Hari hari terus berlalu. Semua menjalankan aktivitasnya masing masing. Hari ini hana berdinas seperti biasa. Semua berjalan kembali normal sebagaimana semestinya.
"Suster kamu urus pasien kamar anggrek nomor 3 ya.." Ucap miera.
"Baik sus.." Jawab hana.
Kemudian hana pun mengambil papan pasien dan berjalan menuju ruangan anggrek nomor 3 itu.
Sesampainya di sana hana pun langsung memeriksa pasien apa pasien membutuhkan sesuatu atau tidak.
👣👣👣
Sementara di tempat lain dengan waktu yang bersamaan..
Tiba tiba datang seorang ibu ibu dengan membawa obat yang tidak sesuai resep dan dosis yang sangat tinggi ke meja resepsionis dengan marah marah.
"Dimana suster hana?" Teriaknya.
Sontak para suster, dokter bahkan semua pasien yang sedang berada di ruangan tersebut pun kaget mendengar teriakan itu.
"Ada apa ini?" Tanya miera sang kepala perawat rumah sakit.
"Saya ingin bertemu suster hana.." Jawab ibu itu dengan suara lantang.
"Ibu tenang dulu.. Ada masalah apa? Bicara dengan kepala dingin jangan sampai ibu menganggu ketenangan pasien di rumah sakit ini.." Ucap andini.
"Suster hana sudah menipu saya.. Ia sudah memberikan obat yang tidak sesuai dengan resep untuk anak saya.." Ucap ibu ibu itu.
"Boleh saya lihat obatnya.." Ucap suster elin yang memang bertugas sebagai penanggung jawab obat.
Ibu itu pun memberikan obat itu kepada elin. Elin pun menerima obat itu dan melihat dengan sangat detail. Ternyata benar obat itu obat yang tidak bagus untuk di berikan kepada anak kecil.
"Sebaiknya kita ke ruangan saya.." Ucap miera.
"Suster dian tolong panggil suster hana untuk ke ruangan saya.." Sambung miera.
"Baik sus.." Jawab dian.
Kemudian mereka pun berjalan menuju ruangan miera. Hingga tak lama kemudian hana dan dian pun berjalan menuju ruangan kepala perawat.
Hana bingung, syok dan takut. Semua rasa campur aduk. Ini memang ibu pasien yang hana beri obat kemarin tapi ia sudah sangat yakin bahwa obat yang ia kasih itu sudah benar dan sesuai resep. Ibu ibunya pun sangat ramah sekali kepada hana kemarin. Bahkan sampai memuji hana. Tapi kenapa sekarang tiba tiba ia datang dengan marah marah dan menuduh nuduh hana. Namun hana tetap mencoba untuk menghadapi masalah ini dengan kepala dingin.
"Suster hana benar ini ibu pasien yang kemarin kamu beri obat?" Tanya miera.
"Iya benar sus.." Jawab hana.
"Benar kamu beri obat ini?" Tanya miera.
"Boleh saya lihat obatnya sus?" Ucap hana.
Kemudian suster miera pun memberikan obat itu kepada suster hana. Hana pun melihat obat itu dengan sangat detail. Obat yang ibu itu berikan berbeda dengan obat yang hana berikan kemarin.
"Saya memang memeberikan obat ke ibu ini kemarin.. Tapi obat ini berbeda dengan obat yang saya berikan.. Saya masih ingat dengan jelas.. Saya juga menjelaskan aturan pakai obatnya.. Dan ini bukan obat untuk sakit tipes.. Anak ibu sakit tipes kan?" Ucap hana.
"Iya anak saya sakit tipes.." Jawab ibu itu.
"Coba ibu ingat ingat kembali apa benar ini obat yang diberikan suster hana kemarin?" Tanya miera.
"Iya ini obat yang suster hana berikan kepada saya.." Ucap ibu itu namun dengan ekspresi berbeda seperti orang yang ketakutan.
"Maaf sebelumnya kalau saya lancang suster.. Sepertinya ibu ini mengada ngada.. Ibu ingin memfitnah saya ya?" Ucap hana dengan sangat sopan.
"Setelah mendengar semua penjelasan dan sedikit berdebat menurut saya suster hana tidak salah di sini.." Ucap miera.
"Saya tidak mau tau pokoknya suster hana harus di pecat sekarang juga.." Sontak membuat hana dan yang lainnya syok.
"Ini bisa di selesaikan secara kekeluargaan bu.." Ucap miera.
"Tidak bisa.. Saya mau dia di pecat.." Ucap ibu ibu itu kemudian pergi meninggalkan ruangan itu.
Hingga kini tersisa hana dan miera saja yang berada di ruangan bernuansa putih itu.
👣👣👣
"Gimana lancar?" Tanya seorang wanita.
"Lancar dong mba.." Jawab ibu ibu itu.
"Ini bayaran untuk kamu.. Terima kasih atas kerja samanya.." Ucap intan sambil memberikan satu amplop coklat yang berisi uang.
"Iya mba.. Terima kasih.." Jawab ibu itu tanpa rasa bersalah.
Kemudian ibu itu pun pergi menjauh dari intan.
"Rasakan itu hana.. Karna kamu sudah berani beraninya merebut hafidz dari ku.. Padahal tinggal satu langkah lagi aku bisa mengembalikan hafidz ke dalam pelukkan ku.." Ucapnya sendirian.
Lalu ia pun kembali berjalan meninggalkan rumah sakit itu.
👣👣👣
"Saya tidak bisa berbuat apa apa suster.. Ini semua demi nama baik rumah sakit dan nama suster sendiri.." Ucap miera.
"Tidak papa sus.. Mungkin ini pembelajaran untuk saya agar lebih hati hati.." Jawab hana.
"Saya sebenarnya sangat yakin jika suster tidak salah.." Ucap miera.
"Insya allah semua akan terungkap nanti sus.. Karna kebenaran walaupun akan di tutup tutupi dengan sedemikian rupa pasti akan terungkap pada waktunya.." Jawab hana sambil tersenyum.
"Terima kasih atas semua kebaikan dan ilmunya suster.." Sambung hana. Kemudian mereka pun berpelukan dan saling melempar senyum.
Hana pun berpamitan kepada semua rekan rekan kerja karna saat ini juga ia sudah tidak lagi menjadi perawat di rumah sakit ini. Semua terasa hancur. Kenapa semua ini bisa terjadi dalam hitungan waktu. Bahkan hana sendiri pun tak menduga akan terjadi kejadian seperti ini. Tapi hana tak bisa berbuat apa apa. Ia hanya bisa pasrah dan bersabar. Semoga nanti ia akan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik lagi.
Hana berjalan menyusuri koridor rumah sakit yang bernuansa putih itu. Sesekali ia terbayang saat ia sedang bekerja disana. Sangat berat sekali rasanya meninggalkan rumah sakit ini yang sudah banyak sekali momen dari hana yang tak bisa apa apa hingga kini ia sudah menjadi ibu perawat. Tapi.. Ah sudah lah.. Allah tau mana yang terbaik untuk hambanya..
BERSAMBUNG...
Gimana cerita hana hari ini gaes?
Kasihan hana :(
Orang kaya intan itu enaknya di apain ya gaes?
Penasaran? Kuy ikutin terus cerita hana💖
Maaf kalo ceritanya kurang gereget atau ga jelas..
Masih pemula.. Hehe..Terima kasih atas dukungannya lewat vote dan comennya gaes💖💖
HAPPY READING💖💖
Follow instagram
•@husnunafch_
•@haii_nu
KAMU SEDANG MEMBACA
Ternyata dia jodoh ku ❤ 2 (TAMAT)
Fiksi Remajacerita ini adalah lanjutkan kisah dari sepasang insan yang bersatu dalam satu ikatan cinta💖 ••••••••••••• Mulai : 14 Februari 2020 Selesai : 4 Agustus 2020 Jika ingin menjadi penulis yang baik.. Buatlah cerita dengan pikiranmu sendiri.. Tak perlu m...