36. Happy Ending

4.3K 279 35
                                    

"Huwaaaa...!!!"

Sakura berjalan ke ruang tengah ketika mendengar tangisan Sarada. "Sarada sayang, kenapa menangis?" tanya Sakura lembut.

"Shinki mengambil pelmenku ma.." jawab Sarada sambil berlinang air mata.

Sakura duduk di antara kedua anaknya. "Shinki.. anak mama yang paling tampan, kenapa menjahili adikmu?"

"Aku masih ingin makan pelmennya ma, punya salada tidak dimakan jadi aku ambil saja."

Sakura menghela nafas mendengar jawaban putranya. Saat ini mereka sudah berusia 4 tahun, dan tidak pernah satu hari pun terlewatkan tanpa pertengkaran keduanya.

"Shinki tidak boleh mengambil milik orang lain nak, lagi pula ini sudah malam, kenapa malah makan permen? Nanti kalau ketahuan papa bagaimana?"

Mendengar nama papanya disebut. Shinki langsung mengembalikan permen lolipop yang diambilnya kepada Sarada.

Sarada pun menerimanya, wajahnya masih merengut karena kesal dengan kakaknya.

"Sudah, sekarang sebaiknya kalian menggosok gigi. Lalu bersiap tidur, sebentar lagi pasti papa menelpon kita."

Dan kini Shinki dan Sarada berlari menuju kamar mandi untuk menggosok gigi. Mereka tidak ingin melewatkan sesi telepon dari ayahnya. Sudah hampir 2 minggu Sasuke berada di Suna bersama Naruto untuk urusan pekerjaan.

Selesai menggosok gigi, Sakura menggantikan piyama kedua anaknya sebelum bersiap naik ke ranjang. Dan saat itu, sebuah panggilan video call dari Sasuke pun muncul.

Sarada dan Shinki berebut untuk menekan tombol jawab. Sementara Sakura masih meletakkan pakaian kotor mereka ke keranjang.

"Papaa..!!/ Papaa..!!" suara kedua anak itu menyapa Sasuke saat wajahnya terpampang di layar.

"Anak- anak papa belum tidur?"

"Belum pa, kami balu selesai menggocok gigi." jawab Shinki.

"Ah, begitu rupanya. Kalian bersikap baik kan seharian ini?"

"Papa.. Shinki tadi melebut pelmenku.." Sarada langsung mengadu pada ayahnya.

"Permen? Kalian makan permen malam- malam?" tanya Sasuke.

Merasa keceplosan, Sarada pun hanya nyengir. Sementara Shinki mendelik ke arahnya.

"Papa kan sudah bilang jangan makan permen malam- malam. Dan Shinki, jangan terus- terusan menjahili adikmu nak.."

Kini Sakura pun muncul, "Hai sayang.."

Sasuke tersenyum saat melihat wajah istrinya di layar bersama kedua anaknya.

"Hai, bagaimana kabarmu? Sudah kewalahan?" tanya Sasuke.

Sakura terkekeh, "Yaa, bukan anaknya Sasuke namanya kalo tidak membuat onar sehari saja."

Sasuke tertawa, "Aku akan pulang besok, bala bantuan akan segera datang.." ucapnya.

"Yeaay.. Papa pulaaang!!" teriak kedua anak itu bersamaan.

"Tapi kalian harus tidur sekarang, jika tidak, papa tidak mau pulang." Sasuke pura- pura mengancam.

Dan kalimat itu pun langsung membuat kedua anaknya berhambur naik ke atas ranjang.

🌸🌸🌸


Keesokan harinya, Itachi dan Izumi datang berkunjung ke rumah Sasuke. Mereka hendak menemani Shinki dan Sarada. Karena Sakura ada keperluan keluar rumah sebentar.

Absolut VodkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang