MENTARI 34

19 3 0
                                    

Mungkin bulan ini menjadi bulan yang tidak pernah aku lupakan nanti, bulan kehilangan semuanya.

Aku tidak pernah melepas tangan ku dari lengan bang laskar, laki laki dengan topi hitam dan tas punggung yang cukup besar, akan segera dipanggil untuk pergi.

Menatap semua orang disini, banyak orang asing, tapi mataku menatap satu orang yang cukup familiar.

"Kak berlian"

Wanita itu tersenyum, berjalan kearah ku dan bang laskar.

"Ayo" ajak bang laskar.

"Kamu janji, jaga diri disini, jangan buat abang khawatir sebisa mungkin abang sering pulang, abang mohon berfikir kamu sudah dewasa"

"Abang tenang saja, menta ga pernah sendiri, ada aryo,galaksi, rasya ditambah kak berlian, abang jaga diri disana belajar yang rajin"

Untuk tidak menangis aku tidak bisa, aku memeluk bang laskar, menangis disana, setiap pagi aku lihat dia, sekarang dia jalani pagi di negri yang berbeda, seperti aiden saja.

"Jaga diri baik baik" kak berlian memeluk bang laskar.

Setelah itu dia berjalan kearah seperti aiden, dua laki laki itu senang sekali bertempuh dengan jarak.

"Ayo, aku bawa mobil" kata kak berlian.

♥🌹♥

Ditengah perjalanan, kak berlian menceritakanku banyak hal, mulai dari sekarang dia kuliah di fakultas kedokteran, yang artinya dia akan menjadi dokter muda.

"Kakak pernah merasa hidup kakak sepi?" Tanyaku

Dia tersenyum sambil menghembuskan nafasnya, mau bagaimanapun wanita ini tetap cantik.

"Aku selalu sendiri mentari, mulai dari mama di singapore, papa ku di ausie, aku tinggal sendiri, hanya uang yang aku nikmati bukan kasih sayang, aku pernah benar benar sendiri dan sakit, tapi dititik itu laskar datang, aku kira dia hanya menjadikan ku mainannya tapi sejak dia mengenalkan ku kebunda, aku yakin dia serius dengan pilihannya sampai sekarang, tapi kamu lihat tadi, aku dan dia semakin berjarak saja"

Aku tersenyum, setidaknya aku tidak merasa sendiri.

"Apa yang buat kakak bertahan, apa yang buat bisa jalani semuanya?"

"Percaya mentari, percaya laskar akan kembali"

"Bunda pergi, ayah pergi, aiden pergi, laskar pergi, aku sendiri, tidak tau ujungnya dan bagaimana jalannya, sudah hampir dua tahun aku dan aiden terhalang oleh jarak"
Kataku sambil terkekeh.

"Kalo ada orang yang tau alur dan jalannya, hidup tidak semenarik itu" kata kak berlian.

Wanita ini benar benar menarik, dia selalu punya cara agar hati ikut menghangat ketika dia bicara.

"Aku beruntung kenal sama kamu kak"

"Aku menganal kamu dari dulu, tapi kita tidak ada waktu untuk bicara, tapi waktu juga bisa membuat kita sering bicara"

Aku terkekeh mendengar jawabannya.

"Ayo kerumah"

Aku dengan senang hati mengangguk.

Saat sampai rumahnya, rumah yang bagus, tidak terlalu besar tapi letak dan barang barangnya sangat rapi.

Diruang tamu disana ada foto laskar dan dia sedang tersenyum, dan banyak lukisan lukisan yang lain.

"Kak apa harus aku mengambil fakultas kedokteran?" Tanyaku.

"Ikuti hati kamu menta, semuanya sulit tapi karena kita suka dengan apa yang kita pilih semuanya mudah"

Dia berjalan lalu duduk didekatku, sambil meletakkan secangkir jus.

MENTARI✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang