MENTARI 35

18 3 0
                                    

Aku membukakan pintu, aku tersenyum, mempersilahkan dia masuk.

"Sarapan dulu, ayo duduk"

Rasya duduk, didepanku, lihat wanita ini pagi pagi sekali menjemputku, padahal mobil bang laskar disini.

"Menta aku ingin menginap disini"

Dengan anggukan yang antusias aku membalasnya.

"Setelah sekolah kita ambil baju kamu"

♥🌹♥

Menelusuri kota jakarta ditemani dengan lagu ocean eyes.

"Tadi malam bagaimana, kamu kesepian?"

"Sudah pasti rasya, rasanya berbeda tapi nanti pasti biasa".

Kami berjalan kekelas, ralat mungkin aku sendiri karena rasya menemani galaksi kekantin.

Belajar seperti biasa, panas panasan, lapar semuanya lengkap.

Setelah selesai jam terakhir, aku dan rasya pulang, menemani rasya mengambil beberapa baju sambil bertemu dengan mimi.

"Mimi" sapaku

"Sayang, tumben kesini" dia memelukku, hangat seperti rasya.

"Iya mimi, rasya izin mau nginep dirumah menta boleh?" Tanyaku

"Seminggu juga gapapa"

Jangan tanya ekspresi rasya, sepertinya jika itu bukan ibunya dia sudah memakannya hidup hidup.

♥🌹♥

Kami memasuki rumah, sekarang sudah malam karena tadi sempat mampir makan diluar.

Aku menutup semua jendela rumah ini, menyalakan lampu mulai dari kamar bunda bang laskar kamar tamu sampai kamar ku sendiri.

Aku sudah duduk diranjang ku, rencananya ingin mandi sebentar, agar lebih segar dari sebelumnya.

Aku keluar dari kamarku, tapi rasya sudah lebih dulu menghampiriku. Ponsel ku berbunyi, itu dari bang laskar.

"Abangg" teriakku

"Menta jangan teriak, abang bisa budek nanti"
Kekehannya.

"Abang disini menta sama rasya, tapi rasnya tetap berbeda"

"Kasian adek abang, maaf menta, abang juga tidak pernah mau jauh dari kamu"

"Tidak apa abang, menta baik baik saja, sekarang menta lebih fokus kepelajaran sekolah, biar bisa naik perangkat"

"Menta pasti bisa abang percaya itu" katanya yakin.

"Abang menta rindu aiden" kataku

"Sana pergi kekamar abang, ada hadiah dari aiden".

Aku menutup telpon sepihak dari bang laskar, berlari kekamar bang laskar, disana benar ada kotak, tapi tadi aku tidak melihatnya mungkin tertutupi oleh lampu tidur bang laskar.

"Ayo buka, aiden memang ya berbeda, dia selalu punya cara yg berbeda" kata rasya

Didalamnya ada selimut, aneh aneh saja untuk apa? Mulai dari boneka, bunga, tisu dan selimut.

Sesederhana itu dia bisa membuat orang tersenyum dengan hal yang berbeda juga.

Jangan bertanya menta, aku tau laskar akan pergi, karena itu aku menaruh ini dikamarmya sampai dia yang mengizinkan mu membuka ini.

Aku tau kamu sendiri, apa kamu pikir melihatmu seperti itu hal yang mudah, sebesar apapun kamu, berapapun umurmu kamu tetap akan menjadi menta peri kecilnya aiden.

Dari aku mendengar kabar laskar akan pergi, jika boleh memilih dia tidak boleh pergi tapi bagaimanapun ini harus.

Aku jahat, membiarkanmu sendiri dijakarta, suatu saat nanti kita harus pergi bersama kespanyol, lihat bagaimana dan apa yang kukerjakan dinegri ini.

Aku juga mendengar jakarta lebih dingin, jadi pakai ini, semoga bisa menghangatkan.

Rasya hanya kagum melihat isi surat itu, aku juga terkekeh, karena sudah banyak yang aku alami bersama pria ini.

MENTARI✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang