26. New Soul

3.9K 298 23
                                        

Gaara duduk di samping Sakura. Wanita itu masih terlihat terkejut melihatnya ada disana. Gaara merasa ada yang aneh pada diri Sakura, ia bisa melihat kesedihan yang tersirat dari raut wajah cantik yang duduk disampingnya.

"Kau baik- baik saja?" tanya Gaara.

Sakura hanya tersenyum dan mengangguk. Sambil memandang asap yang mengepul dari gelas karton yang digenggamnya.

Gaara masih belum memutus tatapannya pada Sakura "Seingatku, wajahmu selalu tampak bersinar. Entah kenapa, saat ini aku melihat sinar itu meredup"

Sakura memperkuat cengkramannya pada gelas tehnya, lalu membawanya menuju bibirnya dan menyesapnya.

"Kau bisa berbagi bebanmu padaku, jika kau mau.." ucap Gaara.

Sakura pun berpikir, tadinya ia ingin menceritakan kesedihannya pada teman- temannya. Tetapi Sakura yakin mereka tidak akan obyektif dalam menilai masalah yang sedang menimpa Sakura. Mungkin Gaara yang notabenya orang lain bisa kebih bijak memahami kisahnya.

Hampir satu jam Sakura bercerita tentang pengalaman pahitnya pada Gaara. Pria itu mendengarkan dengan tenang segala keluh kesah Sakura.

"Aku sangat mengerti perasaanmu saat ini" ucap Gaara.

"Lalu bagaimana menurutmu?" tanya Sakura.

Gaara mengendikkan bahu "Kurasa aku tidak berhak berkomentar. Semua orang punya sisi buruknya masing- masing. Dan itu manusiawi bukan?"

Sakura kembali menunduk "Kau benar"

Gaara menyentuh lembut bahu Sakura "Yang bisa kukatakan hanyalah, untuk saat ini, sebaiknya kau fokus untuk memulihkan hatimu dari luka itu"

Sakura menoleh "Terima kasih Gaara" dan Gaara hanya membalasnya dengan mengusap kepala Sakura.

"Sudah malam, mau kuantar pulang?" tanya Gaara

"Sepertinya ide bagus"

Gaara pun berdiri, disusul dengan Sakura yang merapihkan sweaternya. Ketika mereka ingin melangkah, tiba- tiba Sakura kehilangan keseimbangan dan jatuh terhuyung. Beruntung Gaara dengan sigap menangkap tubuhnya

"Sakura!"

Gaara menepuk pelan pipi Sakura untuk membangunkannya. Namun wanita ini kini tidak sadarkan diri. Tanpa pikir panjang lagi, Gaara langsung mengangkat tubuh Sakura dalam gendongannya dan membawanya pergi.

🌸🌸🌸

Pagi hari, Sakura membuka matanya perlahan. Tubuhnya benar- benar terasa lemas sekali. Ia memutar pandangannya ke segala arah, merasa asing dengan tempat itu.

"Dimana aku?"

Sakura hendak bangun dari tidurnya, namun ia merasa tidak memiliki tenaga. Kemudian Sakura merasakan sesuatu yang aneh. Ia melihat tangan kanannya, dan mendapati selang infus yang tertancap disana.

Sakura langsung membulatkan matanya, ia baru sadar saat ini dirinya tengah berada di rumah sakit. Sakura pun menoleh, dan terpaku sejenak melihat seseorang yang tengah tertidur di sofa. Dia adalah Gaara, pria itu rupanya menemani Sakura disana sejak tadi malam.

Gaara pun membuka matanya, kemudian langsung mendapati Sakura yang tengah terlihat bingung "Kau sudah bangun?"

"Aku kenapa?" tanya Sakura.

Gaara mengusap wajahnya, kemudian beranjak mendekati Sakura, ia duduk di kursi sambil menatap Sakura.

"Kapan terakhir kali kau makan?"

Sakura berpikir sejenak, ia baru ingat dirinya tidak makan seharian kemarin. "Aku lupa.."

Gaara menghela nafas "Jangan seperti itu Sakura, kau harus memperhatikan  kesehatanmu" ucap Gaara sambil mengusap lembut punggung tangan Sakura yang tidak diinfus. "Apalagi saat ini kau sedang mengandung"

Absolut VodkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang