Para staff selesai mempersiapkan properti musik untuk syuting Enam Hari. Mereka syuting di dalam ruangan untuk hari pertama, sementara hari kedua rencananya syuting di luar ruangan.
Mereka beradegan dengan apik di depan kamera, seperti sedang bermain musik dan menyanyi secara sungguhan.
Selama pengambilan video, personel Enam Hari berusaha semaksimal mungkin agar para penggemar bangga dengan hasil yang dikeluarkan nanti. Bagian ini akhirnya selesai dengan bagus, mereka istirahat untuk beberapa saat, setelah itu syuting dimulai lagi untuk bagian Brian dan Airin.
"Eh, hp gue di mana ya? " Tanya Brian panik sembari merogoh semua saku celananya. Yang lain melihat ke arah bassist itu.
"Nggak ada? " Tanya Sungjin dengan polosnya, lalu dengan cepat Brian menyahut.
"Kalau ada, gue nggak mungkin nyariin! "
"Mungkin di ruang make up, Bang? Kayaknya tadi terakhir lo pakai main cacing di sana deh. " Tebak Dowoon.
Jae dan Wonpil memilih untuk tidak bicara. Bukannya tidak ingin perduli dengan kepanikan Brian, hanya saja mereka berdua sedang makan nasi pecel dengan rempeyek kacang yang renyahnya can't relate.
Brian mengingat-ingat kembali, dan benar bahwa terakhir Brian memakai ponselnya saat di ruang make up tadi. Pria itu langsung berjalan ke sana, tentunya untuk mencari keberadaan alat komunikasi tersebut.
Brian masuk ke dalam ruangan begitu saja, tanpa mengetuk pintu atau sekedar mengatakan permisi. Kebetulan, di dalam sana hanya ada Airin yang tengah duduk menghadap kaca rias. Sontak keduanya sama-sama terkejut, bahkan Brian hampir mengumpat di tempatnya.
Airin bangkit dari kursi, ia menatap kaget Brian yang masih berdiri di ambang pintu. Tatapan Airin seakan mempertanyakan tujuan Brian datang ke ruangan itu.
"Aku.., aku cuma mau nyari hp. " Kata Brian memberi tahu dengan sedikit gugup meskipun Airin tidak bertanya. Ia kembali berjalan masuk ke dalam lalu mencari ponselnya ke tempat-tempat tertentu.
Aneh, Brian tidak kunjung menemukan ponselnya juga. Padahal ia sudah hampir sepuluh menit mencari. Airin juga merasa aneh melihat Brian, maka dari itu ia membuka mulut untuk bertanya.
"Kamu cari apa? "
Brian berhenti dari kesibukannya, ia beralih menatap Airin yang baru saja bertanya. "Aku nyari hp. " Jawab Brian. Padahal tadi saat pertama bicara, Brian sudah mengatakan kepada Airin kalau ia ingin mencari ponselnya di sana. Mungkin Airin sedang tidak fokus, jadi tidak mendengar.
Wanita itu diam sejenak lalu mengambil suatu benda di atas meja rias yang digunakannya tadi. "Ini hp kamu, Bri? " Tanya Airin lagi, ia menunjukkan sebuah ponsel pintar yang ditemukannya saat orang-orang keluar untuk melakukan syuting.
Ekspresi lega terlihat jelas di wajah Brian, ia bersyukur ponselnya tidak jadi hilang. Sebenarnya jika hanya soal unit ponsel, Brian memiliki lebih dari satu. Hanya saja, isi dari ponsel itu yang membuatnya panik jika benar-benar hilang. Karena di dalam memori ponsel itu, masih tersimpan lengkap foto-foto Airin dari masa pacaran sampai menikah.
Brian menerima ponsel yang diulurkan Airin lewat tangannya.
"Bri! "
Pria itu memfokuskan pandangannya saat Airin memanggil, tidak terasa untuk pertama kalinya mereka saling bertukar kalimat setelah tiga tahun hidup sebagai mantan suami istri.
Airin terlihat sedikit ragu untuk kembali berbicara sehingga ia membutuhkan waktu beberapa menit agar siap, dan Brian tetap sabar menantinya.
"Tadi tombol power di hp kamu kepencet waktu aku pungut dari lantai, dan aku nggak sengaja lihat. "Airin menjeda kalimatnya, berusaha yakin untuk melanjutkan. "Kenapa foto aku masih kamu jadiin lock screen, Bri? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai, Brian! | Day6 YoungK [completed]
FanficBagaimana jika seorang Kang Brian, bassist dari grup band Enam Hari adalah mantan suami kamu? Day6 Fanfiction project Start : 200320 - 200418