Beberapa hari kemudian hana kembali berdinas karna kondisi badannya sudah benar benar membaik. Hana juga senang hafidz sudah tidak lagi lembur lembur kerja. Sekali pun lembur ia mengabari hana sampai ia pun meminta hana untuk menemaninya lewat video call. Hafidz juga sudah kembali mulai terbuka kepada hana. Hana senang melihat perubahan hafidz akhir akhir ini setelah kejadian hari itu.
Hana pun berfikiran untuk membicarakan masalah ini agar tidak bertambah rumit lagi. Dimana keputusannya sudah sangat kuat dan ia tak mau menunda nunda kembali.
Hari itu saat hana dan hafidz kebetulan sedang off di hari yang sama jadi ini adalah peluang yang sangat besar untuk hana. Setelah sarapan bersama hana pun memulai rencananya yang sudah ia pikirkan dengan sangat matang itu.
"Bi aku mau ngomong berdua bisa?" Tanya hana.
"Bisa dong.. Mau ngomong apa?" Tanya hafidz balik.
"Kita ngomong di ruang tamu aja ya.." Ucap hana.
"Ohh oke.." Jawab hafidz.
Kemudian hana dan hafidz pun berjalan menuju ruang tamu. Sementara ais kebingungan dengan tingkah laku hana yang memang aneh sejak pulang dari rumah sakit. Walaupun sebelumnya memang sudah aneh menurut ais. Karna terlalu kepo ais pun mencoba mendengarkan pembicaraan hana dan hafidz secara diam diam.
"Kenapa?" Tanya hafidz setelah duduk di sofa bersama dengan hana.
"Aku mau tanya sesuatu tapi kamu harus jawab jujur ya.." Ucap hana dengan ekspresi yang sangat meyakinkan.
"Insya allah.." Jawab hafidz.
"Ada sesuatu yang kamu sembunyiin dari aku ga si?" Tanya hana. Sontak membuat hafidz kaget sekaligus gugup. Ia tak menyangka hana akan menanyakan hal itu kepadanya.
"Kenapa tanya gitu?" Tanya hafidz balik.
"Ya jawab aja.. Aku cuma ga mau ada yang di tutup tutupin dari rumah tangga kita.." Ucap hana.
"Engg.. Ga ada kok sayang.." Jawab hafidz dengan ekspresi wajah sangat gugup dan hana paham ekspresi hafidz saat itu.
"Maaf aku belum siap cerita masalah ini ke kamu sayang.." Gumam hafidz dalam hati.
"Kenapa kamu selalu bikin aku goyah sama kepercayaan aku ke kamu bi.." Gumam hana dalam hati.
"Kamu ga lagi bohong kan?" Tanya hana setelah terjadi keheningan di antara mereka berdua.
"Engga kok sayang.. Aku mana bisa bohong sama kamu.." Jawab hafidz sambil memegang tangan hana.
"Lagi ada apa sih kok kamu tiba tiba tanya gitu?" Tanya hafidz mencoba dengan ekspresi tenang.
"Ga papa.. Aku cuma ngerasa kamu berubah akhir akhir ini.." Jawab hana mencoba untuk jujur dan menahan air matanya yang sedari tadi ingin jatuh.
"Berubah? Aku tetep hafidzul ahkam yang dulu sayang.. Hafidzul ahkam yang selalu menyayangi wanita yang ada di depan aku.." Ucap hafidz sambil menatap wajah hana dengan sangat lekat. Hingga sangat terlihat ketulusan yang terucap dari mulut laki laki itu.
"Tapi aku ngerasa kamu beda.." Jawab hana mulai menundukkan kepalanya. Agar hafidz tak melihat jika air matanya terjatuh.
"Apa yang beda?"
"Heii tatap mata aku.." Sambung hafidz sambil memegang pipi hana hingga mau tidak mau harus menatap wajah hafidz.
"Kamu nangis?" Tanya hafidz panik melihat mata hana yang mulai memerah dan kedua pipinya yang sudah basah.
Bukannya menjawab hana malah terus menangis hingga air matanya turun sangat deras sekali. Sontak hafidz pun langsung memeluk hana hingga air mata hana tumpah begitu saja di atas bahu seorang laki laki yang selalu menjadi sadarannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ternyata dia jodoh ku ❤ 2 (TAMAT)
Genç Kurgucerita ini adalah lanjutkan kisah dari sepasang insan yang bersatu dalam satu ikatan cinta💖 ••••••••••••• Mulai : 14 Februari 2020 Selesai : 4 Agustus 2020 Jika ingin menjadi penulis yang baik.. Buatlah cerita dengan pikiranmu sendiri.. Tak perlu m...