MENTARI 44

13 3 0
                                    

"Aiden aku berangkat sekolah dulu ya,nanti malam aku kesini lagi"

"Iya hati hati"

Senang sekali rasanya,melihat senyum aiden kembali,semoga perlahan lahan dia pulih seperti dulu.

Hari ini hari senin dimana akan ada acara yang sangat melelahkan apa lagi kalau bukan upacara bendera,panas panasan,tapi setidaknya untuk kelas 12 tidak terlalu dijadwalkan untuk belajar hanya les tambahan karena sebentar lagi kita menjalani ujian nasional.

Aku berbaris dibarisan paling belakang karena memang badanku mendukung,memakai topi rambut yang tadi aku kuncir,tapi lagi lagi darah segar,dengan diam aku cepat cepat menghapusnya dengan tissue yang sudah kupersiapkan tadi.

Setelah upacara selesai,aku berlari ketoilet,membersihkan sisa sisa yang tadi.

"Menta kenapa pucat sekali?"
Tanya rasya yang baru saja masuk kekelas.

"Pucat?,boleh pinjam lip balm"

Dia dengan senang hati memberikan ku lip balm miliknya,takut banyak yang melihat.

"Sebenarnya ada apa menta,kenapa hidung kamu sering berdarah dan selalu pucat pasi seperti tadi"

"Entah rasya,tapi mungkin sepulang sekolah aku kedokter"

"Yasudah nanti kita kedokter"

Kami berjalan dikoridor rumah sakit lagi,menuju dokter teman bunda dulu,rasanya aku cemas dan takut.

Mentari leafer raintarasya

Namaku sudah dipanggil itu artinya sebentar lagi aku melihat apa yang terjadi didiriku,semoga bukan hal yang serius.

Semua pengecekan aku lakukan dan dokter hanya memintaku menunggu hasilnya keluar.

Aku dan rasya duduk diruang tunggu,tapi kulihat berlian keluar dari salah satu ruangan dekat kami duduk.

"Kak berlian" panggilku

"Mentari,kamu kenapa disini? Kamu sakit?"

"Cuma cek up biasa kak,soalnya sering pusing,kakak ngapain?"

"Aku koas disini,itu teman kamu?"

"Rasya" rasya tersenyum memperkenalkan diri

"Berlian"

Mentari leafer raintarasya

Lagi lagi nama ku dipanggil,itu artinya hasilnya sudah keluar setelah berjam jam lalu,aku pamit pada kak berlian,setelah itu memasuki ruangan dokter dengan rasya.

"Mentari,apa kamu sudah lama merasakan pusing dan mimisan seperti sekarang?" Tanya dokter.

"Iya,sudah cukup lama" jawabku dengan masih tenang.

"Apa kamu sering kelelahan,atau berat badan kamu turun drastis?"

"Iya dok,dua bulan ini rasanya saya semakin kurus dan mudah lelah"

Dokter itu menghela nafas berat,aku semakin takut saja.

"Kenapa kamu baru cek up sekarang,ini kanker jaringan pembentuk darah yang menghambat kemampuan tubuh melawan infeksi atau paling sering dikenal leukimia"

Deg

Aku meremas tasku,rasya menoleh dengan air mata yang akan segera keluar,aku menggigit bibir bawahku,ternyata ini semua penyakit serius,bukan hal yang harus aku sepelekan.

"Pengobatannya dok?" Tanya rasya

"Kamu harus rajin kemo mentari,agar sel kankernya cepat dibersihkan"

Aku keluar dengan langkah lemas,rasya memelukku,apa ini semua berarti aku harus bertemu dengan bunda dan meninggalkan semuanya.

Berlian vop

Aku melihat rasya dan mentari keluar dari ruangan dokter,ada apa kenapa mereka sedikit berbeda,tapi percuma aku menanyakan mentari.

"Maaf dok,saya anggota koas nama saya berlian"

"Berlian,saya sudah sering mendengar nama kamu,ada apa?"

Aku duduk didepan meja kerja dokter Alex,kenapa mereka berdua sepertinya sangat terpukul,aku butuh jawaban sekarang.

"Mentari adik saya dok,saya lihat tadi dia keluar dari sini,dia kenapa?"

Setelah mendengarkan dokter Alex,aku benar benar diam,apalagi ini,bunda,aiden,laskar dan sekarang mentari, kenapa semuanya harus terjadi pada gadis 18 tahun itu,sekuat apapun,setegar apapun dia,tetap saja dia hanya anak 18 tahun.

Leukimia,kanker darah,pantas saja semakin lama aku melihat dia semakin kurus dan banyak bintik merah dilengannya. Apa laskar tau?sepertinya itu urusan mentari,itu haknya dia.

♥🌹♥

"Papa aiden mana?"

"Diatas menta,naik saja"

Aku benar benar kekamar dia,seperti janjiku,aku kembali dimalam hari setelah mengantar rasya pulang.

Rupanya dia tertidur,aku duduk didekatnya, mengelus rambutnya pelan.

"Sekarang aiden disini,tapi mungkin aku yang pergi"

"Mentari mau kemana?"

Dia terbangun,dia mendengarnya

"Tidak aiden,aku disini tidur saja lagi"

MENTARI✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang