MENTARI 9

26 3 0
                                    

Setelah berpamitan dengan bunda aku keluar ke gerbang disana aiden sudah berdiri, memakai setelan jas hitam, tidak dikancingkan tapi umm itu menambah kesan tampan pada diri aiden.

Didalam hati aiden mengutuk diri sendiri, aiden sempat terdiam melihat cantiknya mentari malam ini.

"Ayo"
Aiden membuka suara lalu membukakan pintu mobil, aku hanya membalasnya dengan senyuman.

Setelah 25 menit perjalanan kami sampai di kediaman aiden, besar lebih besar dari rumahku, dan ramai, entah disini ada apa.

Aiden menggenggam tanganku dan menuntunku masuk, ramai sekali ternyata ada acara keluarga.

"Kita ke mama papa dulu ya"

kata aiden aku sedikit terkejut, bagaimana tidak aku akan bertemu dengan kedua orang tua aiden.

Di taman dekat kolam, aku melihat mamanya aiden, bajunya sama seperti yang aku kenakan, aneh rasanya tapi semua ini terjadi karena ulah pemuda ini.

"Mama" panggil aiden

Perempuan cantik itu berbalik lalu tersenyum hangat.

"Menta" sapanya

Tunggu bagaimana dia bisa memanggil namaku sedangkan ini kali pertama kita bertemu.

"Tenang saja, aiden sering menceritakan semua tentang kamu, anaknya kelabu, tidak mungkin mama tidak mengenal kamu"

Katanya sambil terkekeh.

"Tante kenal bunda?"
Tanya ku

"Kelabu sayang, dia sahabat tante sejak smp dulu sampai sekarang tanya saja dia"

Kali ini dia tertawa, cantik sekali seperti bunda

"O ya jangan panggil tante, anak ku harus memanggil ku mama"
katanya sambil mengedipkan mata ke arah aiden

"Mamaa" tegur aiden

Mereka tertawa

Semuanya sudah cukup terjawab diotakku semoga tuhan perasaan yang aku sudah bangun tidak runtuh karena tidak terbalaskan.

"Sebentar sayang, papa sini pa sebentar"
Kata mama

Aiden hanya sibuk memainkan ponselnya.

"Kenapa ma?"
Tanya orang yang baru datang, tampan mukanya sangat mirip dengan aiden.

"Ini pa, putri kecilnya kelabu"
dia merangkul ku

"Hallo om" sapaku

Dia tersenyum

"Oh tidak kamu tidak boleh memanggil om panggil papa saja, kamu anak kami, kamu perempuan pertama yang membuat aiden jatuh cinta"
katanya sambil mencolek aiden

"Papa belum waktunya, tunggu sebentar"

aiden berbicara setelah menaruh ponselnya kedalam saku jasnya.

Kini hanya kami berdua yang masih berdiri, acara telah dimulai sejak tadi, aiden tidak mempersilahkan ku duduk, tapi lelaki ini menggandeng tanganku kepanggung kecil dekat kolam berenang, disana ada banyak balon.

"Perhatian semuanya" 

aku tidak tahu dia sedang apa tapi dia tidak mau melepas tanganku.

"Selamat malam, tolong saya meminta perhatian sebentar saja, saya aiden moreon angkasara putra dirgantara angkasara ingin memperkenalkan mentari leafer raintarasya, wanita dimana saya menaruh hati untuk pertama kali, wanita yang unik wanita yang berbeda dari yang lain dan malam ini setelah dua tahun lebih saya memendam perasaan.
Mentari leafer raintarasya will u be mine?"

Aiden cukup rasanya dunia ku berhenti sejenak, ini seperti kejutan yang benar benar di luar dugaan, disini ada rasya dan sahabat sahabat aiden juga, aryo dan galaksi sedang mengabadikan moment ini, sedangkan mama papa hanya tersenyum disana.

Untuk tidak menerima aiden itu tidak mungkin, karena perasaan yang aku rasakan ternyata sama dengan aiden. Terima kasih tuhan ini bahagia yang tuhan janjikan setelah banyak tangisan

Aku menarik napas dan melepaskan genggaman aiden
"sorry" kataku

semua menatapku dengan tatapan berbeda sebelumnya aiden, matanya mewakili kata kecewa

 "i will" kataku sambil tertawa

Aiden memelukku dan suara riuh tepuk tangan sangan terdengar jelas ditelingaku.

MENTARI✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang