Sasuke dan Sakura duduk di tepi ranjang dengan posisi berhadapan. Selama beberapa detik mereka hanya saling pandang dalam diam. Keduanya seperti masih tak percaya mereka bisa bersama lagi. Hingga akhirnya Sasuke bergerak mendekat, menipiskan jarak mereka lalu meraih tangan Sakura. Ia menggenggam lembut tangan wanita itu lalu mengecupnya
"Banyak yang ingin aku bicarakan hingga membuatku bingung harus memulainya dari mana" ucap Sasuke lirih.
Sakura tersenyum dan menatap lembut Sasuke. "Katakan apapun yang ingin kau katakan, kita punya waktu semalaman untuk bicara."
Sasuke menunduk sejenak. Kemudian kembali menatap Sakura, kali ini wajahnya lebih serius, "Siapa laki- berambut merah itu?"
Sakura terdiam dan mencoba mencerna pertanyaan Sasuke "Maksudmu Gaara?"
"Jadi namanya Gaara?"
Sakura mendengus pelan "Dia temanku, kami seangkatan saat SMA. Saat itu kami tidak sengaja bertemu kemudian mengadakan reuni kecil." Sakura menjelaskan pada Sasuke.
"Lalu kenapa saat itu kau mengatakan bahwa dia calon suamimu?"
Sakura terkejut, ia baru ingat dengan perkataannya saat itu "Aku hanya mengatakannya secara spontan, agar kau menjauh dariku"
"Apa kau begitu membenciku sampai harus melakukannya?" sorot mata Sasuke kini meredup.
Sakura menggerakkan tangannya menangkup rahang Sasuke. "Aku tidak pernah membencimu Sasuke-kun. Hanya saja aku merasa sangat terluka saat itu."
Sasuke terdiam, dia tau bahwa ia telah mengecewakan Sakura karena insiden itu "Kau ingin tahu siapa wanita yang bersamaku saat itu?" dan pertanyaan Sasuke pun dibalas anggukkan Sakura.
Sasuke menghela nafas. "Namanya Ayame, dia adalah teman masa kecilku. Aku bertemu dengannya saat itu karena dia adalah penanggung jawab proyek yang sedang ku jalankan di Suna. Kami sedang membahas perkembangan proyek itu, rekan Ayame selaku pihak relasiku di Suna berhalangan hadir saat itu dan Ayame mewakilinya untuk bertemu denganku."
Seketika Sakura tercengang, ia benar- benar merasa malu karena sudah salah paham dan bertindak bodoh. Ia benar- benar menyesal karena sudah tidak mempercayai Sasuke. Jadi yang ia lakukan dengan Ayame saat itu hanyalah pertemuan bisnis? Entah kenapa Sakura ingin membenturkan kepalanya ke dinding saat ini.
"Sasuke-kun, maafkan aku.." Sakura menunduk saat mengatakannya. Ia tak berani menatap wajah Sasuke.
Sasuke tersenyum lembut, tangannya mengangkat dagu Sakura perlahan. Membuat wajah wanita itu kembali berhadapan dengannya. "Kau tau? Aku benar- benar hancur sejak saat itu Sakura.." Sasuke menatap Sakura dengan mata yang berkaca- kaca. "..aku merasa lemah dan bodoh karena tidak bisa mengejarmu. Aku membenci dan mengutuk diriku sendiri setiap hari karena gagal membawamu kembali padaku" dan air mata Sasuke sukses meluncur ke pipinya.
Sakura yang melihatnya langsung mengusap air mata Sasuke dengan lembut "Itu sebabnya kau mencoba bunuh diri?"
Sasuke terkejut "Dari mana kau tau?"
"Kak Itachi yang menceritakannya padaku. Why are you so stupid huh?"
Sasuke tersenyum miris. "Tak pernah terbayangkan dalam benakku jika aku harus hidup tanpamu lagi. Kau adalah cahaya hidupku Sakura, jika kau tak lagi menyinariku, maka bagiku hanya ada kegelapan dalam hidup ini" sahut Sasuke.
Sakura langsung bergerak merapatkan tubuhnya pada Sasuke. Ia menyatukan keningnya dan kening Sasuke, Sakura memejamkan mata dan tanpa disadari air mata juga mengalir di pipinya. "Aku disini sayang, dan akan selalu bersamamu. Aku tidak ingin terpisah lagi denganmu Sasuke-kun." kemudian Sakura menempelkan bibirnya ke bibir Sasuke, ia mulai melumat lembut bibir wanita itu. Gerakannya begitu perlahan, pautan bibir mereka menyampaikan sejuta kerinduan dan kepedihan yang selama ini terpendam.

KAMU SEDANG MEMBACA
Absolut Vodka
Fiksi PenggemarUchiha Sasuke dan Haruno Sakura, dua anak dari pengusaha kaya raya yang tengah mencari jati diri mereka. Keduanya berkenalan dan merasa saling memahami satu sama lain, hingga permainan sang takdir mengubah hidup keduanya. Disclaimer : Naruto © Masha...