor yang sama.

Haii cewe perusak,,
Pelakor, perebut dan sejenisnya,,
Aku kasian deh sama kamu,, eh tapi orang kaya kamu ga perlu di kasihannin deh,,
Semoga kuat,,
Jangan harap kamu akan bahagia setelah ini,, HAHAHAHA,,

"Apa sih maksudnya.." Gumam hana dalam hati.

"Ga jelas.." Gumam hana lagi sambil mengeluarkan layar handphonenya dari room chat itu ke home.

"Kenapa ay?" Tanya hafidz secara tiba tiba. Pakainnya kini sudah berubah menjadi pakain tidur sama seperti yang sedang hana pakai saat ini.

"Ga papa.. Biasa operator.." Jawab hana dengan santai.

Sebenarnya hana ingin berbicara yang sebenarnya namun setelah melihat perubahan sifat hafidz beberapa bulan belakang ini membuat hana menjadi lebih suka menyimpan masalahnya sendiri atau meluapkannya hanya dengan note yang biasa ia tulis. Atau kita sering sebut dengan sebuttan diary.

"Ohh gitu.. Yaudah yu mulai.." Ucap hafidz sambil duduk di samping hana.

Film yang mereka ingin tonton pun di mulai. Film itu mengisahkan tentang sepasang kekasih. Dimana wanita itu di hianati oleh lelakinya di belakang. Mungkin hampir sama persis dengan kisah hidup yang sedang mereka alami. Namun di film ini laki laki itu memang benar benar selingkuh tak seperti hafidz. Walaupun awal kejadiannya memang sama.

Hana dan hafidz menyaksikan film itu dengan sangat khusyu. Sesekali mereka memakan cemilan dan minuman yang sudah hana sediakan. Hingga dimana konflik dalam cerita itu pun terjadi.

"Kasihan istrinya.." Ucap hana dengan polosnya.

Sementara hafidz yang sangat tak khusyu menonton film itu karna saat film itu di mulai ia merasa menjadi peran lelakinya pada film itu. Karna apa yang lelaki itu lakukan sama persis dengan apa yang ia lakukan saat ini. Sehingga bukan merasa menghayati film itu malah merasa bersalah.

Karna terlalu menghayati hana pun ikut menangis sama seperti wanita dalam film itu. Entah karna ia merasa dirinya juga perempuan jadi ia bisa merasakan bagaimana sakitnya di perlakukan seperti itu. Atau memang hana merasakan hal yang sebenarnya.

"Kasihan.. Jahat banget si suaminya.. Istrinya udah tulus tapi malah di khianatin kaya gitu.. Ga tau apa kan sakit di selingkuhin.. Imam apaan kaya gitu.. Mending cerai aja.." Ucap hana tanpa jeda dengan suara bindeng seperti orang yang habis menangis.

Hafidz yang menyaksikan hal itu pun bertambah merasa bersalah dan sedikit kaget dengan perkataan hana di akhir kalimat. Ia takut jika hana tau yang sebenarnya ia juga akan berkata sedemikan dengannya. Ia tak bisa membayangkan apa yang terjadi nanti jika hana tau tentang semuanya. Ia tak ingin kehilangan hana. Namun ia juga tak bisa membantah kemauan intan. Entah kenapa ia merasa malas untuk berdebat dengan wanita itu. Tapi ia juga tak bisa terus terusan seperti ini.

Dan film itu pun berakhir. Tanpa sadar hana sudah tertidur di bahu hafidz entah sejak kapan. Karna tak tega untuk membangunkannya. Hafidz pun langsung menggendong hana ke kamar dan menyelimuti hana dengan sangat lembut.

"Selamat tidur sayang.." Ucap hafidz kemudian mencium kening hana dengan sangat tulus.

Sebelum tidur hafidz pun membersihkan sofa yang ia pakai untuk nonton bersama hana tadi. Kemudian tidur karna dirinya pun sudah sangat lelah.





































































BERSAMBUNG...

Gimana cerita hana hari ini gaes?

Maaf kalo ceritanya kurang gereget atau ga jelas..
Masih pemula.. Hehe..

Terima kasih atas dukungannya lewat vote dan comennya gaes💖💖

HAPPY READING💖💖

Follow instagram
•@husnunafch_
•@haii_nu






Ternyata dia jodoh ku ❤ 2 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang