MENTARI 45

15 3 0
                                    

2 bulan kemudian

Sudah lama,sudah semakin banyak tulisan tentang kisah hidup mentari,sepertinya dia semakin banyak belajar,semakin banyak bab yang dia lalui,semakin jatuh cinta juga dengan laki laki bernama aiden.

Ujian nasional sudah dia lalui,dengan usaha yang sangat keras akhirnya dia menjadi juara umum di nasional high,usaha tidak pernah mengkhianati hasil bukan? Sampai sampai satu minggu dia tidak bertemu dengan aiden,dan menghabiskan waktu dengan buku,bagaimana dengan laskar? Tentunya dia selalu mendukung mentari dari jauh.

Aiden vop

Sejauh ini,aku semakin mengerti,perlahan lahan aku mengerti apa yang aku alami,tentang keluargaku,sahabat ku galaksi, aryo,rasya,dan gadis yang selalu aku jaga dulu, sepertinya sudah seminggu ini aku memendam rindu,dia tidak pernah kesini,mungkin saja dia punya urusan lain.

Aku menaiki tangga rumah sedikit tergesa gesa,hingga pada tangga terakhir, entah itu cairan apa,tapi dalam hitungan detik aku terjatuh sampai kepala ku berbenturan dengan pintu rumahku.

Pusing dikepalaku semakin terasa,tapi aku biarkan saja dan aku pergi kembali kekamar.

Sudah lama aku penasaran dengan isi tas ransel besar dipojok ruangan,membuka ransel tersebut dan melihat buku hitam,banyak pasang baju dan juga celana.

Lembaran pertama,tulis tangan dengan nama aiden moreon angkasara,dan mentari leafer raintarasya,pusing dikepala ku semakin menjadi,benar benar rasanya aku ingin jatuh,sebaiknya aku istirahat saja.

Beberapa jam kemudian

Aku terbangun,melihat sekeliling kamarku,aku berlari keluar kamar ingin menemui mama.

"Mama,mentari mana?" Tanyaku

"Aiden,mentari sedang sibuk ujian,mungkin sekarang dia disekolah"

Aku mengambil kunci mobil dan melesat ingin menemui gadisku,menghiraukan panggilan dari mama.

Setelah beberapa lama perjalanan,aku melihat tulisan besar "nasional high" intinya sekarang aku sudah berada di mana gadisku.

Aku berjalan mencari mentari disemua sudut sekolah ini,hingga satu yang belum aku kunjungi.

Taman belakang sekolah,gadis itu duduk diam,tapi sepertinya dia menangis.

"Mentari"

Dia menoleh,benar saja dia menangis,matanya sembab dan hidungnya memerah,rasanya sakit melihat gadis ini menangis,hingga aku membawa dia kepelukanku.

"Menangis saja,keluarkan semuanya"

Sudah lama dia terdiam,hingga jaket yang aku kenakan basah dibuatnya,mungkin sekarang keadaannya sudah lebih baik dan tenang.

"Kamu kenapa?"

"Aku rindu bunda aiden,aku kangen bunda"

"Berdoa buat bunda,jangan nangis,bunda lebih sakit ngeliat kamu nangis gini"

Dia hanya mengangguk,tersenyum lalu merapikan rambutnya yang berantakan tadi.

"Tunggu bagaimana kamu tau sekolah,dan tentang bunda,aku belum pernah cerita"

Melihat wajahnya sangat polos,imut sekali gadis ini,aku hanya membalas dengan senyuman.

"Aiden,apa kamu...?"

"Iya menta,aku ingat semuanya"

Dia berhambur kepelukan ku,dengan tidak siap aku merangkuhnya.

"Aiden aku bahagia"

"Maaf menta" kataku lirih

"Kita jalani sama sama aiden,terima kasih sudah kembali"

"Maaf menta,kamu terlalu banyak mengalami hal sulit karena aku,terima kasih sudah selalu disamping aku,terima kasih sudah menunggu dan sekarang kita sudah kembali menta"

Aku mengelus rambutnya dan menatap matanya, mata yang selalu menatap dengan tulus dan selalu tersirat rasa nyaman di tatapan dia,menatap senyumnya yang sudah lama sekali aku rindukan.

Sekarang bahagia sekali rasanya melihat mentari kembali tersenyum,kembali seperti dulu,meski masih banyak yang harus dia jadikan tidak apa apa.

MENTARI✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang