MENTARI 47

10 3 0
                                    

Setelah acara tadi pagi yang sangat melelahkan,tapi belum lengkap rasanya,yang artinya nanti malam adalah acara from night.

Sekarang baru jam 2 siang, aku baru saja keluar dari kamar mandiku,tubuh yang terasa lengket, dan sepertinya sekarang aku akan memasak makan siang.

Ketukan pintu terdengar lagi,aku menghembuskan nafas ku kasar dan berjalan keluar rumah dengan perasaan yang sangat kesal,bagaimana tidak rumah ini terbilang sangat besar.

"Kenapa susah payah ngetuk pintu,biasanya juga langsung masuk"

Aku mencibir,karena aku tau siapa yang datang,orang ini hanya tersenyum hangat ke arah ku.

"Kenapa belum siap siap?"

"Kenapa?" Tanya ku balik

"Nanti malam acara from night,mari pergi mencari baju pasangan yang cocok"

"Harus ya?"

"Ayolah mentari, ini acara yang cukup besar dan berkesan"

"Yasudah,aku ganti baju dulu"

Aku meninggalkan aiden di bawah,dan aku berlari untuk mengganti bajuku yang lebih tertutup untuk digunakan keluar rumah.

Kini, kami telah berada di salah satu mall,aiden terus saha menggandeng tangan ku,takut hilang katanya,mungkin tujuan pertama ke toko baju.

"Aiden tema nya merah maroon"

"Aku tau"

Dua kata membuat ku bergidik ngeri melihat aiden.

Selepas membeli baju,kami memutuskan untuk makan terlebih dahulu, dan tujuan selanjutnya adalah pulang dan bersiap siap.

Setelah sore hari yang artinya  sebentar lagi akan datang malam hari,aku masih berdiri dibalkon kamarku dengan netra yang terus melihat senja.

Masuk kekamar mandi dan bersiap siap dengan make up yang akan aku cocok kan dengan acara malam ini,sedikit kesusahan memang harus melakukan semuanya serba sendiri.

Setelah malam tiba,aiden datang lagi dengan baju yang kami beli tadi siang, kenapa dia selalu terlihat tampan, bahkan sangat tampan, sekali lagi sangat tampan.

Kami berdua berjalan dikarpet merah yang sudah tersedia di pintu masuk,menjadi sorotan lagi dan lagi, aku selalu menunduk karena tentu saja aku sedikit tidak nyaman berada di keramaian.

"Jangan nunduk, sayang mahkota kamu nanti jatuh"

Aku tersenyum dan mengeratkan tangan ku pada lengannya.

Aku melihat rasya sudah duduk dengan menggandeng tangan galaksi,terlihat serasi dengan pakaian yang mereka kenakan,bagaimana dengan aryo? Dia tidak pernah berhenti mengomel karena tidak punya pasangan from.

Banyak acara yang sudah dilewati, dan sekarang hanya acara hiburan.

Musik sudah menggema dimana mana,suara yang riuh dan party dari semua anak kelas dua belas, banyak yang menikmati, tapi aku hanya orang yang tidak terlalu menyukai hal hal berbau keramaian.

Tanganku diseret oleh aiden,saat musik sudah menjadi musik dansa, berdansa untuk pertama kalinya dengan aiden.

Setelah acara selesai, kini kami berlima duduk di salah satu meja yang disediakan.

"Liburan kuy" ajak aryo

"Boleh, ayok" ucapku dengan semangat.

"Lombok aja gimana?" Tanya aiden

Kami semua mengangguk setuju, sungguh liburan yang sangat amat aku impikan, bisa bersama dengan kelima sahabatku, yang mungkin nantinya akan aku ingat setelah aku pergi.

Kini sudah jam sepuluh malam, aiden sudah akan membawa ku pulang, aku membuka pintu mobil dan duduk tenang seperti biasa.

"Mentari"

Aku menoleh dan mengangkat sebelah alisku.

"Kenapa?"

Dia mengambil sesuatu di kursi belakang.

"For you,terima kasih untuk tiga tahunnya,dan happy graduation sayang"

Bunga yang sangat besar, dan coklat juga boneka,diluar bayanganku,karena ku pikir dia tidak peduli dan besikap biasa biasa saja.

"Aiden, terima kasih juga, aku pikir kamu.."

Dia memelukku sekali lagi.

"Maaf sudah banyak membuatmu kecewa,aku harap kita menjadi lebih baik lagi,dan sampai putih rambut kita nanti"

Aiden,nama yang sudah tuhan kirimkan menjadi pelengkap ceritaku, menjadi bahagiaku setelah kejam dan banyaknya sebuah perpisahan,meski aku tau perpisahan akan kembali terjadi baik aku yang pergi atau orang terdekatku.



MENTARI✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang