semua butuh waktu #39

1.2K 115 13
                                    

Setelah berbincang dengan ais hana pun masuk ke dalam kamar dan membersihkan badannya. Lalu pergi ke dapur untuk memasak makan malam. Hingga tak lama kemudian umi faridah datang bersama nafiz.

"Assalamu'alaikum.." Ucap umi sambil membuka pintu.

"Wa'alaikumsalam.." Jawab hana yang sedang ada di dapur karna baru selesai masak. Kemudian langsung berjalan menuju ruang tamu.

"Umi baru pulang?" Tanya hana.

"Iya nih.." Jawab umi faridah. Sambil memberikan nafiz ke hana.

"Eh anak umi baru pulang.. Cape ya.." Ucap hana ke nafiz. Dan di balas tawa oleh nafiz.

"Mata kamu kenapa han? Kok sembab?" Tanya umi.

Sontak hana pun kaget dan bingung harus menjawab apa. Tapi tidak mungkin jika ia harus jujur.

"Ah ga papa mi.. Tadi kelilipan debu pas pulang nemenin ais.. Eh jadi gini.." Jawab hana mencoba meyakin kan.

"Ya ampun kenapa bisa gitu?" Tanya umi dengan ekspresi kaget dan panik.

"Iya tadi debunya banyak banget.. Parah banget ya mi?" Tanya hana.

"Banget.. Umi sampe kaget.. Udah di obatin belum? Pake obat tetes mata gitu? Atau mau di periksa ke dokter mata?" Ucap umi khawatir.

"Udah kok mi tadi.." Jawab hana mencoba untuk menenangkan.

"Periksa ke dokter aja ya.. Takut iritasi nanti.." Ucap umi masih memaksa.

"Aku ga papa umi ku sayang.." Jawab hana sambil tersenyum. Ia tak menyangka ibu mertuanya akan sekhawatir itu hanya karna mata hana yang sembab dan merah. Hana tak membayangkan jika umi faridah tau kejadian yang sebenarnya kalau hana bisa seperti itu karna ulah anaknya sendiri.

"Beneran? Ga papa?" Ucap umi lagi.

"Hana ga papa mi.." Jawab hana sambil tersenyum.

"Yaudah kalo ngerasa ga papa.. Tapi kalo ada apa apa bilang sama umi nanti kita ke rumah sakit.." Ucap umi.

"Siap ibu bos.." Jawab hana sambil hormat.

"Yaudah umi pulang dulu ya sayang.." Ucap umi.

"Iya mi.. Makasih ya.." Jawab hana.

"Iya sama sama sayang.." Ucap umi.

Kemudian umi pun berjalan menuju rumahnya. Sementara hana berjalan menuju kamar mandi untuk memandikan nafiz.

👣👣👣

Di lain tempat..

Hafidz bingung harus kemana. Ia berfikir hana butuh waktu untuk sendiri tanpa ada dirinya di rumah. Jika langsung pulang pun ia tak akan kuat jika di diamkan oleh hana dalam waktu lama. Jadi hafidz pun lebih memilih ke pantai terdekat. Untuk sekedar merilexkan pikirannya...

Kini hafidz sedang duduk di bawah pohon yang rindang sambil menikmati ombak ombak yang terus menggulung di pantai. Dengan secangkir kopinya untuk menghangatkan badannya..

Tak terasa empat jam sudah hafidz di sini. Pikirannya kacau. Semua terasa berantakan. Ia tak menyangka semua akan terjadi serumit ini. Ia sangat menyesal sudah menyakiti hana. Ia terima atas semua cacian yang istrinya berikan kepadanya karna ia tau hana sudah begitu sakit hati karnanya dan ini baru pertama kalinya ia melihat hana marah. Jujur dari awal ia kenal dengan hana ia tak pernah melihat hana marah lebih khususnya marah kepada dirinya. Hana itu wanita yang sabar dan kuat. Walaupun bawel dan ga bisa diam. Tapi hal hal itu lah yang selalu hafidz rindukan.

Ia sadar selama ini waktunya selalu di sibukkan dengan wanita itu. Hingga ia merasa jarang sekali bercanda dengan hana tak seperti sebelum wanita itu datang. Jujur hafidz sendiri pun merindukkan momen dimana bercanda dan bergurau dengan istrinya itu. Tapi keadaan selalu memaksakan apa yang seharusnya ia tidak lakukan.

Ternyata dia jodoh ku ❤ 2 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang