Selama di perjalanan hana dan iron hanya diam. Karna hana tak ingin membicarakan hal apapun dengan iron. Soal apa yang akan di ceritakan hafidz dengan iron biar urusan mereka. Yang hana ingin saat ini ia ingin cepat sampai rumah tanpa bertemu dengan hafidz. Begitu pun iron yang tidak berani memulai percakapan. Karna ia tak ingin membuat rumit keadaan. Cukup menunggu hafidz menceritakan tentang semuanya dan menjalankan amanah sahabatnya itu. Mengantar hana sampai rumah dengan keadaan selamat.
Hingga kini mereka sudah berada di dekat rumah hana dan hafidz. Terlihat ada aiswa yang sedang cemas berdiri di depan pintu.
Iron pun menepikkan mobilnya di dekat rumah hana.
"Ka iron makasih ya.." Ucap hana dengan tersenyum. Setelah turun dari mobil.
"Iya sama sama han.." Jawab iron. Kemudian saling diam sejenak. Hingga sedikit ada rasa canggung.
"Langsung pulang aja ya udah sore.. Assalamu'alaikum.." Sambung iron.
"Iya ka.. Wa'alaikumsalam.." Jawab hana.
Kemudian iron pun memutar balikkan mobilnya dan pergi meninggalkan rumah hana.
"Ka hana.." Ucap ais girang. Melihat hana akhirnya pulang dengan keadaan baik baik saja. Sontak ais pun langsung memeluk hana tanpa ragu.
"Ka hana ga papa kan?" Ucap ais. Kemudian melepas pelukkannya dan mengecek dengan detail keadaan hana dari ujung kepala hingga ujung kaki.
"Gua ga papa kok.." Jawab hana. Namun kini air matanya kembali jatuh. Kejadian beberapa menit yang lalu masih terus terbayang di pikiran hana. Tanpa hana memintanya. Hal itu membuat mata hana menjadi panas dan cairan bening itu terus mengalir dengan derasnya.
Ais yang sadarkan akan hal itu langsung merangkul hana dan berucap. "Kita masuk ke dalam yu.." Dengan sangat lembut dan di balas anggukan oleh hana.
Kemudian mereka pun masuk ke dalam rumah dan duduk di atas sofa ruang tamu. Nafiz sedang di ajak ke rumah bude novi oleh umi faridah. Jadi hana bisa menenangkan fikirannya untuk beberapa jam.
Ia tak menyangka kenapa Allah memberikan ujian kepadanya 2 kali lipat untuk hari ini. Pikirannya masih kacau tentang masalah pekerjaannya yang datang secara tiba tiba. Namun sudah tak ia ambil pusing karna ia masih bisa mencari pekerjaan di rumah sakit lain. Tapi masalah kali ini sangat membuat kacau semuanya. Mood hana hancur. Semua terasa sangat berantakan. Dinding kepercayaannya terhadap hafidz yang sangat ia junjung tinggi kini hancur berantakan. Semua terasa percuma. Jika ada pilihan antara ada atau menghilang mungkin hana akan memilih pilihan yang kedua. Ia ingin menghilang untuk selamanya. Bukan lari dari masalah tapi hana sudah tidak kuat dengan semua masalah masalahnya. Hati dan batinnya sudah terasa sangat lelah.
"Minum dulu ka.." Ucap ais sambil memberikan hana satu gelas air putih.
Hana pun meresponnya dan meminum air putih itu. Kemudian hana kembali diam. Tatapannya sangat kosong. Hal itu membuat ais menjadi bertambah sedih. Baru kali ini ia melihat hana sesedih ini. Sakit rasanya..
"Ais tau masalah kaka sangat berat.. Tapi kaka punya ais.. Kaka bisa luapkan semua isi hati kaka sama ais.. Kaka boleh pukul ais dan menggap ais itu dia.. Asal pikiran kaka tenang.. Ais ga mau kaka terus memendam semuanya sendirian.." Ucap ais.
Ais terus menatap hana dengan tatapan iba. Hana pun ikut melihat wajah ais yang berbicara begitu tulus. Hana berfikir ga ada salahnya ia berbagi cerita sedikit tentang masalahnya dengan sepupunya yang satu ini. Siapa tau dengan cara ini ia sedikit merasa tenang..
Hana pun memulai membuka suara..
"Gua sebel is.. Gua kecewa.. Kenapa ka hafidz bisa menghianati gua dengan hal sekeji itu.." Ucap hana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ternyata dia jodoh ku ❤ 2 (TAMAT)
Teen Fictioncerita ini adalah lanjutkan kisah dari sepasang insan yang bersatu dalam satu ikatan cinta💖 ••••••••••••• Mulai : 14 Februari 2020 Selesai : 4 Agustus 2020 Jika ingin menjadi penulis yang baik.. Buatlah cerita dengan pikiranmu sendiri.. Tak perlu m...