Hari bahagia menjadi kecewa #25

1.4K 115 12
                                    

Hari hari terus berlalu. Terus berjalan sebagaimana semestinya. Semua yang terjadi hari ini, kemarin, kemarinnya lagi, besok, lusa dan hari hari yang akan datang. Semua terjadi sesuai dengan takdir Allah. Manusia hanya prantara terjadinya suatu kejadian tapi Allah lah yang maha menciptakan.

Seperti biasa kini hafidz dan intan sedang berada di salah satu cafe untuk makan bersama. Dan seperti biasanya juga hafidz selalu tak ada selera makan ketika makan bersama intan. Mungkin ini yang di bilang raganya tempat tapi pikirannya di rumah.. Wkwkwk..

"Mungkin ini saat gua ngeluarin senjata yang bisa membuat hafidz lebih kasihan lagi dan dia akan selalu deket sama gua.." Gumam intan.

"Fidz.." Ucap intan tiba tiba.

"Iya?" Tanya hafidz cuek.

"Mau cerita boleh ga?" Tanya intan.

"Biasanya ga minta juga langsung ngomong padahal ga nanya.." Jawab hafidz dengan nada sedikit ketus.

"Sabar ntan sabar.." Gumam intan dalam hati. Intan memang sebenarnya sudah sangat muak dengan sikap hafidz yang selalu ketus, galak, cuek, dingin. Tapi dia tak pernah berhenti untuk meluluhkan sikap hafidz. Karna ia sudah sangat hafal dengan sosok hafidz.

"Aku mau cerita.. Ya semacam curhat si.." Ucap intan tanpa di hiraukan oleh hafidz. Hafidz tetap fokus ke arah makanannya.

"Sebenernya udah lama aku simpan semua ini.. Satu tahun yang lalu.." Sambung intan memulai bercerita tentang masalahnya. Yang memang sangat sedih.

"Tunangan aku selingkuhin aku dengan sahabat aku sendiri.." Sambungnya.

Awalnya hafidz terlihat kaget dengan apa yang intan bicarakan. Tapi karna ia ingat tentang masa lalunya dulu ia pun menjadi biasa saja.

"Dia selingkuh tepat di hari ulang tahun aku.. Padahal aku udah berharap lebih sama dia.. Tapi dia matahin aku gitu aja.. Sakit banget rasanya.. Padahal satu bulan lagi kita akan nikah tapi dia lebih memilih sahabat aku di banding aku.." Sambungnya sambil menangis.

"Di situ aku bener bener terpuruk.. Ga tau mau cerita sama siapa.. Seakan akan semua hancur tanpa tersisa.. Semua perasaan campur aduk.. Tapi alhamdulillah ada mama.. Mama yang selalu nguatin aku bagaimana pun keadaan aku.. Mama yang selalu suport aku sampai akhirnya aku bisa lupa dengan sosok brengsek itu.." Sambung intan sambil tersenyum. Walaupun air matanya masih terus menetes.

"Tapi sebulan setelah kejadian itu.. Saat semua sudah baik baik saja seketika hancur kembali.. Mama dan papa ninggalin aku untuk selamanya.."

Sontak hafidz pun kaget mendengar ucapan intan kali ini. Dari awal hafidz hanya menganggap intan hanya main main saja. Saat ini intan sedang menjalankan triknya untuk meluluhkan hatinya. Ia sudah sangat paham dengan sifat intan.

"Kalo soal orang tua jangan suka di bercandain.. Ga lucu.." Ketus hafidz sambil mencoba memainkan handphonenya.

"Siapa yang bercanda? Aku ga bercanda mama sama papa emang udah ada di surga sekarang.. " Jawab intan sambil tersenyum kembali.

Sementara hafidz hanya diam dan kaget. Ia tak menyangka jika orang tua intan sudah meninggal. Pantas intan seperti ini. Mungkin dia memang merasa kurang kasih sayang. Karna hidup tanpa orang tua itu lebih hampa dan sedih di banding hidup tanpa memegang uang.

"Mereka tinggalin aku saat mereka pulang dari surabaya karna kecelakaan mobil.. Mereka ada urusan di sana. Soal bisnis baru mereka. Padahal 10 menit sebelumnya mama sempat telpon aku untuk menanyakan apa aku sudah makan atau belum, menanyakan apa aku sudah shalat, menanyakan ini itu dan perhatian kecil yang selalu mama dan papa berikan kepada ku.. Dan tiba tiba semua itu hilang begitu saja.. Ini lebih sakit dari persoalan selingkuh itu.. " Sambung intan dengan suara nangis yang lebih deras lagi. Untungnya cafe sedang sepi saat itu. Jika ramai mungkin mereka berdua akan menjadi sorotan para pengunjung cafe.

Ternyata dia jodoh ku ❤ 2 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang