MENTARI 2

62 6 0
                                    

Memasuki gerbang, oke semuanya harus tenang, melihat farasya citra cantika, tanpa menyapanya dia sudah menghampiriku terlebih dahulu. Dengan senyum khasnya dia menggandeng tanganku menuju keruangan dimana tempat pertarungan terakhir ku.

Kami memasuki ruangan tersebut, dengan terlebih dahulu membaca doa, duduk dikursi yang tersedia.

Tanpa sengaja kepala ku menoleh kebelakang, tatapan kami bertemu, lelaki yang sudah ku kagumi selama dua tahun.
Kami memang saling mengenal dekat iya karena kami bersahabat, entah dia menyadari perasaanku atau tidak itu haknya, hanya saja semoga semesta mendengarkan doaku agar kita tetap dekat.

Memang sedikit sakit jika kita membahas tentang perasaan ini, tinggal sebulan lagi kita lepas berpisah, dia sudah akan pergi jauh, menuntut ilmu keluar negara ini, keluar dari jakarta, pergi ke negara yang ber ibu kota madrid.

Entah apa yang akan kurasakan nanti, entah sakit atau lebih merindu kan dia yang sangat jauh, tapi sudah kuberjanji akan kuhabiskan waktu bersama sebelum dia pergi.

Setelah satu setengah jam lamanya, kami keluar dengan perasaan berbeda, ada yang senang, sedih mengkhawatirkan nilai nya nanti, tapi aku hanya bagian dari anak yang tetap tenang karena bagaimanapun, nanti bunda akan mengerti, sekolah di sini memang butuh perjuangan, secara tersaring sangat hati hati.

Aku berjalan menuju gerbang sekolah sendirian, rasya entah kemana mungkin sudah pulang duluan, disana aku melihat aiden, yap benar namanya aiden moreon angkasara, lelaki yang sudah kukagumi selama ini.

"Mentari"sapanya

"Iya adien, bagaimana lancar?" Tanyaku

"Seperti yang kamu lihat lancar, kamu bagaimana?" Tanyanya

"Pantas saja lancar, kamu anak yang pintar, spanyol kan menunggumu, aku biasa saja" jawabku dengan kekehan

"Tenang saja semuanya akan memuaskan" katanya sambil mengusap halus rambutku

Tuhan rasanya biarkan dunia berhenti saja, nyaman iya satu kata, hubungan tidak jelas, tapi dia bisa membuat semesta akan berhenti sebentar saja. Memang banyak perhatian kecil yang dia berikan selama dua tahun belakangan ini, tidak salah kan aku menaruh rasa? Untuk dia itu haknya membalas atau tidak.

"Ayo pulang" katanya

sambil menggandeng tanganku dan mengantarkanku pulang

MENTARI✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang