Seperti Apa Bentuk Takdir?

795 118 15
                                    

Dua sejoli itu akhirnya tiba di kediaman lama Airin. Si wanita keluar dari mobil lebih dulu, ia melihat sang Ayah yang sedang duduk menunggunya di kursi teras. Airin beralih mengetuk kaca pintu mobilnya Brian, dan pemiliknya pun ikut keluar.

"Kamu kenapa? " Tanya Airin begitu Brian sudah ada di hadapannya.

Brian memberi respon berupa gelengan kepala yang bermaksud bahwa dirinya tidak apa-apa, tapi wajahnya terlihat pucat.

"Kamu takut ketemu sama Bapak? " Tanya Airin lagi, dan Brian masih memberikan respon yang sama.

Airin hampir dibuat menyerah karena Brian masih setia menutup rapat mulutnya sambil menggelengkan kepala ketika menjawab. Ia melirik sosok paruh baya yang sepertinya belum menyadari kedatangannya dan Brian. "Kalau kamu nggak berani ketemu Bapak, kamu pulang aja nggak apa-apa, Bri. "

"Nggak, Rin! " Sahut Brian dengan cepat sembari memegangi pergelangan tangan Airin. "Aku mau nemenin kamu buat ketemu sama Bapak. "

"Kamu yakin, Bri? "

Brian tidak langsung menjawab. Ia diam selama beberapa detik, membuat Airin ragu dengan apa yang baru saja Brian ucapkan. Tapi, Brian tidak ingin kalau Airin harus menghadapi ayahnya sendirian. Brian juga tidak ingin terlihat sebagai pengecut di mata wanita yang dicintainya.

"Aku yakin, ayok! " Brian yang tadi memegang pergelangan tangan Airin sedikit menurunkan genggamannya hingga kini saling bertautan dengan jari lentik wanita itu.

Jujur saja, Brian seperti sedang merasakan Dejavu sekarang. Meskipun Brian pernah menjadi bagian di keluarga Airin, tapi dia tetap merasa bahwa ini adalah momen menyeramkan.

Airin dan Brian berjalan beriringan sembari bergandengan tangan, sudah seperti mau menyebrang saja.

Pria separuh baya bernama Bapak Mansu tersebut, rupanya baru menyadari kedatangan Airin setelah putrinya itu membuka pintu pagar rumah.

Awalnya Bapak Mansu berekspresi lega dan bungah ketika melihat Airin, namun tiba-tiba matanya memicing saat melihat sosok Brian yang berjalan bersama putrinya.

-Man Sutrisno-53 Tahun (2020)Petani Apel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Man Sutrisno-
53 Tahun (2020)
Petani Apel

Wajah Bapak Mansu semakin terlihat masam saat kedua orang itu berhasil sampai di tempatnya. Seperti biasa, Airin mengucapkan salam lalu mencium tangan Ayahnya, dan Bapak Mansu pun menyambut dengan menjawab salam. Namun, saat giliran Brian ingin mencium tangan beliau seperti yang dilakukan Airin tadi, Bapak Mansu malah menolaknya mentah-mentah.

"Kenapa kamu bersama dengan anak saya lagi, Brian? " Pertanyaan itu yang akhirnya dipilih oleh Bapak Mansu alih-alih menanyakan kabar Brian yang sudah lama tidak bertemu dengannya.

Hai, Brian! | Day6 YoungK [completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang