Ditakdirkan Untuk Kembali, Bukan Untuk Pergi

1.4K 119 22
                                    

Harapan membuat seseorang memiliki sebuah impian.
Impian yang terus dikejar meski posisinya seakan bergerak menjauh.

Tahu apa itu impian berharga?

Adalah kisah cinta di mana tidak akan ada masanya untuk runtuh, meskipun dunia tidak lagi mengingat nama dan wajah penghuninya.

Adalah kisah cinta di mana aku, kamu, dia, mereka, dan orang lain tersenyum penuh keikhlasan. Melupakan fakta bahwa rasa sakit itu pernah ada.

-

Brian menjalani hari-harinya dengan baik selama satu bulan ini. Mencoba untuk merubah gaya hidupnya menjadi lebih baik dari sebelumnya, karena itu Brian bisa sembuh dengan cepat.

Tentunya itu juga karena sosok Airin yang selalu merawatnya dari pagi sampai malam.

Oh, iya! Bapak Kuncoro, Suho, dan anak buahnya si Hongjoong itu berakhir sebagai tahanan jeruji besi. Mereka memang pantas mendapatkan itu, sepadan dengan apa yang sudah dilakukan kepada Airin dan juga Brian.

Kicau burung-burung peliharaan Bapak Mansu seperti menghipnotis pandangan Brian. Saking seriusnya, Brian sampai tidak sadar kalau Bapak Mansu duduk di sampingnya.

"Kamu tertarik, Bri? " Tanya Bapak Mansu tiba-tiba, mengagetkan Brian yang semula fokus kepada burung berwarna kuning yang ada di dalam sangkar itu.

Omong-omong Brian sedang berada di teras rumahnya Airin. Sedang menunggu sang Kekasih selesai merias diri di kamar. Ditemani oleh secangkir kopi yang disuguhkan Airin tadi, Brian mulai berbincang-bincang dengan Bapak Mansu.

"Eh, Bapak? "

"Kalau kamu tertarik, bawa satu tidak apa-apa. Toh besok Bapak juga mau pulang ke kampung. " Tutur Bapak Mansu. Beliau tampak baik sekali dengan Brian.

Brian mencengirkan bibirnya lebar. "Brian nggak bisa mengurus burung, Pak. " Jawabnya sesopan mungkin. Bapak Mansu berusaha untuk paham dan memaklumi.

Beliau datang juga membawa secangkir teh yang diletakkan di dekat cangkir kopinya Brian. Diraihlah cangkir teh itu untuk kemudian diminum. Brian yang melihatnya pun mengikuti apa yang Bapak Mansu lakukan.

Kopi buatan Airin itu enaknya luar biasa, Brian jadi sayang untuk meminumnya.

"Brian. "

"Iya, Pak? "

"Bapak nitip Airin yo. "

Brian sempat merasa bingung, namun beberapa detik kemudian ia mulai paham dengan apa yang dimaksud oleh Bapak Mansu.

"Jaga Airin baik-baik. Kali ini, Bapak berikan kesempatan kedua untuk kalian bersama lagi. Tapi tolong, tolong jangan kecewakan dia lagi. Sanggup? "

Sedikit berat untuk menjawab dengan cepat. Brian merasa pesan Bapak Mansu ini memiliki makna yang cukup dalam, ia tidak boleh sampai mengecewakan beliau lagi.

"Iya, Pak. Insyaallah saya sanggup. Terimakasih untuk kesempatan keduanya, Pak. Saya janji akan menjaga Airin dengan baik. " Kata Brian dengan mantap serta iringan senyum berartinya.

Hai, Brian! | Day6 YoungK [completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang