Drama Cincin

869 117 20
                                    

Brian mampir ke sebuah toko perhiasan sebelum ia menjemput Airin. Sebelumnya Brian sudah mengirimi Airin pesan lewat WhatsApp agar wanita itu jangan pulang dulu, sebab dirinya akan datang menjemput.

Ia sempat kaku ketika sudah berada di dalam sana, sejujurnya Brian sendiri bingung harus membeli apa dan model seperti apa.

"Permisi, Mas! Ada yang bisa dibantu? " Tanya salah seorang Karyawan. Brian menyambut dengan cengiran yang tak kalah kaku dari sikapnya tadi.

"Saya mau cari cincin, Mbak. " Jawab Brian sambil menggaruk pelipis indahnya.

Karyawan itu mengangguk paham, ia mempersilahkan Brian untuk memilih berbagai model cincin yang tersedia.

"Mas mau model yang seperti apa? " Tanya Karyawan itu lagi.

Brian menjadi tambah bingung. Ia tidak pandai dalam memilih model-model cincin seperti ini, semuanya akan terlihat bagus di matanya.

"Aduh, saya juga bingung Mbak mau pilih yang mana. " Jawab Brian setelah cukup lama memandangi deretan perhiasan jari di dalam etalase kaca itu.

Karyawan Toko Perhiasan yang melayani Brian pun tak sengaja tertawa kecil, lucu melihat orang yang ada di depannya ini salah tingkah.

"Kalau boleh tahu, cincin ini untuk siapa, Mas? Lalu dalam rangka apa? Biar saya bisa membantu untuk memilihkan. "

Yang ditunggu-tunggu oleh Brian, akhirnya Mbaknya peka.

Tentunya Brian langsung senang ketika Karyawan itu menawarkan bantuan. Brian pun memberi tahu untuk siapa dan dalam rangka apa cincin itu akan ia berikan.

"Ini untuk seseorang yang istimewa, Mbak. Saya mau melamarnya pakai cincin, tapi saya nggak tahu mana yang bagus dan pantas. "

Karyawan itu kembali mengangguk paham, sepertinya ia langsung tahu harus memilihkan model cincin yang seperti apa. Diambilnya sepasang cincin cantik yang ditempatkan dalam wadah khusus, berbeda dengan yang lainnya.

Brian memberikan reaksi exited ketika melihat cincin yang ada di hadapannya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brian memberikan reaksi exited ketika melihat cincin yang ada di hadapannya itu.

"Ini cincin andalan kami, Mas. Toko Perhiasan kami tidak menjual banyak cincin seperti ini karena harganya lumayan tinggi, tapi itu sepadan dengan kemurniannya. Jika Mas mencari cincin untuk melamar, saya sangat merekomendasikan cincin ini! " Kata si Karyawan, sedikit dibumbui oleh bujukan agar Brian membeli cincin yang faktanya adalah cincin termahal di Toko Perhiasan itu.

"Harganya berapa, Mbak? "

Karyawan itu tersenyum ramah. "Murah saja, Mas. Sepasang cincin ini kami hargai Seratus Tiga Puluh Juta. "

Mulut Brian langsung menganga saat mendengar Karyawan itu menyebutkan angka harga dari cincin yang ditawarkannya. Brian pun membatin sembari mengatur napasnya secara perlahan. "Pantas aja langsung direkomendasikan, mahal banget! "

Hai, Brian! | Day6 YoungK [completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang